Sejumlah warga mengantre untuk mengambil paket bahan pokok gratis di Warung Bahan Pokok Gratis Muhammadiyah (WarungMu) di Masjid Raya Mujahidin, Jalan Sancang, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. | Republika/Abdan Syakura

Ekonomi

Penyaluran KUR Sasar Ormas Islam

Pemerintah terus membuka kemungkinan perluasan target penyaluran KUR.

JAKARTA – Pemerintah menargetkan organisasi keagamaan dapat menjadi penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perluasan target tersebut dilakukan sebagai bagian dari percepatan penyaluran KUR yang diharapkan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Upaya perluasan tersebut diimplementasikan melalui penyaluran KUR syariah bagi UMKM anggota Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah dan Peresmian Kios Warga Pemuda Muhammadiyah (WargaMU) di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu (8/8). 

“Pemerintah memberikan berbagai bentuk dukungan terhadap organisasi keagamaan, antara lain, tambahan subsidi bunga, penundaan angsuran pokok, kredit modal kerja berbunga murah, penjaminan kredit, dan insentif pajak," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melalui siaran pers.

 
Pemerintah bisa mengakselerasi agar UMKM bisa menjadi motor penggerak dan pengungkit perekonomian nasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
 

KUR Syariah kepada PP Muhamadiyah diserahkan oleh BRI Syariah dan Bank Jateng. Secara detail, BRI Syariah memberikan KUR kepada 19 debitur dengan nilai Rp 655 juta. Dari jumlah tersebut, KUR BRI Syariah untuk Kios WargaMU diberikan kepada tiga debitur dengan total sebesar Rp 140 juta. Sementara itu, KUR Syariah dari BPD Jateng sejumlah Rp 70 juta diberikan kepada tiga debitur.

Melalui penyaluran KUR kepada UMKM termasuk organisasi keagamaan, Airlangga berharap, peranan UMKM dapat semakin ditingkatkan. "Pemerintah bisa mengakselerasi agar UMKM bisa menjadi motor penggerak dan pengungkit perekonomian nasional," tuturnya.

Airlangga terus membuka kemungkinan perluasan target penyaluran KUR, termasuk ke para pengusaha yang memiliki unsur sosial dalam usahanya atau sociopreneur. Sampai saat ini, suku bunga KUR mencapai enam persen dan telah disalurkan kepada 20,9 juta debitur dengan nilai Rp 550,2 triliun.

Dalam masa pandemi Covid-19 pemerintah memberikan relaksasi kebijakan KUR, berupa penundaan angsuran pokok KUR selama enam bulan dan penundaan sementara kelengkapan dokumen administrasi sampai dengan berakhirnya masa pandemi.

Airlangga menjelaskan, pemerintah kini sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang tambahan subsidi bunga enam persen hingga akhir tahun. Pemerintah juga telah menunda penetapan target penyaluran KUR sektor produksi tahun ini yang sebelumnya ditetapkan sebesar 60 persen. Penundaan penetapan target sektor produksi ini rencananya akan dilaksanakan sampai 2021.

photo
Petani menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman bawang merah di Kebun Baru, Kayu Aro Barat, Kerinci, Jambi, Jumat (7/8). Kementerian Pertanian mendorong para petani untuk mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang telah digelontorkan pemerintah melalui perbankan sebesar Rp 50 triliun pada tahun ini guna meningkatkan usaha tani maupun memperluas budi daya tanaman pertanian - (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menjelaskan, penundaan penetapan target KUR sektor produksi tersebut menyebabkan tidak ada lagi pembatasan penyaluran KUR di sektor perdagangan.

Kebijakan tersebut diberlakukan setelah hasil survei menunjukkan, sektor yang paling mudah dimasuki UMKM pada masa pandemi Covid-19 adalah perdagangan. "Jadi, dengan adanya pelepasan batas sektor perdagangan, maka pemulihan ekonomi UMKM diharapkan akan dapat lebih cepat," kata Iskandar.

Secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 30 Juni 2020 telah mencapai Rp 550,24 triliun dengan baki debet sebesar Rp 161,74 triliun yang diberikan kepada 20,9 juta debitur. Adapun tingkat rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) KUR sampai 30 Juni 2020 tercatat masih di posisi terjaga, yaitu sebesar 1,18 persen.

Sementara itu, penyaluran KUR selama Januari 2020 sampai 30 Juni 2020  mencapai Rp 76,2 triliun kepada 2,2 juta debitur. Penyaluran tersebut sebesar 40,1 persen dari target 2020 yang sebesar Rp 190 triliun.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat