Warga menggunakan masker beraktivitas di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (30/8). Pemerintah melalui Kementerian Perekonomian dan Kementerian Kesehatan membagikan 40 ribu masker secara gratis kepada pengunjung yang sedang berolahraga di kaw | Republika/Thoudy Badai

Bodetabek

Riset: Masker Kurangi Penularan Covid-19

Saat memakai masker, jumlah droplet menurun lebih dari 1.000 kali

 

SHABRINA ZAKARIA

 

Penelitian terbaru telah menguatkan bukti ilmiah tentang efektivitas penggunaan masker di kala pandemi Covid-19. Para peneliti dari Universitas Edinburgh, Skotlandia, menunjukkan bahwa masker secara signifikan mengurangi kemungkinan penularan Covid-19 melalui droplet.

Covid-19 menyebar melalui droplet ketika batuk, bersin atau berbicara di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk. Karena hingga kini belum ditemukan vaksin, pemakaian masker efektif mengurangi risiko penularan melalui droplet. 

Para peneliti menyelidiki keefektifan masker bedah dan masker kain dengan menggunakan boneka manekin yang mengeluarkan droplet fluoresen, serta relawan manusia yang berbicara dan batuk. Mereka kemudian memperkirakan jumlah droplet yang keluar dari boneka manekin dengan menggunakan sinar laser dan lampu ultra violet, dan menangkap droplet yang dikeluarkan oleh relawan manusia pada slide mikroskop yang diletakkan sejauh 5 sentimeter dari mulut mereka.

Saat manekin atau manusia memakai masker, jumlah droplet menurun lebih dari 1.000 kali. Para ahli memperkirakan, ketika seseorang berdiri dua meter dari orang lain yang batuk tanpa memakai masker, ia akan terpapar 1.000 kali lebih banyak droplet daripada ketika memakai masker bedah atau masker kain sekalipun.

Namun demikian, studi ini tidak mengkaji bagaimana efektivitas masker untuk pencegahan virus SARS-CoV-2 melalui aerosol, partikel yang lebih kecil dari droplet berukuran lebih kecil dari 5 mikron.

“Data tersebut tidak memungkinkan untuk menarik kesimpulan tentang risiko penularan virus melalui aerosol,” kata para peneliti seperti dikutip dari laman Health 24, Senin (31/8).

Yang pasti, penggunaan masker sangat efektif mencegah penyebaran SARS-CoV-2 melalui droplet, terutama dalam ruangan di mana jarak fisik sulit dilakukan. Hingga kini, droplet dianggap sebagai penyebar Covid-19 paling signifikan. Studi ini dipublikasikan di medRxiv, namun belum ditinjau oleh rekan ahli lain.

 

Pelanggar protokol kesehatan

photo
Warga menggunakan masker berswafoto di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (30/8). Pemerintah melalui Kementerian Perekonomian dan Kementerian Kesehatan membagikan 40 ribu masker secara gratis kepada pengunjung yang sedang berolahraga di kawasan tersebut dalam rangka Gerakan Kampanye Masker Nasional, sebagai upaya meningkatkan kesadaran kolektif untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 - (Republika/Thoudy Badai)

Sebanyak 114 ribu pelanggar di DKI Jakarta ditindak akibat tidak menggunakan masker. Dari jumlah 114 ribu pelanggar, sebagian dikenakan sanksi membayar denda. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, dari pelanggaran penggunaan masker, Satpol PP DKI Jakarta telah mengumpulkan denda lebih dari Rp 1,7 miliar.

“Saya ingin tegaskan di sini bahwasanya kami petugas Satpol PP tidak mengharapkan adanya penindakan. Baik dikenakan sanksi denda maupun kegiatan sosial,” kata Arifin di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Arifin mengatakan, Satpol PP terus menggelar operasi di beberapa titik keramaian dapat memberikan efek jera dan lebih meningkatkan lagi disiplin masyarakat. Sehingga, ketika pada waktu tertentu Satpol PP kembali melakukan operasi razia masker, jumlah pelanggaran bisa langsung menurun. “Ini harapan kita agar masyarakat patuh dan displin menggunakan masker,” ucapnya.

Arifin juga menjelaskan tentang sanksi progresif yang diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 79 Tahun 2020. Dia menerangkan, kalau ada orang melanggar pertama kali dijatuhi sanksi dendanya Rp 250 ribu, konsekuensi apabila pelanggaran terulang bisa didenda Rp 500 ribu. "Hingga Rp 1 juta jika dia melanggar berulang-ulang,” kata Arifin.

Untuk itu, Arifin mengimbau seluruh masyarakat supaya tidak terkena sanksi denda maupun kerja sosial dengan disiplin menggunakan masker ketika keluar rumah. Terutama, saat merencanakan aktivitas di luar rumah maka wajib sudah memikirkan untuk membawa masker atau konsekuensinya terkena denda jika ketahuan petugas. “Masker digunakan dengan harapan kita semua selamat dan terhindar dari penularan Covid-19,” ucapnya.

 

Belasan juta

photo
Sejumlah warga mengikuti perlombaan 17 Agustus di kawasan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/8). Kegiatan tersebut dalam rangka menyemarakan HUT yang ke-75 RI dengan tetap menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker - (Republika/Thoudy Badai)

Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Jawa Barat, mengumpulkan uang sebanyak Rp 11,95 juta dari denda Operasi Gerakan Depok Bermasker yang dilakukan di beberapa titik selama lima hari pada 24 hingga 28 Agustus 2020. Kepala BKD Kota Depok Nina Suzana mengatakan, uang yang terkumpul tersebut dimasukkan ke kas daerah.

Operasi yang berlangsung selama lima hari tersebut dengan menyasar tiga sampai empat titik lokasi setiap harinya. "Hasilnya, terkumpul Rp 11,95 juta dari uang denda para pelanggar," ujar Nina di Kota Depok, Ahad (30/8).

Menurut Nina, dari Operasi Gerakan Depok Bermasker, petugas menjaring 239 pelanggar yang memilih sanksi administrasi atau denda. Sementara, ratusan pelanggar lainnya lebih memilih sanksi sosial. "Jumlah ini menurun dari pada kegiatan operasi sebelumnya. Artinya, tingkat kesadaran masyarakat semakin meningkat," terangnya.

Uang yang masuk akan dikembalikan lagi kepada masyarakat, seperti untuk pembangunan di Kota Depok. "Sanksi administrasi ini dilakukan bukan untuk menyengsarakan masyarakat, tetapi sebagai efek jera agar tetap memperhatikan protokol kesehatan," tegas Nina.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat