Istana Seri Menanti di Negeri Sembilan, Malaysia, merepresentasikan budaya Minangkabau.
Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) hadir sebagai perkembangan Sumatra Thawalib di Sumatra Barat.
Syekh Daud Rasyidi merupakan seorang ulama besar Minangkabau yang hidup pada tiga zaman.
Haji Ilyas Yakub turut berjuang melawan kolonialisme. Sampai-sampai, diri dan keluarganya diasingkan ke Digul.
Abbas Qadi Ladang Lawas merupakan eksponen Kaum Tua di Minangkabau pada awal abad ke-20.
Buya Oedin pun turut berjuang pada masa penjajahan dan aktif di Masyumi.
Banyak situs bersejarah yang ditemukan di Nagari Tuo Pariangan.
KH Abdul Gaffar Ismail pernah memimpin misi rahasia untuk mendukung perlengkapan bagi tentara RI.
Riwayat Negeri Sembilan di Malaysia berkaitan dengan orang-orang Minangkabau.
Tidak hanya Islami, budaya Minangkabau pun memberi ruang pada nilai-nilai demokratis.
Setidaknya, ada tiga tahap masuknya Islam atau Islamisasi Minangkabau.
Kantong kemiskinan masih mudah ditemui di kawasan perdesaan ranah Minang yang beradat itu.
Mimbar agama yang semestinya memberi keteduhan dalam merajut persaudaraan.
Jika saya menyoroti sisi negatif mentalitas Minang modern, bukan berarti etnisitas lain lebih baik.