Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan pidato pada acara peringatan HUT ke-22 PAN di Jakarta, Ahad (23/8). | Prayogi/Republika

Nasional

'Masih Ada yang Baper Hasil Kongres PAN'

PAN mempertanyakan klaim yang dilontarkan mantan pengurus.

JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) melihat masih ada pihak yang tidak terima dengan hasil Kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga saat ini. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menuturkan, rekonsiliasi pascakongres sebenarnya sudah berjalan baik. Namun, Eddy menyebut ada pihak yang masih belum menerima Zulkifli Hasan terpilih sebagai ketua umum PAN untuk periode kedua.

“Rekonsiliasi itu cepat terlaksana. Memang masih ada yang belum bisa bergabung secara penuh. Dalam tanda petik masih //baper gitu//, ya,” tutur Eddy di ruang Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/8). PAN mengeklaim, bukti rekonsiliasi adalah bergabungnya mantan ketua umum Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa ke dalam kepengurusan periode 2020-2025.

Eddy mengakui, bergabungnya dua mantan ketum PAN tersebut adalah upaya para pengurus untuk mengembalikan taji PAN di kontestasi 2024 mendatang. “Harapan ke depannya bahwa pemilik suara di 2019 sempat berpindah dari PAN, itu akan kembali lagi, ya. Jadi, kita berharap bahwa PAN ke depannya ini dengan didukung oleh dua mantan ketua umum ini akan menambah daya juang kita,” ujar Eddy.

DPP partai berlambang matahari terbit itu optimistis pendiri PAN Amien Rais tak akan berpaling dari partai yang didirikannya sejak reformasi itu. Eddy menilai sikap politik Amien yang berseberangan dengan kepengurusan PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan merupakan hal wajar. Namun, Eddy mengeklaim, kecintaan Amien terhadap PAN tidak perlu diragukan. 

Bahkan, terkait klaim sejumlah pihak yang menggoyang internal PAN dengan isu partai baru yang akan dideklarasikan Amien, DPP PAN tetap yakin sosok Amien Rais tak akan meninggalkan PAN. “Pak Amien itu tidak usah diragukan lagi kecintaannya terhadap PAN. Jadi, kami punya keyakinan, bagaimanapun juga Pak Amien itu memiliki perhatian yang sangat besar kepada PAN,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

photo
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan pidato pada acara peringatan HUT ke-22 PAN di Jakarta, Ahad (23/8). Acara peringatan HUT ke-22 PAN dengan tagline Bakti Nyata Untuk Indonesia ini dihadiri oleh petinggi PAN namun acara tetap digelar secara daring dengan DPW dan DPD Se-Indonesia - (Prayogi/Republika)

PAN justru memertanyakan klaim yang dilontarkan mantan pengurus PAN yang sudah dikeluarkan, Agung Mozin, terkait rencana deklarasi partai baru ini. Menurut Eddy, Agung Mozin memang pernah menjadi pengurus PAN, tetapi sudah dikeluarkan secara paksa oleh DPP sejak lama. “Itu mantan pengurus PAN yang kita keluarkan, kita berhentikan dari partai, bukan karena dia keluar. Jadi, mungkin perlu dicek lagi apakah informasi yang disampaikan valid atau tidak,” ungkap Eddy.

Sebelumnya, mantan ketua DPP PAN Agung Mozin mengeklaim Amien Rais akan mendeklarasikan partai baru pada Desember mendatang. Namun, ia masih enggan mengungkapkan nama partai baru tersebut. “Deklarasi di Jakarta, insya Allah. Nama partai belum. Paling lambat Desember, sedang dipersiapkan oleh Pak Putra Jaya untuk administrasinya,” ujar Agung saat dikonfirmasi.

Isu partai baru memang sempat berembus pascakisruh Kongres PAN di Kendari. Wacana tersebut merupakan bentuk protes para loyalis yang tak terima Amien disingkirkan dari PAN. Sebagai salah satu pendiri PAN, Putra Jaya juga melihat partainya sudah melenceng dari tujuan awal didirikan. Hal tersebut diklaimnya memunculkan wacana PAN Reformasi. "Jadi, menjelang pelantikan DPP yang baru dilihat Pak Amien tidak diajak bicara tidak dilibatkan dalaam PAN, mereka pikir lebih baik mendirikan PAN baru," ujar Putra Jaya.

Bahkan, Amien Rais sendiri dalam salah satu video yang diunggah mengaku sedang mempertimbangkan deklarasi partai baru tersebut. "Bila memang itu salah satu solusi yang bagus untuk masa depan PAN, kita harus membuat PAN Reformasi, mengapa tidak? Sedang saya pertimbangkan," tutur Amien dalam video, Ahad (15/3) lalu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat