Kemampuan seorang Muslimah dalam menjaga lisannya ini benar-benar diperhatikan oleh Nabi Muhammad
Islam menganjurkan lebih baik diam daripada berbicara tak tentu arah, apalaig berkata keburukan.
Kedekatan dengan Allah adalah jalan untuk mengendalikan lisan dari keburukan.
Lisan atau ucapan yang istiqamah berkaitan erat dengan iman seseorang.
Sekurang-kurangnya, seorang Mukmin harus menginsafi dirinya. Jangan sampai hati dan lisannya menjadi alat keburukan.
Pada masanya, tokoh yang akrab disapa Ibnu Abbas itu dijuluki sebagai ahli tafsir Alquran terbaik.
Lisan bisa menjadi penyelamat, tetapi sekaligus bisa jadi pembawa malapetaka.
Rasulullah SAW memberikan jaminan bagi orang yang mampu mengendalikan lisannya dengan surga.