Calon penumpang menuggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/5/2020). PT Angkasa Pura II menawarkan tujuh proyek senilai Rp 16 triliun kepada investor. | Prayogi/Republika

Ekonomi

Angkasa Pura II Tawarkan Tujuh Proyek Senilai Rp 16 Triliun

Tujuh proyek yang ditawarkan dengan kerja sama sampai 25 tahun.

 

 

JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan PT Angkasa Pura (Persero) II menawarkan tujuh proyek pengembangan bandara senilai Rp 16 triliun atau lebih dari 1 miliar dolar AS melalui kegiatan market sounding.

Plt Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengapresiasi AP II atas semangatnya melakukan sosialisasi peluang investasi yang dimilikinya pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini. "Kami mendukung kegiatan ini karena pembangunan infrastruktur dan kemajuan ekonomi memiliki keterkaitan yang erat," kata Nurul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/7).

Ketujuh proyek yang ditawarkan dengan kerja sama sampai 25 tahun. Pertama, hotel bintang empat di Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kerja sama pengelolaan hotel sampai dengan 20 tahun.

Kedua, proyek pengembangan Aeroland City di Tangerang. Kerja sama pengembangan lahan untuk business park, service apartment, tempat tinggal, sekolah, dan pergudangan.

Ketiga, pengelolaan area ritel bandara yang dikelola AP II. Kerja sama pengelolaan area ritel di 17 bandara AP II. Keempat, kerja sama pengelolaan periklanan pada 17 bandara AP II, termasuk Bandara Soekarno-Hatta.

Kelima, kerja sama pembangunan dengan konsep TOD (transit oriented development), pusat konvensi, dan layanan apartemen. Keenam, kerja sama pembangunan perumahan lokal dan gedung komersial (theme park, logistic park, dan factory outlet) di Bandara Internasional Kualanamu.

Ketujuh, kerja sama pembangunan mal, apartemen, pusat kebugaran, dan entertainment dalam satu kawasan di Bandara Internasional Supadio. "Kita berharap dari tujuh proyek yang ditawarkan tersebut, ketika ada investornya, kita akan lihat adanya multiplier effects yang diciptakan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Nurul.

 
Kita akan lihat adanya multiplier effects sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
NURUL ICHWAN, Plt Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM
 

Direktur Komersial AP II Ghamal Peris Aulia menjelaskan, pihaknya mengelola 19 bandara di seluruh Indonesia. Penyediaan tujuh proyek infrastruktur ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna bandara.

Kegiatan market sound ini diikuti lebih dari 250 partisipan dari Indonesia dan luar negeri, yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN dalam bidang konstruksi, pengembang, pengelola bandara, ritel, periklanan, logistik, aviasi, pengelola kawasan, lembaga keuangan, konsultan, dan asosiasi usaha.

Sebelumnya, AP II menetapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal terbaru pada tahun ini senilai Rp 1,4 triliun yang berasal dari kas internal perseroan. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, alokasi anggaran capex tersebut sejalan dengan arah dan strategi perseroan yang kini fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi global Covid-19. Sebelumnya, pada awal tahun ini, ketika arah dan strategi perseroan adalah pertumbuhan, belanja modal yang disiapkan AP II sekira Rp 7,8 triliun.

"Capex tahun ini dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang bersifat tahun jamak, lalu pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, pemenuhan terhadap peraturan, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Awaluddin.

Menurut Awaluddin, melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini, AP II dan mitra strategis akan berbagi beban dan risiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional. Tahun ini juga direncanakan pengembangan bisnis anorganik perusahaan masih terus berlanjut, antara lain, pengembangan portofolio perusahaan dan akuisisi bandara baru.

Pada tahun ini, lanjut Awaluddin, bandara-bandara AP II melakukan berbagai penghematan biaya guna tetap dapat beroperasi optimal menjaga konektivitas transportasi udara di tengah pandemi Covid-19.

Awaluddin menyebutkan, penghematan dilakukan pada biaya operasional bandara, biaya pemeliharaan fasilitas nonprioritas, serta pembatasan belanja modal. AP II menghemat biaya operasional di 19 bandara yang dikelolanya. Sebab, saat ini seluruh penerbangan komersial yang mengangkut penumpang rute domestik hingga saat ini dilarang beroperasi di wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan wilayah berstatus zona merah.

"Penghematan salah satu kunci dalam merespons tantangan Covid-19," ujar Director of Engineering AP II Agus Wialdi.

Agus menjelaskan, saat ini bandara AP II beroperasi dengan lebih sederhana dibandingkan kondisi normal. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan trafik penumpang dan penerbangan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat