Ilustrasi Kecamatan Rumpin Bogor Barat | c60

Bodetabek

Rumpin Diusulkan Jadi Ibu Kota Bogor Barat 

Posisi Rumpin sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.

 

 

RAHAYU MARINI HAKIM

BOGOR -- Masyarakat Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), menyambut usulan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin yang mengajukan wilayah tersebut sebagai ibu kota Kabupaten Bogor Barat. Upaya memekarkan Kabupaten Bogor saat ini prosesnya masih terganjal moratorium daerah otonomi baru (DOB) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Salah satu tokoh masyarakat Rumpin, Asep Mulyana, berharap ibu kota Kabupaten Bogor Barat nantinya di Rumpin. "Sehingga, masyarakat Rumpin lebih maju dan lebih sejahtera," ujar Asep saat ditemui di Kecamatan Rumpin, akhir pekan lalu.

Berdasarkan aksesibilitas, menurut dia, Kecamatan Rumpin lebih strategis dibandingkan Kecamatan Cigudeg yang juga sempat diusulkan menjadi lokasi ibu kota Kabupaten Bogor Barat. Selain Cigudeg, Kecamatan Sukaraja juga sempat diusulkan menjadi lokasi pusat pemerintahan Pemerintah Kabupaten Bogor Barat. Namun, wacana itu surut dengan sendirinya usai bencana tanah longsor dan banjir bandang menerjang Sukaraja pada awal 2020.

Menurut Asep, lokasi Rumpin yang strategis menjadi pertimbangan tepat untuk menjadi ibu kota kabupaten baru. Selain itu, lahan kosong yang tersedia juga masih luas dan mencukupi untuk dijadikan kompleks perkantoran. "Rumpin lebih dekat ke Jakarta dan ke Banten. Tanah negara banyak. Jadi, ketika ditetapkan (ibu kota), lahan sudah tersedia," katanya.

Asep bersama Komite Pembentukan Bogor Barat (KPBB) sudah berjuang sejak beberapa tahun terakhir demi pemekaran Kabupaten Bogor Barat, tapi terganjal di pemerintah pusat. "Kami berjuang bersama KPPB sejak tahun 2000-an. Usulan proposal kita terbaik se-Indonesia. Tapi, karena banyaknya pengajuan DOB, anggaran pusat belum mampu," tuturnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Rumpin, Ahmad Athoillah, bersama tokoh lainnya juga sependapat jika wilayanya dijadikan pusat pemerintahan Bogor Barat. Menurut dia, keinginan Bupati Ade Yasin patut dipertimbangkan agar nantinya ketika DOB terbentuk, otomatis tidak ada lagi perdebatan penentuan lokasi ibu kota. "Saya rasa semua tokoh masyarakat Rumpin menyambut baik keinginan bupati menjadikan Rumpin ibu kota Bogor Barat," kata Athoillah.

photo
Pengendara sepeda motor saat meilntasi kubangan air di Jalan Prada Samlawi Rumpin, Ciseeng, Kabupaten Bogor, Senin (8/2). Jalan tersebut rusak diakibatkan kendaraan tambang yang sering melintas dan mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna jalan - (ANTARA FOTO)
 

Strategis

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengapresiasi Kecamatan Rumpin yang secara wilayah layak menjadi ibu kota Kabupaten Bogor Barat. Daerah otonomi baru (DOB) Bogor Barat sudah diajukan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan tembusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hanya saja, proses pemekaran belum bisa dilakukan karena masih berlaku moratorium.

Rumpin memiliki keunggulan kawasan yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Provinsi Banten. “Letak Rumpin yang strategis ini sangat potensial untuk menjadi kawasan bisnis dan pariwisata unggulan di kawasan Bogor Barat, dekat dengan bandara, akses tol juga mudah,” ujarnya seusai meresmikan Jembatan Gerendong yang menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Ciseeng di Kabupaten Bogor pada Kamis (13/8).

Nantinya Bogor Barat terdiri atas 14 kecamatan, yaitu Dramaga, Ciampea, Tenjolaya, Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Tenjo, Parungpanjang, dan Rumpin. Ke-14 kecamatan itu memisahkan diri dari Kabupaten Bogor sebagai wilayah induk yang sekarang terdiri atas 40 kecamatan.

Menurut Ade, pemekaran wilayah memang sangat diperlukan lantaran Kabupaten Bogor dihuni sekira 5,9 juta penduduk. Karena itu, terbentuknya Bogor Barat menjadi sebuah keharusan yang tak bisa ditawar. Hanya saja, memang saat ini pemerintah pusat sedang melakukan moratorium pemekaran wilayah. Dia pun mendukung nantinya pusat pemerintahan Bogor Barat dibangun di Rumpin.

“Letak Rumpin yang strategis ini sangat potensial untuk menjadi kawasan bisnis dan pariwisata unggulan di kawasan Bogor Barat, dekat dengan bandara, akses tol juga mudah,” ucap Ade yang juga menjabat ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat tersebut.

Selain itu, menurut Ade, Rumpin layak menjadi ibu kota Bogor Barat dengan beberapa pertimbangan pendukung. Hal itu berdasarkan pertimbangan potensi dan sumber daya alam dan manusia. Dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sempat mempertimbangkan Kecamatan Sukaraja sebagai calon ibu kota Bogor Barat. Namun, lokasinya yang kerap terjadi bencana membuat Rumpin menjadi daerah yang paling pas menjadi pusat pemerintahan kabupaten pemekaran.

“Saya sudah bicara dengan beberapa pihak, opsi paling bagus adalah di sini. Awal 2020 bencana di Sukaraja ini jadi pertimbangan kami karena kontur tanahnya lebih kuat di sini," ucap Ade.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat