Anggota Satpol PP Kota Bogor membagikan alat pelindung wajah dan masker untuk pengemudi delman di jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (21/6). | ANTARA

Bodetabek

Cegah Covid-19, Pemkot Bogor Luncurkan Aplikasi Jejak

Pemkot Bogor berharap melalui aplikasi Jejak dapat mengetahui orang yang berinteraksi dengan pasien positif Covid-19.

 

BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meluncurkan aplikasi Jejak untuk mendata warga yang berkunjung ke mall maupun supermarket. Terobosan itu, sebagai tindaklanjut adanya klaster toko bangunan di Mitra 10 yang menyasar karyawan, supplier dan keluarga karyawan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Rahmat Hidayat menjelaskan, dalam pelacakan klaster Mitra 10, yang paling sukar dilacak yakni menghitung 14 hari pengunjung yang datang usai adanya kasus positif. Sebab, tak ada data pengunjung pasti yang dapat dihimpun supermarket bangunan itu.

"Waktu itu sifatnya hanya imbuhan karana tidak ada data-datanya. Tetapi dengan aplikasi barcode ini, akan mudah melacak orang-orang," kata Rahmat saat dihubungi, Rabu (24/6).

Jika ada kasus positif di mall atau supermarket, Rahmat mengatakan, aplikasi Jejak dapat mengetahui orang yang berinteraksi dengan pasien positif. Demikian, meraka yang kontak erat segera diwajibkan isolasi.

Aplikasi berbasis barcode telah diterapkan di Negara seperti Singapura hingga New Zeland. Mereka mengumpulkan, data pengunjung sebagai antisipasi bila ada yang terinfeksi Covid-19 di tempat keramaian.

Pihaknya mencoba mengadopsi pencegahan di negara tersebut. Dia menyebut, Pemkot Bogor akan menerapkan aplikasi untuk pengunjung yang datang ke mall.

Aplikasi Jejak telah tersedia diperangkat pintar Android yang dapat di download di Play Store. Setelah mendownload, warga dapat melakukan register dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) foto diri, nomor handphone. "Maka pas masuk mall harus melakukan scan barcode yang sudah disediakan di mall, dan kemudian melakukan scan lagi ketika pulang. Artinya data orang tersebut tersimpan diserver mall yang terkoneksi dengan server Pemkot Bogor," jelasnya.

Saat ini, akan mengujicobakan aplikasi itu bersama Mall Botani. Jika sukses, Rahmat mengatakan, semua mall di Kota Bogor yang telah teraktivasi dengan server Pemkot Bogor akan menggunakan aplikasi Jejak.

Jika masyarakat tak memiliki smartphone, Rahmat mengatakan, pihak mall akan menyiagakan petugas untuk mencatat data warga tersebut. "Jadi ada tiga aplikasi untuk melacak itu di antaranya, aplikasi untuk pengunjung, aplikasi untuk mall dan aplikasi untuk Pemkot Bogor," jelasnya.

Meskipun telah tersedia di Android, Rahmat mengatakan masih terus berupaya melakukan penyempurnaan. Sebab, aplikasi Jejak memerlukan keamanan pada data pribadi.

"Ini masih dipelajari dan di konsultasikan, terkait regulasi perlindungan data pribadi, dan termasuk jika ada data pasien," katanya.

General Manager (GM) Botani Square Mall Bogor Fery Gunardi menjelaskan, pihaknya siap menggunakan aplikasi Jejak. Namun, dia mengatakan, masih menunggu kepastian dari developer aplikasi tersebut. "Kan ada rencana jejak supaya bisa tacing segala macem. Tapi kita masih menunggu dari Jejak-nya untuk penerapannya," kata Fery.

Botani telah menjalankan protokol kesahatan yang telah dipersyaratkan Pemkot Bogor. Selain itu dia menjelaskan, telah memiliki pusat informasi untuk memantau jumlah pengunjung di Botani. Sistem itu, lanjut dia, telah terkoneksi dengan server mall dan server Pemkot Bogor.

"Kita ada pusat informasinya, ada dari CCTV, sudah pakek sistem, nih pengunjung hari ini ada berapa, masuknya dari pintu mana saja trus didalam ada berapa," jelas dia.

uji coba selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional Botani memiliki kuota 4.500 pengunjung. Jika sudah mencapai 4.200 maka akan ada peringatan dari pusat informasi itu.

"Kalo udah hampir tercapai, kita udah warning nih, pengunjung tinggal tersisa 300. Jadi kita sudah mulai hati-hati untuk pengunjung yang masuk. Kalo sudah oenuh ya harus antri di luar," jelas dia.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berharap warga Bogor mulai men-download aplikasi Jejak. Meski masih ujicoba, Bima mengatakan, Jejak dapat mempermudah pendataan pengunjung yang masuk mall untuk mengantisipasi persebaran Covid-19. "Semakin banyak orang yang meng-unduh ini (Jejak), kita akan bisa mendeteksi potensi kemungkinan penularan," kata Bima saat ditemui di Mall Botani.

Aaplikasi Jejak sementara waktu baru diujicoba di tempat mall yang telah diizinkan beroperasi. Namun, aplikasi itu tetap memungkinkan untuk dikembangkan di venue lainnya seperti restoran.

Mengenai keamanan data pengguna, Bima menyatakan, tanggungjawab berada di tangan Cartenz Technology Indonesia selaku pengembang aplikasi. Sebab, Pemkot Bogor hanya menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi tersebut.

"Ini semua tanggungjawab developer-nya gitu, mangkannya kita lihat dulu ujicobanya, kan bukan pemkot, kita menggandeng, bermitra dengan Cartenz. Ini kolaborasi," ungkapnya.

Selain itu, Bima menambahkan, mall yang diperbolehkan beroperasi menang belum ramai dikunjungi masyarakat. Berdasarkan laporan mall yang beroperasi, Bima menjelaskan, hanya 30 persen dari separuh kapasitas mall yang ditetapkan selama masa ujicoba pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.

Namun, Bima mengimbau pengelola mall tetap waspada ketika akhir pekan yang bisanya ramai pengunjung. Dia meminta, pengelola bersiap menambah jumlah personel ketika akhir pekan.

"Kalo sekarang masih terkendali tapi ketika akhir pekan banyak, ini perlu petugas banyak untuk mengatur flow-nya atau arus pengunjung," jelas dia.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bahri menyatakan pelaku usaha yang diperbolehkan beroperasi harus mengedepankan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terutama penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Saeful menyatakan, pelaku usaha harus melakukan rapid atau swab test agar para karyawannya terjamin.

"Karyawan ini harus dijamin terbebas dari Covid-19. Jangan sampai klaster Mitra 10 itu kembali terulang," kata Saeful.

Saeful mengapresiasi pembuatan aplikasi Jejak yang diinisiasi Pemkot Bogor. Hanya saja, dia mengatakan, Pemkot Bogor harus memastikan sistem keamanan data pengguna aplikasi.

"Ini konsep keamanan datanya seperti apa harus jelas dulu, kita harus tau dulu karena data ini harus betul-betul dilindungi," pintanya.

Konser Rhoma Irama

Beredar kabar pedangdut Rhoma Irama dan Soneta Group akan manggung di Kampung Salak, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Raja Dangdut Indonesia itu, dikabarkan diundang oleh seorang warga dalam acara khitanan.

"Soneta Group akan tampil pada acara khitanan putra dari Bapak Suyatmaja besarta Ibu Hj Hodijah, putranya yaitu Rangga Sudirja, tanggal 28, hari Minggu siang bertempat di Salak, Pamijahan, insyaallah," kata Rhoma Irama dalam video yang telah beredar di media sosial.

Sementara, berdasarkan Peraturan Bupati (Perbub) Bogor Nomor 35 Kabupaten Bogor masih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional. Bupati Bogor sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Ade Munawaroh Yasin menyatakan keberatannya bila konser tersebut tetap digelar di tengah pandemi Covid-19 yang belum reda. 

Ade mengimbau masyarakat harus tetap bersabar untuk menghindari keramaian dan tetap meningkat kewaspadaan. Karena itu, Ade meminta, agar konser Rhoma Irama dan Soneta Group dibatalkan.

"Jadi saya minta agar konser tersebut dijadwalkan ulang nanti setelah suasana kondusif, lagipula khawatir terjadi penularan virus semakin meluas," ujar Ade Yasin di Kabupaten Bogor, Rabu (24/6).

Ade menjelaskan, berdasarkan hasil analisis perhitungan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor masih kategori zona kuning. Demikian, Kabupaten Bogor belum bisa melaksanakan fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal.

"Kabupaten Bogor adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan pusat transmisi Covid-19 yaitu DKI Jakarta. Sehingga masih perlu menerapkan PSBB proporsional," jelasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat