Tim Paskibaraka Kota Bandung melakukan latihan menggunakan masker dan pelindung wajah di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad(9/8/). Latihan tersebut sebagai persiapan untuk upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kota Bandung | NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Menengok Latihan Paskibraka di Masa Pandemi

Paskibrakan tetap menjalani latihan yang ketat di masa pandemi.

OLEH SAPTO ANDIKA CANDRA

Meski jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun ini jauh lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya, namun mereka tetap menjalani masa latihan yang ketat. Pandemi Covid-19 membuat latihan yang dijalani delapan anggota Paskibraka tahun ini serba-berbeda. 

Mulai dari jumlah anggota yang berkurang hingga aktivitas pelatihan yang harus berdisiplin tinggi terhadap protokol kesehatan untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.

Indrian Puspita Rahmadhani, salah satu anggota Paskibraka asal SMAN 1 Bireuen, Aceh misalnya, mengatakan bahwa suasana pemusatan latihan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

"Kalau latihan yang pasti jauh berbeda dari tahun lalu. Dulu bangun jam lima terus peregangan (pemanasan) sama-sama. Kali ini peregangan sendiri-sendiri, terus jaga jarak dua meter," ucap Indri menjalani pemusatan latihan di Cibubur, Ahad (9/8). 

Jumlah anggota Paskibraka pada tahun ini memang dibatasi menjadi delapan orang dari yang tahun sebelumnya berjumlah 68 orang. Kedelapan orang yang akan bertugas tahun ini diambil dari petugas tahun lalu. Pengurangan anggota Paskibraka dilakukan demi mengurangi risiko penularan Covid-19 yang terjadi. 

Namun, Indri, sapaan akrabnya, mengatakan tetap merasa senang dan bangga dapat kembali dipercaya untuk menjalankan tugas negara meski dengan suasana yang serba berbeda.

photo
Tim Paskibaraka Kota Bandung melakukan latihan menggunakan masker dan pelindung wajah di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (9/8). Latihan tersebut sebagai persiapan untuk upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kota Bandung dengan menyesuaikan kondisi adaptasi kebiasaan baru pandemi melalui penerapan protokol kesehatan dan pengurangan jumlah tim paskibraka pengibar dan penurunan Bendera Merah Putih. - (NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO)

"Pastinya senang karena terpilih dua kali. Enggak menyangka, kok bisa Paskibraka nasional dua kali terpilihnya. Pasti harus waspada juga karena keadaannya lagi begini," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sylvia Kartika Putri yang merupakan perwakilan asal SMA Swasta Kartika I-4, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Menurutnya, latihan kali ini memang terasa berbeda dari yang biasanya ramai menjadi hanya delapan orang saja.

Selain itu, selama pelatihan berlangsung, ia bersama rekan-rekan lainnya juga harus berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. "Latihan dimulai dari jam tujuh pagi. Harus tetap gunakan masker, face shield, sarung tangan, dan tetap jaga jarak," katanya.

Sylvia juga menyatakan kesiapannya untuk kembali mengemban tugas di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020 mendatang. Ia akan memberikan yang terbaik agar pelaksanaan pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih dapat terlaksana dengan sempurna.

"Harapan saya bisa menyukseskan pengibaran dan penurunan bendera dan bisa juga menjadi contoh yang baik buat adik-adik yang ingin mencoba tahun depan," ujarnya. 

Upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka pada 17 Agustus nanti memang digelar terbatas. Selain jumlah anggota Paskibraka yang dikurangi, pejabat yang hadir di lokasi pun juga dibatasi. 

Dalam surat edaran yang diterbitkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dijelaskan mengenai komposisi petugas upacara yang akan bertugas dan pejabat yang hadir. 

Untuk petugas, pertama adalah komandan upacara sebanyak satu orang. Kedua, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) sebanyak tiga orang yang berasal dari cadangan paskibraka tahun 2019. Ketiga, pasukan upacara sebanyak 20 orang yang berasal dari TNI/Polri.

Keempat, korps musik sebanyak 24 orang. Kelima MC sebanyak dua orang. Keenam, pasukan pelaksana tembakan kehormatan saat Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI sebanyak 17 orang yang berasal dari TNI.

Selain itu, hanya ada enam pejabat yang diperbolehkan hadir langsung di Istana Merdeka. Yang pertama, jelas Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara. Kemudian Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga hadir mendampingi presiden.

Selanjutnya, ada pula Ketua MPR Bambang Soesatyo yang bertugas sebagai pembaca naskah proklamasi dan Menteri Agama Fachrul Razi bertugas membacakan doa. Dua pejabat lagi adalah Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat