Warga bersilaturahim via aplikasi panggilan video saat Hari Raya Idul Fitri, di Kota Madiun, Jawa Timur, Ahad (24/5/2020). Silaturahim via media sosial harus bisa menjaga mata dan mulut dari yang dilarang. | SISWOWIDODO/ANTARA FOTO

Laporan Utama

DR Anwar Abbas: Silaturahim Via Teknologi Tetap Jaga Akhlak

Silaturahim via media sosial harus bisa menjaga mata dan mulut dari yang dilarang.

 

Bersilaturahim menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Namun, di tengah pandemi Covid-19, hal ini sulit untuk dilakukan. Wartawan Republika, Andrian Saputra, mewawancarai Ketua PP Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas seputar pentingnya bersilaturahim meski di tengah keterbatasan akibat wabah. Berikut kutipannya.

Seperti apa keutamaan silaturahim, terlebih saat Hari Raya Idul Fitri?

Nabi sudah bersabda bahwa barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka diampuni oleh Allah dosanya yang terdahulu. Ini artinya kita pada Hari Raya Idul Fitri sudah bersih dari dosa. Tapi, dosa yang dimaksud di sini adalah dosa kita kepada Tuhan. Dosa kita kepada sesama tidak bisa Tuhan yang mengampuni. Yang bisa mengampuni adalah orang kepada siapa kita telah berbuat dosa.

Oleh karena itu, supaya kita benar-benar bersih dari dosa maka kita dalam kesempatan Idul Fitri melakukan silaturahim dengan sanak saudara serta dengan teman-teman dan pihak-pihak tertentu dengan tujuan untuk bermaaf-maafan agar dosa kita kepada orang lain dan atau kepada sesama juga bisa hilang dan pupus sehingga kita di Hari Raya Idul Fitri benar-benar suci karena kita tidak ada lagi punya dosa baik kepada Tuhan maupun kepada manusia atau kepada sesama.

photo
DR H Anwar Abbas. Silaturahim via media sosial harus bisa menjaga mata dan mulut dari yang dilarang - (darmawan / republika)

Bagaimana pendapat Anda dengan bersilaturahim saat Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19?

Tahun ini kita benar-benar diuji oleh Allah SWT. Kita sudah biasa dan terbiasa bersilaturahim tatap muka. Bahkan, kita pulang kampung dan atau mudik untuk bisa bertemu dengan sanak saudara. Tapi, tahun ini hal itu tidak bisa kita lakukan karena adanya pandemi Covid-19.

Mengapa tidak bisa? Karena kalau kita tetap melakukan hal itu maka bisa-bisa maksud baik kita akan berujung dengan duka karena kita dan atau saudara dan teman kita yang tadinya sehat bisa menjadi sakit karena tertular oleh virus korona atau sebaliknya.

Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan maka kita hendaknya benar-benar bisa berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjaga diri kita dan orang lain agar jangan karena kehadiran kita orang lain dan atau kita mendapatkan celaka dan kemudaratan dari pertemuan tersebut.

Oleh karena itu, untuk mengatasi kerinduan dan agar kita tetap dapat mempergunakan momentum Idul Fitri ini untuk bermaaf-maafan maka kita harus bisa mencari solusi dan jalan lain.

Seperti apa solusinya bila umat Islam tak bisa secara langsung bersilaturahmi saat hari raya?

Kita bisa mempergunakan teknologi dengan mempergunakan smartphone, misalnya melakukan kontak dan silaturahim melalui SMS, WA, video call, Zoom, dan lain-lain. Juga bisa melalui Facebook, Instagram, dan lainnya sehingga rasa kangen dan rindu kita kepada sanak saudara serta teman dan handai taulan bisa terpenuhi.

Yang paling penting lagi agar kita dapat melakukan hal yang terpuji dalam agama, yaitu saling meminta dan memberi maaf sehingga hidup kita akan tenang dan bahagia karena diri kita akan dicintai oleh Allah dan akan dicintai oleh manusia.

Bagaimana akhlak seorang Muslim ketika bersilaturahim melalui gadget atau di media sosial?

Dalam berkomunikasi melalui media sosial ini kita harus bisa menjaga mata dan mulut kita untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang dan terlarang dalam agama. Ini penting kita perhatikan karena kalau tidak maka kita tentu akan bisa terseret lagi ke dalam dosa-dosa baru.

Padahal, semestinya kita harus bisa menghindari hal-hal demikian sehingga kita bisa membentuk kehidupan di masa depan bersama orang lain yang lebih indah, tenang, dan bahagia serta diridhai oleh Allah SWT. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat