Warga berdiri di depan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di Kampung Margaluyu, Kasemen, Serang, Banten, Sabtu (29/2). | ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO

Bodetabek

Rusunawa Disiapkan Bagi Pasien OTG dan PDP

Fasilitas rusunawa dimatangkan jika pasien OTG dan PDP mesti dievakuasi.

SERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten berencana memindahkan pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan pasien dalam pengawasan (PDP) ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Hal itu dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang setelah melihat tren peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Kepala Dinkes Kota Serang, M Iqbal mengatakan, pihaknya ingin menekan penyebaran virus korona yang kurvanya terus meningkat. Dia mengatakan, keluarga hingga tetangga dari OTG dan PDP bakal merasa lebih aman dan berkurang resiko tertular jika ada fasilitas khusus karantina. Karena itu, keputusan memindahkan pasien menjadi langkah tidak terelakkan. 

"Terutama pasien positif dengan status OTG dan PDP, agar mereka bisa lebih terpantau dan keluarga pun merasa aman,” ujar Iqbal saat dikonfirmasi di Kota Serang, Ahad (7/6).

Dinkes Kota Serang melansir, hingga kini ada 14 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, 42 PDP, dan 351 orang dalam pemantauan (ODP). Jumlah orang terkonfirmasi positif cukup menjadi sosotan karena sejak awal Juni, angkanya terus bertambah.

Iqbal menuturkan, setelah melihat peningkatan kasus positif yang cukup signifikan, petugas sedang menyiapkan berbagai kebutuhan layanan medis di rusunawa. Pihaknya bakal menyediakan stok obat dan tenaga medis yang bisa melayani pasien sewaktu-waktu. "Kan semua juga ditanggung oleh pemerintah,” ucapnya.

Menurut Iqbal, Pemkot Serang hingga kini belum menentukan jadwal pemindahan pasien bertatus OTG dan PDP ke rusunawa. Dia menyebut, pemkot masih memantau perkembangan penyebaran virus korona di wilayahnya. Yang pasti, sambung dia, fasilitas rusunawa semakin dimatangkan jika langkah evakuasi pasien harus isolasi nantinya diputuskan.

photo
Sejumlah wisatawan antre menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki kawasan wisata religi Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Banten, Ahad (7/6). - (ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO)

"Rusunawa itu layak untuk tempat isolasi pasien, tapi mungkin pasien akan lebih memilih tetap tinggal bersama keluarganya. Hanya semua biaya pasti ditanggung pemerintah," kata Iqbal.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas menuturkan, belum mengetahui kapan rumah singgah atau Rusunawa Margaluyu mulai digunakan. Pihaknya meyakini, fasilitas yang disiapkan itu bakal digunakan jika seluruh sarana dan prasarana sudah lengkap. "Secepatnya rusunawa igunakan karena semuanya sudah selesai, mulai dari izin hingga sarana dan prasarananya pun sudah cukup lengkap," jelas Hari.

Dia menyatakan, tim gugus tugas hanya menunggu keputusan dari pemkot terkait kebijakan mengoperasikan rumah singgah itu. Meski begitu, kata Hari, pemkot sudah memberi tahu kalau kapasitas tempat untuk menampung OTG dan PDP itu maksimal menampung 300 orang. "Tinggal tunggu keputusan saja nanti."

Wali Kota Serang, Syafrudin menuturkan, pihaknya saat ini sedang merumuskan aturan pelaksanaan kenormalan baru (new normal) sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus korona. Dia mengakui, jumlah orang terkonfirmasi positif dalam sepekan, membuat pemkot semakin waspada untuk meningkatkan langkah pencegahan. "Tapi sebelum (new normal)  kami sosialisasikan melalui surat edaran yang akan ditempel di berbagai tempat sampai wawar (mobil keliling) juga kita lakukan," ucap Syafrudin.

Berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, lanjut dia, terus dilakukan, seperti pelaksanaan tes cepat (rapid test) massal hingga tracing kepada keluarga atau kerabat pasien positif Covid-19. Dengan begitu, diharapkan jumlah pasien virus korona tidak semakin banyak. Dia bersyukur, setiap hasil orang yang pernah bersentuhan kontak dengan pasien positif Covid-19, setelah menjalani tes swab hasilnya negatif. 

"Tidak ada penambahan. Rapid test juga masih terus kita lakukan sebagai upaya pencegahan sebelum new normal ini dilaksanakan," ujar Syafrudin. 

photo
Sejumlah pengendara sepeda motor antre mengikuti tes diagnostik cepat Covid-19 (Rapid Test) secara drive thru di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Rabu (3/6). - (ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO)

Wastafel portabel

Pemkot Serang Banten menerima bantuan sebanyak 160 alat pelindung diri (APD) dan delapan unit wastafel portable dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang untuk membantu penanganan dan pencegahan Covid-19. Kepala BBPLK Serang Agung Nurohmat mengatakan, pihaknya memindahkan anggaran untuk membantu penanganan Covid-19, dengan membuat wastafel portable dan APD. "Ini juga hasil pembuatan sendiri dari orang yang terdampak Covid-19 dan hasil pelatihan selama 10 hari," kata Agung.

Dia mengatakan, bantuan yang disalurkan terdiri atas delapan unit wastafel portable, 800 helai masker, 500 buah pelindung wajah, serta 160 APD. Bantuan APD itu dalam rangka membantu pemkot menangani penyebaran virus korona agar semua pasien bisa lekas sembuh. "Bila bantuan ini kurang akan ditambah lagi," ucap Agung. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat