Nelayan beraktivitas diatas kapal saat matahari terbenam di dermaga Penarukan, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). Dermaga Penarukan yang difungsikan untuk bongkar muat hasil tangkapan nelayan dan angkutan barang ke kepulauan madura itu, juga ramai | BUDI CANDRA SETYA/ANTARA FOTO

Filantropi

Bantuan untuk Nelayan

Nelayan kecil mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.

Nelayan adalah salah satu sektor yang rentan terdampak pandemi Covid-19. Persebaran virus secara global ini mengakibatkan harga perikanan turun di titik terendah, hasil tangkapan ikan tidak bisa diserap pasar secara normal. Pada akhirnya nelayan merugi dan bahkan kehilangan pendapatan.

Belum pulihnya kondisi pasar perikanan dalam dua bulan terakhir mengakibatkan banyak nelayan, khususnya nelayan kecil mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Direktur Eksekutif Lazismu Edi Suryanto mengatakan, nelayan menjadi salah satu sasaran penerima manfaat dari Lazismu melalui program ketahanan pangan. Program yang dilaksanakan bekerja sama dengan Jaringan Nelayan Matahari (JNM) dalam penyaluran bantuan berupa paket sembako kepada para nelayan yang paling rentan dan belum pernah menerima bantuan.

"Program ini kami harapkan bisa berlanjut untuk tahap berikutnya, sehingga jangkauan penerima manfaat dari program ini bisa semakin luas, semakin banyak nelayan yang bisa terbantu," kata Edi.

Sebanyak 400 paket sembako untuk keluarga nelayan di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang mayoritas nelayan kecil telah disalurkan. Edi mengatakan, nelayan merupakan komunitas yang paling rentan, keberadaannya belum tersentuh oleh bantuan dari manapun.

Bantuan paket sembako untuk nelayan ini berasal dari donasi publik selama bulan Ramadhan. Donasi yang telah terhimpun selanjutnya ditambahkan oleh Yayasan Kemanusiaan Kadin Indonesia dengan jumlah donasi yang sama.

photo
Sejumlah kapal nelayan bersandar di sungai Wiso, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2020). Pemerintah menyiapkan bantuan untuk 1,1 juta nelayan yang terdampak COVID-19, diantaranya melalui program bantuan sosial tunai berupa uang Rp600 - (YUSUF NUGROHO/ANTARA FOTO)

Masih terbuka kesempatan bagi siapa pun untuk berpartisipasi. Donasi yang terhimpun selanjutnya akan disalurkan untuk membantu keluarga nelayan yang terdampak pandemi Covid-19 di daerah lainnya. 

Sekjen Jaringan Nelayan Matahari (JNM) Nanang Q el-Ghazal mengungkapkan, bantuan paket sembako ini merupakan bagian dari realisasi program Rumah Ketahanan Pangan Nelayan (RKPN) yang digagas untuk membangun ketahanan pangan nelayan selama pandemi dan masa-masa yang sulit.

Paket bantuan sembako untuk keluarga nelayan ini sebagai wujud kepedulian yang realisasinya dari bantuan Yayasan Kemanusian KADIN Indonesia dan didukung oleh Lazismu, kata Dahroni Agung Prasetyo, project manager Rumah Ketahanan Pangan Nelayan (RKPN).

RKPN adalah program yang diinisiasi oleh Jaringan Nelayan Matahari (JNM) untuk membangun ketahanan pangan bagi nelayan dan pelaku perikanan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan masa-masa paceklik.

Meskipun belum bisa menjangkau seluruh nelayan, pihaknya berupaya menyalurkan bantuan pangan untuk keluarga nelayan kecil yang paling terdampak dan belum tersentuh bantuan dari pihak manapun. Total ada 560 paket sembako yang telah disalurkan.

Dahroni yang juga bendahara Jaringan Nelayan Matahari itu menjelaskan, paket bantuan dengan tajuk #KadoLebaran dibagikan untuk masyarakat perikanan di sentra nelayan Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, dan untuk tiga desa di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dengan sistem door to door.

Selain menyalurkan bantuan pangan dari berbagai pihak, ada pula paket sembako murah bagi keluarga nelayan dan pelaku perikanan yang terdampak persebaran Covid-19.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung, JNM berharap, sinergi program dari berbagai pihak dapat terus berlanjut, khususnya untuk mendorong dan membangun ketahanan dan kemandirian nelayan dan pelaku perikanan untuk menghadapi masa pandemi ini.

 

Program ini kami harapkan bisa berlanjut untuk tahap berikutnya, sehingga jangkauan penerima manfaat dari program ini bisa semakin luas, semakin banyak nelayan yang bisa terbantu.

EDI SURYANTO, Direktur Eksekutif Lazismu

 
 

Lembaga filantropi Dompet Dhuafa juga bekerja sama dengan JNM dan Yayasan Kemanusiaan Kadin Indonesia untuk menyalurkan paket bantuan sembako bagi keluarga nelayan kecil yang terdampak Covid-19 di Lamongan, Jawa Timur, pada Idul Fitri lalu.

“Kami menyalurkan paket sembako bagi keluarga nelayan di Kecamatan Brondong, Lamongan. Kami upayakan untuk mendistribusikan bagi nelayan kecil yang paling rentan dan belum tersentuh oleh bantuan dari manapun,” ujar Hendra Setia, kepala Lembaga Pela yan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, dalam keterangan tertulisnya.

Pihaknya masih membuka kesempatan bagi siapa pun untuk berpartisipasi. Donasi yang terhimpun selanjutnya akan disalurkan untuk membantu keluarga nelayan yang terdampak Covid-19 di daerah lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sutia Budi, ketua JNM, menjelaskan bahwa bantuan paket sembako ini merupakan bagian dari realisasi program RKPN.

Selain itu, menurut Sutia Budi, RKPN sedang mengembangkan program Tabung Pangan. Dengan program ini, nelayan dapat menyisihkan ikan tangkapannya untuk ditabung dan dikonversi dengan berbagai kebutuhan pokok. Bahan pokok akan diambil dari petani, peternak, dan UMKM secara langsung.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 ini belum jelas kapan berakhirnya, Sutia Budi mengharapkan sinergi program ini akan terus berlanjut, khususnya untuk mendorong ketahanan dan kemandirian nelayan dan pelaku perikanan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat