Eskpresi penyerang Juventus Cristiano Ronaldo saat laga lanjutan Liga Serie A melawan Sassuolo, Rabu (15/7). | REUTERS/Jennifer Lorenzini

Olahraga

Juventus Bersusah Payah

Juventus hanya bisa memetik dua poin dalam tiga laga terakhir, termasuk hasil imbang 3-3 dari Sassuolo.

SASSUOLO -- Bencana di markas AC Milan, Stadion San Siro, nyaris terulang kala Juventus melawat ke Stadion Mapei, markas Sassuolo, pada laga giornata ke-33 Seri A Italia, Kamis (16/7) dini hari WIB. Keunggulan dua gol dibuang begitu saja oleh tim besutan Maurizio Sarri dalam laga tersebut. 

Bahkan, I Bianconeri sempat tertinggal satu gol kala Federico Caputo menyambar bola di tiang jauh usai memanfaatkan hasil sepakan Domenico Berardi pada menit ke-54. Berkat gol Caputo tersebut, tim tuan rumah justru berbalik unggul 3-2 atas juara bertahan Seri A tersebut. 

Bayang-bayang kekalahan, seperti saat dibekap AC Milan, 4-2, mulai menggelayuti si Nyonya Tua dalam laga tersebut. Beruntung, 10 menit setelah gol Caputo itu, Juventus mampu menyamakan kedudukan lewat sundulan keras Alex Sandro usai memanfaatkan sepak pojok. Si Nyonya Tua akhirnya membawa pulang satu poin dari lawatan ke Stadion Mapei tersebut setelah memetik hasil imbang, 3-3. 

Hasil imbang ini mungkin tidak menggeser Juventus dari puncak klasemen sementara, tapi torehan ini sudah cukup menjadi sinyal peringatan bagi si Nyonya Tua, terutama dari segi raihan hasil yang disebabkan menurunkan performa dan kegagalan menjaga inkonsistesi penampilan. 

Penurunan performa I Bianconeri mulai memasuki level mengkhawatirkan. Hasil pada laga kontra Sassuolo ini memperpanjang catatan minor I Bianconeri, yang tidak pernah menang dalam tiga laga terakhir, termasuk saat dibekap AC Milan dan ditahan imbang Atalanta, 2-2. 

Si Nyonya Tua hanya bisa memetik dua poin dari tiga laga terakhir. Padahal, dalam tujuh laga sebelumnya, Juventus selalu mampu menorehkan kemenangan. Catatan statistik penampilan I Bianconeri, terutama di lini belakang, pun cukup mengecewakan. 

Pada tiga laga tersebut, si Nyonya Tua sudah kebobolan sembilan gol. Seusai laga, pelatih Juventus, Maurizio Sarri, pun mengaku tidak habis pikir dengan penurunan performa anak-anak asuhnya tersebut. 

Dalam satu momen, si Nyonya Tua bisa tampil begitu efektif dan solid, tapi pada momen lainnya, para penggawa I Bianconeri seperti kehilangan motivasi dan kedodoran mempertahankan ritme permainan. 

''Saya selalu merasa, tim ini memiliki potensi yang besar, tapi terkadang tim ini bisa membuat Anda bingung. Seperti dengan mudahnya lawan masuk ke bidang lapangan pertahanan. Kami harus segera menemukan keseimbangan, dan itu tidak akan mudah,'' tutur Sarri seperti dilansir Football Italia, Kamis (16/7). 

photo
Pertandingan Juventus melawan Sassuolo pada Kamis 16 Juli 2020 - (EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI)

Apa pun tantangannya, mantan pelatih Chelsea itu mesti bisa segera menemukan solusi atas problem tersebut. Pasalnya, pada giornata ke-34, Selasa (21/7) waktu setempat, Juventus harus menghadapi Lazio—tim yang masih diperhitungkan dalam perebutan scudetto musim ini. 

Lazio boleh saja tengah terpuruk dengan kegagalan memetik kemenangan dalam empat laga dengan tiga kekalahan dan satu hasil imbang, termasuk saat ditahan imbang Udinese 0-0, Kamis dini hari WIB. Namun, bagaimanapun, I Biancocelesti masih memilik peluang untuk terus bertahan dalam persaingan scudetto dalam lima laga terakhir Seri A musim ini. 

Bersama Atalanta dan Inter Milan, Lazio masih menjadi pesaing terdekat Juventus dalam perburuan titel Liga Italia musim ini. Lazio terpaut satu poin dari peringkat kedua, Atalanta, dan delapan poin dari si Nyonya Tua. Kendati begitu, ancaman terbesar bagi Juventus kemungkinan besar bisa datang dari Atalanta. 

Dari segi performa, La Dea terbukti menjadi tim yang paling konsisten di antara empat tim teratas klasemen sementara. Tim besutan Gian Piero Gasperini itu tidak pernah kehilangan poin sejak Seri A musim ini kembali bergulir, tepatnya dengan torehan tujuh kemenangan dan satu hasil imbang. Terakhir, Atalanta mencukur Brescia, 6-2, dalam laga pada giornata ke-33, akhir pekan lalu. 

''Tidak ada target spesifik, tapi kami ingin melanjutkan Seri A musim ini dengan intensitas, mentalitas, dan fokus yang tepat,'' kata Gasperini, seperti dilansir Football Italia.  

Di peringkat keempat, Inter masih terus menguntit. Baru memainkan laga pada Jumat (17/7) dini hari WIB, La Beneamata bisa merangsek ke peringkat kedua dan menggeser Lazio serta Atalanta apabila mampu menang atas SPAL pada laga tersebut. 

Akhirnya, hasil imbang Juventus kontra Sassuolo tidak hanya menjadi peringatan bagi Juventus dari segi performa, tapi juga berimbas pada perubahan peta persaingan dalam perebutan scudetto musim ini. Dengan asumsi Inter bisa menang atas SPAL, Juventus membutuhkan sembilan poin dari lima laga sisa untuk bisa memastikan gelar scudetto musim ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat