Calon penumpang menuggu jam keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/5/2020) lalu. Trafik penerbangan mulai menunjukkan peningkatan. | Prayogi/Republika

Ekonomi

AP I Sebut Trafik Penerbangan Mulai Membaik

Trafik penerbangan mulai terlihat meningkat pada Juli 2020.

JAKARTA -- PT Angkasa Pura (Persero) I atau AP I optimistis industri penerbangan akan segera bangkit dan pulih pada semester dua tahun ini. Hal tersebut menyusul dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun 2020 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang mengatur persyaratan tes cepat dan PCR berlaku 14 hari bagi penumpang pesawat udara pada saat keberangkatan.

"Aturan ini membuat calon penumpang memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri dan mengatur rencana perjalanan udara lebih baik," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (8/7).

Faik mengatakan, trafik penerbangan mulai terlihat meningkat pada Juli 2020. Jumlah trafik penumpang pada periode tersebut lebih besar dibanding trafik pada periode 1-15 Juni 2020 yang hanya mencapai 222.040 penumpang.

Ia menjelaskan, selama periode 1-7 Juli 2020, AP I melayani hingga 227.642 penumpang dan 3.869 pergerakan pesawat. Selain itu, juga melayani kargo sebesar 7,21 juta kilogram di 15 bandara yang dikelola.

Selama periode tersebut, Faik mengatakan, Bandara Juanda Surabaya menjadi yang tertinggi melayani penumpang dengan 56.268 penumpang, 723 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 816.772 kilogram. Sementara, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang tersibuk kedua dengan melayani 51.998 penumpang, 708 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sekira 1,1 juta kilogram.

Selanjutnya, trafik tertinggi ketiga terjadi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang melayani 30.942 penumpang dan 463 pergerakan pesawat. Selain itu, bandara tersebut juga melayani angkutan kargo sebesar 676.848 kilogram.

"Secara total, trafik pesawat pada periode 25 April sampai 6 Juli 2020 di 15 bandara, kami telah melayani sebanyak 23.102 pergerakan pesawat dengan angkutan kargo sebesar 73,2 juta kilogram," ujar Faik.

AP II melakukan normalisasi jam operasioanal bandara yang dikelolanya. Sebelumnya, operator bandara milik negara itu menyesuaikan jam operasional bandara karena menurunnya jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan selama pandemi Covid-19.

"Bandara AP II sekarang mengembalikan jam operasional seperti ketika beroperasi pada masa normal, sebelum pandemi Covid-19," kata Di rektur Utama AP II Muhammad Awaluddin.

AP II menetapkan, mulai Juli 2020 lalu lintas penerbangan dipulihkan kembali untuk mendukung perekonomian Indonesia. Awaluddin mengatakan, optimalisasi jadwal penerbangan yang sudah dialokasikan atau slot time akan dimaksimalkan mulai Juli 2020.

"Pada tahap awal recovery pada bulan ini, AP II menargetkan jadwal di 19 bandara dapat digunakan 30 persen," kata Awaluddin.

Awaluddin menyampaikan, saat pandemi Covid-19, jadwal penerbangan yang dialokasikan hanya aktif 10 hingga 20 persen. Untuk itu, kata dia, secara bertahap akan ditingkatkan kembali mulai bulan ini untuk pemulihan.

Tiket murah

Di tengah optimisme membaiknya industri penerbangan, Direktur Utama maskapai Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan sinyal kebangkrutan maskapai nasional akibat pandemi Covid-19. Kebangkrutan sudah dialami lebih dulu oleh maskapai di sejumlah negara.

Pernyataan tersebut menanggapi usulan diskon tiket yang dinilai tidak mungkin diberikan lagi karena kondisi keuangan maskapai sendiri sudah terpuruk akibat pembatasan penumpang selama pandemi Covid-19.

"Betul penting untuk memperoleh harga murah, tapi mohon dipahami hari ini industri penerbangan mengalami pukulan yang sangat besar, kita jumlah penumpang tinggal 10 persen," kata Irfan.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Royanto mengungkapkan, terdapat beberapa faktor yang dapat mengendalikan harga tiket pesawat. Novie mengatakan, terdapat dua komponen yang memengaruhi harga tiket pesawat.

Pertama adalah harga dolar AS menjadi faktor relevan pada tiket. Komponen kedua, yakni harga avtur yang selama ini juga memengaruhi harga tiket pesawat. Novie mengatakan, harga avtur 30 persen sampai 40 persennya untuk operasional pesawat.

Untuk mengendalikan harga tiket pesawat, Novie memasatikan sudah diatur sesuai UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. "Kita membatasi dengan tarif batas atas (TBA). Untuk mendukung pariwisata, kami juga mendorong terus untuk bisa menekan harga tiket pesawat," kata Novie.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat