Ilustrasi taman | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Kisah Dalam Negeri

10 Tahun Taman Rawasari Terbengkalai 

Taman Rawasari diharapkan jadi ruang terbuka hijau yang dimanfaatkan masyarakat sekitar.

OLEH EVA RIANTI

Taman Rawasari menjadi salah satu taman di Jakarta Pusat yang gagal direvitalisasi pada tahun ini. Sebab, Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengeklaim harus melakukan efisiensi anggaran akibat tekanan pandemi Covid-19. Lahan taman seluas 7.000 meter persegi yang letak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, tersebut kini terbengkalai. 

Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (12/8), taman tersebut bahkan tak sekadar terbengkalai, tetapi tak dikenal. Taman yang telah dibangun sejak 2009 tersebut tidak diketahui sejumlah orang yang beraktivitas di sekitar wilayah Rawasari.

Warga yang ditanyai tentang lokasi Taman Rawasari memberitahu letak taman tersebut dengan tidak tepat. Sebagian tidak mengetahui secara pasti lokasinya, bahkan ada yang tidak mengetahui adanya taman tersebut. 

Di area taman pun tidak tampak pengunjung yang memasuki kawasan Taman Rawasari. Hanya ada beberapa ojek daring yang parkir di sisi luar taman. Taman tersebut tampak tak memiliki pintu masuk, tapi ada jalan kecil yang sudah tertutupi sejumlah tanaman liar, untuk menembus ke dalam taman. 

Di dalam taman, sebagian tanaman tampak cukup asri karena ada sejumlah tanaman hijau yang tertata di sisi dekat pintu masuk ke Apartemen Green Pramuka. Namun, area yang tampak terbengkalai lebih luas. Satu-satunya fasilitas yang tersedia di dalam taman tersebut hanya dua buah perosotan anak. Sementara, jalan untuk dilewati hanya tersedia setengah dari luas taman tersebut. 

Selebihnya, tampak rerumputan tidak tertata. Sementara paving block tampak banyak yang teronggok. Prasasti yang berdiri di tengah taman juga sudah tampak memudar tulisannya. Dalam prasasti yang tertulis tanggal 6 Maret 2009 tersebut bahkan tampak belum ada tanda tangan sebagai tanda peresmian dari Wali Kota Jakarta Pusat di masa itu, yakni Sylviana Murni. 

William (29 tahun), seorang warga di sekitar kawasan Taman Rawasari mengatakan, dia kerap nongkrong di dekat taman tersebut, tetapi tidak memasukinya. "Tamannya kayak enggak ada pengelolanya. Enggak ada yang ngurus," tutur William.

Dia mengatakan, pemerintah kota maupun pemerintah provinsi seolah mengabaikan kondisi taman tersebut. "Padahal, taman ini sudah dibikin sejak 2009 hingga hari ini, penataannya gitu-gitu saja. Rumput, bahkan pagar enggak ditata. Gerbang masuk ke taman juga sudah rusak. Pintu pun enggak ada," ujar dia menggerutu.

 Sejumlah taman di kawasan Jakarta Pusat yang rencananya bakal direvitalisasi pada tahun ini akan ditunda akibat kondisi pandemi. Dinas Pertamanan dan Hutan Jakarta Pusat menyebut harus mengelola anggaran dengan lebih efisien di masa pandemi Covid-19. 

“Pandemi Covid-19 membuat Sudin Pertamanan dan Hutan Kota mengefisiensi anggaran,” tutur Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat, Mila Ananda, Rabu.

Dia mengatakan, revitalisasi taman di Jakpus terpaksa ditunda sampai kondisi anggaran membaik. Beberapa taman yang ditunda program revitalisasinya, kata Mila, meliputi Taman Rawasari, Harapan Mulya, dan Kartini.

Taman Rawasari semula menjadi prioritas sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta Pusat yang akan direvitalisasi. Pasalnya, taman tersebut merupakan kawasan strategis yang menghubungkan Jakarta Pusat dengan beberapa wilayah lain, yakni Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Selain itu, Taman Rawasari juga merupakan yang terbesar dibandingkan taman-taman lainnya di wilayah Jakpus. Meski menunda program revitalisasi taman, Mila melanjutkan, program pemeliharaan taman masih terus dilakukan.

Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakpus menyiasati dengan melakukan stek tanaman untuk menambah jumlah tanaman di beberapa lokasi yang kekurangan tanaman. “(Dengan metode stek) kita jadikan sumber bibit untuk lokasi lainnya (yang jumlah tanamannya kurang),” ujar Mila.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat