Haji Hasbiyallah merupakan seorang ulama asal Betawi.
Tanah tempat kebudayaan Betawi yakni Jakarta dan sekitarnya mengalami jatuh bangun kekuasaan.
Dalam budaya tradisional Betawi, pengaruh ulama Islam di tengah masyarakat begitu besar.
Syekh Junaid al-Batawi dijuluki sebagai Syaikhul masyayikh atau
Haji Darip adalah seorang ulama Betawi yang juga aktif berjuang pada masa revolusi.
Pesantren turut mewarnai syiar dakwah Islam di kota metropolitan terbesar se-Indonesia, Jakarta,
KH Raden Muhammad Amin tidak hanya berdakwah, tetapi juga turut berjuang melawan penjajahan.
Mohammad Husni Thamrin berjuang menyuarakan kepentingan rakyat dan kebangsaan Indonesia pada era kolonial.
KH Muhammad Ali Alhamidi dikenang sebagai tokoh Persatuan Islam di Jakarta.
Guru Manshur tidak hanya dikenang sebagai ahli ilmu falak, melainkan juga pejuang Betawi.
Pejabat-pejabat lainnya turut hadir menggunakan pakaian sadariah dan kebaya encim.
Haji Darip memimpin para pengikutnya untuk mengamankan situasi pada masa revolusi di Jakarta.
Pada saat itu, rakyat membuat masakan lebih enak dari hari-hari biasa.