Nasabah berjalan usai melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI Syariah, Jakarta, beberapa waktu lalu. | Republika/Prayogi

Ekonomi

BRI Syariah Target Implementasi Qanun Aceh Selesai Tahun Ini

BRI Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 229,6 persen secara tahunan.

JAKARTA – BRI Syariah menargetkan penyelesaian konversi bank dari induk konvensional ke syariah dapat selesai pada akhir tahun ini. Hal itu guna mendukung implementasi qanun Aceh lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan. Konversi tersebut juga telah membawa kinerja positif bagi BRI Syariah hingga semester I 2020.

"Meski qanun bisa sampai 2021, tapi target kita 2020 sudah selesai," kata Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi dalam paparan kinerja kuartal II 2020, Senin (24/8).

Sepanjang kuartal II 2020, BRI Syariah telah membuka 26 unit kerja baru di Provinsi Aceh dengan sistem co-location dengan BRI. Pembukaan jaringan BRI Syariah di seluruh unit kerja BRI di Aceh mengakselerasi proses konversi bisnis.

 
Qanun ini tentu membawa penambahan profitabilitas sehingga kinerja semester I 2020 bisa naik signifikan.
FIDRI ARNALDY, Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah
 

Total kredit BRI yang telah dikonversi BRI Syariah hingga Juni 2020 mencapai 82,98 persen dari total kredit yang direncanakan akan dialihkan tahun ini dari BRI. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) yang telah dikonversi dalam rangka implementasi qanun lembaga keuangan syariah (LKS) mencapai 53,18 persen dari total yang ditargetkan.

Seiring dengan penyelesaian pada semester II 2020, kinerja hingga akhir tahun diproyeksi tidak semasif semester I. Hingga akhir tahun, target pembiayaan bisa tumbuh di kisaran 30 persen, dengan pertumbuhan laba sekitar 170 persen.

Per semester I 2020, BRI Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih yakni sebesar 229,6 persen secara tahunan menjadi Rp 117,2 miliar. Aset tercatat sebesar Rp 49,6 triliun, meningkat 34,75 persen dibandingkan posisi semester I 2019.

Sementara itu, pembiayaan tercatat sebesar Rp 37,4 triliun, tumbuh 55,92 persen secara year-on-year (yoy). Dana pihak ketiga tercatat tumbuh menjadi Rp 41,07 triliun dari Rp 28,09 triliun (yoy).

BRI Syariah telah melakukan restrukturisasi pembiayaan senilai Rp 5,4 triliun kepada 29.003 nasabah. Fahmi menyampaikan, jumlah tersebut merupakan 14,44 persen dari total portofolio pembiayaan.

"Mayoritas atau lebih dari 25 ribu merupakan nasabah pembiayaan UMKM," kata Fahmi.

photo
Pengurus pondok pesantren memberikan pakan ikan pada gerakan ekonomi Pesantren di Lahan Pertanian Ponpes Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (30/7). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupaya meningkatkan inklusi keuangan syariah. - (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)

Menurut dia, jumlah restrukturisasi menurun dalam beberapa waktu terakhir. Sehingga, diharapkan pada kuartal III dan IV perekonomian bisa kembali pulih dan dunia usaha kembali bergeliat.

Kebijakan relaksasi yang dikeluarkan pemerintah, kata dia, termasuk subsidi margin dan restrukturisasi telah membantu kinerja perusahaan. Untuk mempersiapkan strategi hingga akhir tahun, BRI Syariah terus meningkatkan pencadangan.

"Kita harap bisa meningkatkan pencadangan hingga 90-100 persen dari posisi saat ini 71,44 persen," katanya.

BRI Syariah juga akan menjaga kualitas pembiayaan yang diperkirakan naik karena restrukturisasi. Rasio pembiayaan bermasalah atau NPF akan dijaga antara 3,5-4 persen pada akhir tahun, dari posisi 3,9 persen pada kuartal II 2020.

Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy menambahkan, selain konversi bisnis, BRI Syariah juga gencar melakukan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat. Ia berharap penyelesaian perpindahan portofolio bisa selesai lebih cepat.

"Qanun ini tentu membawa penambahan profitabilitas sehingga kinerja semester I 2020 bisa naik signifikan," katanya.

Di tengah isu penggabungan bank syariah anak usaha BUMN, BRI Syariah berupaya tetap fokus meningkatkan kinerja. Direktur Kepatuhan BRI Syariah Yana Soeprianan mengatakan, manajemen akan selalu mendukung setiap rencana dari pemegang saham.

"Pada saat ini kami di BRIS fokus ke peningkatan kinerja, terkait wacana merger, kami tidak bisa komentar banyak karena ini ranah dan kewenangan yang dimiliki oleh ultimate shareholder," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat