Haji Syudja’ awalnya ditertawakan karena memimpikan Muhammadiyah bisa memiliki rumah sakit.
Tokoh Muhammadiyah, Haji Syudja’, sungguh-sungguh melaksanakan teologi Surah al-Ma’un.
Pendidikan kader ulama dimaksudkan untuk memperkuat keislaman masyarakat Indonesia.