Menghitung uang di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020). Sejumlah bank menurunkan target kentungan di masa pandemi Covid-19. | Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Ekonomi

Sejumlah Bank Syariah Turunkan Target Profit

Profitabilitas bank syariah akan mulai tertekan pada kuartal II 2020.

 

 

JAKARTA -- Sejumlah bank syariah menurunkan target keuntungan pada 2020 guna menyesuaikan kondisi perlambatan ekonomi nasional. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menyatakan masih menargetkan pertumbuhan bisnis. Meski begitu, kondisi ke depan akan sangat bergantung pada kondisi pasar.

"Kalau Rencana Bisnis Bank (RBB) total aset, pembiayaan tidak ada perubahan. Hanya ekspansi jaringan yang berubah, laba kita proyeksikan kenaikan di antara 5-15 persen memperhatikan perkembangan situasi," katanya ketika dihubungi Republika, Senin (1/6).

Laba BCA Syariah pada 2019 tumbuh 15,1 persen dan optimistis dapat meraih pertumbuhan bisnis antara 10-15 persen pada 2020. Target pembiayaan dan DPK diproyeksikan sekitar 11-12 persen.

Pada kuartal I 2020, John menyampaikan, pertumbuhan bisnis masih cukup baik dan kualitas terkendali secara umum. Total aset tumbuh sekitar 20 persen (yoy) per kuartal I 2020. Pembiayaan tumbuh jauh di atas rata-rata industri sebesar 19,7 persen (yoy) dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sekitar delapan persen (yoy).

photo
Calon nasabah mencari informasi terkait pembiayaaan perumahan melalui gawai di Perumhan Bumi Sakinah Lestari, Bojong Gede, Bogor, Sabtu (30/5). Sejumlah bank syariah menurunkan target keuntungan terkait kondisi pandemi Covid-19 - (Republika/Prayogi)

Sementara itu, laba masih tumbuh lima persen (yoy) dengan kualitas pembiayaan berdasarkan non-performing financing (NPF) bruto sebesar 0,67 persen dan neto sebesar 0,2 persen. John mengatakan, sesuai perkiraan, dampak Covid-19 akan terlihat di laporan kuartal II 2020. Pada Mei, menurut John, posisi NPF meningkat tipis jadi sekitar 0,7 persen. "Sampai akhir tahun kami belum bisa proyeksikan karena situasinya yang dinamis," kata dia.

Sementara itu, BNI Syariah memproyeksikan penurunan laba 2020 karena imbas Covid-19. Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto menyampaikan, laba dari pendapatan pembiayaan akan jauh berkurang, tetapi fee based income diproyeksi akan meningkat.

Digitalisasi akan berdampak positif pada pertumbuhan bisnis secara umum. Sehingga, strategi ini akan terus dikembangkan oleh BNI Syariah. Pengembangan itu tidak hanya dari sisi perolehan pendanaan tapi juga penyaluran pembiayaan. "Pengajuan pembiayaan kartu Hasanah Card juga nanti bisa daring sehingga membantu ekspansi pembiayaan dengan cara lebih baik," katanya.

Direktur SME dan Bisnis Komersial BNI Syariah Babas Bastaman menyampaikan, proyeksi hingga akhir tahun dibuat dalam tiga skenario stress test, yakni ringan, sedang, dan berat. Ia meyakini kondisi saat ini masih berada di kisaran ringan dan sedang.

Menurut dia, kondisi likuiditas BNI Syariah masih cukup kuat dan tidak ada masalah. Namun, kondisi pasar tidak memungkinkan untuk ekspansi pembiayaan. Kualitas pembiayaan juga bisa menurun sehingga menurunkan profitabilitas. "Perkiraan kita NPF masih bisa di bawah empat persen dan laba bisa masih tumbuh meski sudah pasti tidak akan mencapai target RBB," katanya.

Pengamat ekonomi syariah STEI SEBI, Azis Setiawan, menyampaikan, profitabilitas bank syariah akan mulai tertekan pada kuartal II 2020. Hal ini kemudian akan berdampak terhadap kinerja keuntungan perbankan tahun ini yang diperkirakan melemah dibandingkan tahun lalu.

"Meski besaran penurunannya masih belum bisa diproyeksikan secara utuh karena jangka waktu PSBB yang masih belum jelas dan adanya respons kebijakan pemerintah yang memberikan bantalan bagi bank dan bank syariah," katanya.

Secara umum, dampak resesi ekonomi dan restrukturisasi pembiayaan bank syariah akan mulai terasa pada pelaporan kuartal II dan III. Hal itu karena ada time lag dalam transmisi tingkat kolektibilitas pembiayaan yang menentukan kategori kelancaran pembiayaan yang biasanya terjadi pada bank syariah.

 
Dampak resesi ekonomi dan restrukturisasi pembiayaan bank syariah akan mulai terasa pada kuartal II.
AZIZ SETIAWAN, Ekonom STEI SEBI
 

Sehingga, dampak pembiayaan bermasalah baru akan terlihat beberapa bulan berikutnya. Azis menyampaikan, data kuartal I belum mencerminkan dampak tekanan ekonomi terhadap bank syariah.

Secara keseluruhan, profitabilitas bank syariah akan sangat tergantung besaran nilai pembiayaan yang direstrukturisasi dan jangka waktunya. Jadi, seberapa cepat masa pemulihan ekonomi dan dunia usaha akan sangat menentukan besaran kualitas aset dan pembiayaan macet serta tekanan penurunan profitabi litas dari bank syariah.

Azis menyampaikan, ada beberapa hal yang meringankan beban bank syariah. Seperti subsidi margin untuk bank yang memiliki segmen usaha ultramikro, mikro, kecil, dan menengah. Subsidi ini akan menolong profitabilitas bank syariah untuk tidak jatuh terlalu dalam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat