Foto aerial jemaah melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah di jalan raya area Masjid Jami An-Nur, Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (24/5). Pelaksanaan shalat Idul Fitri tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mengguna | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Dentum Meriam Tanda Idul Fitri Tiba

WNI tetap merayakan Idul Fitri meski tak semeriah tahun lalu.

Setiap negara mempunyai tradisi menyambut awal syawal, tanda Idul Fitri tiba. Ada yang sekadar bertakbir. Ada pula yang merayakannya dengan petasan yang oleh sebagian orang dianggap mengganggu ketenangan.

Ada pula yang mengadakan pawai keliling kampung dengan memukul bedug sambil mengumandangkan takbir. Suasana menjadi riuh dan ramai. Orang-orang bersuka cita menyambut hari yang berbahagia tersebut. 

Muslim India pun memiliki tradisi tersendiri. Masjid Jama atau disebut juga Masjid-i Jahan-Numa di kota Delhi lama menjadi pusat perhatian masyarakat setempat. Sebabnya, dari tempat sujud tersebut terdengar dentuman meriam memekak telinga. Dengan itulah masjid tersebut menyambut kedatangan satu syawwal yang menjadi penanda esok hari mereka berlebaran.

Hal itu disampaikan Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara di India Prof Tjandra Yoga Aditama melalui keterangan tertulisnya, beberapa hari lalu. Sosok yang pernah menjabat Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kepala Balitbangkes itu terpaksa berlebaran di India. 

Tak ada kesempatan untuk pulang kampung, karena covid-19 masih mewabah dan mengancam kesehatan masyarakat dunia. Namun, warga Indonesia di India sana tetap berkomunikasi dan saling bermaafan, meski dilakukan secara virtual. 

KBRI New Delhi tidak mengadakan kegiatan apapun untuk para WNI di India untuk antisipasi pencegahan penularan COVID-19. India sendiri masih memberlakukan lockdown sejak lebih dari dua bulan lalu, membuat masyarakat tak bisa berkerumun dan bepergian ke lokasi umum seperti bandara, mal dan bahkan masjid. 

Muslim di India resmi merayakan Lebaran pada Senin (25/5). Namun Yoga memilih berlebaran pada Ahad (24/5) seperti di Indonesia. Alhasil, dia hanya bisa menunaikan shalat Id sendirian, tanpa alunan takbir dari pengeras suara yang biasanya terdengar saat Lebaran.

"Secara umum tentu Idul Fitri di India (walaupun bukan di masa COVID) amatlah jauh dari suasana meriah di Indonesia. Apalagi tahun ini, semua tutup. Saya tadi pagi jam 07.00 waktu New Delhi juga sholat Ied sendiri saja di kamar dan lalu sarapan sendiri," kata dia dalam pesannya.

Jika biasanya Yoga bisa menyantap rendang yang dikirim dari Indonesia, maka tahun ini dia cukup puas dengan hidangan kari ayam atau chicken curry yang dibeli dari restoran di New Delhi."Rasanya lumayan juga, dan saya senang karena pedas. Lucunya, chicken curry berbeda kuah atau bumbunya dengan egg curry, walaupun sama-sama kari dari restoran yang sama," tutur Yoga.

Dia berkisah, biasanya masyarakat muslim di India saat Idul Fitri menghidangkan makanan khas mereka yakni makanan manis Sheer Khurma, mie vermicelli dengan buah kering, serta saviyaan (puding susu dan kurma).Mereka menjalankan sholat Ied berjamaah di masjid-masjid besar seperti Jama Masjid di New Delhi dan Masjid Haji Ali di Mumbai. 

 

Doa bersama

photo
Umat muslim berdoa usai Shalat Iedul Fitri 1441 H di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (24/5). Imbas wabah Covid19 Shalat Iedul Fitri diadakan di Masjid Jogokariyan dari sebelumnya di lapangan - (Wihdan Hidayat/ Republika)

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London menggelar acara Lebaran, silaturahmi dan halalbihalal secara virtual untuk merayakan Idul Fitri 1441 H bersama warga Indonesia di Inggris Raya dan Irlandia. Sedikitnya 400 WNI di Inggris Raya dan Irlandia yang mengikuti kegiatan Lebaran virtual itu untuk saling mengucapkan selamat, saling memaafkan dan melepas kerinduan setelah lebih dari dua bulan menjalani penguncian akibat COVID-19.

Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Irlandia, Rizal Sukma yang memberikan sambutan pada acara Lebaran virtual itu menyampaikan rasa syukur bahwa WNI tetap mematuhi imbauan pemerintah setempat mengenai COVID-19 untuk merayakan Idul Fitri dari rumah masing-masing. "Meskipun pada masa sulit seperti ini, kita tetap memanfaatkan teknologi untuk tetap bertatap muka dan merayakan Idul Fitri bersama," ujar Dubes Rizal.

Segenap masyarakat Indonesia di Inggris dan Irlandia melakukan doa bersama agar ibadah puasa pada bulan Ramadhan dapat menjadikan umat Muslim sebagai kaum yang bertakwa. Pelaksana fungsi penerangan dan sosial budaya KBRI London, Hartyo Harkomoyo menjelaskan bahwa pada kesempatan Lebaran virtual itu, doa dan harapan dipanjatkan agar wabah COVID-19 dapat segera berlalu.

Beberapa wakil dari BUMN Indonesia yang berkantor di London dan organisasi-organisasi kemasyarakatan memanfaatkan acara Lebaran virtual itu untuk menyapa semua WNI di Inggris Raya dan Irlandia. "Tercatat 19 BUMN dan organisasi kemasyarakatan berpartisipasi dan menyampaikan pesan-pesan Idul Fitri serta rasa solidaritas bersama dalam menghadapi wabah COVID-19," kata Hartyo.

Warga yang mengikuti acara Lebaran virtual KBRI London dihibur oleh Lucky Idol yang menyanyikan tiga lagu, yaitu lagu Imagine John Lennon, lagu Indonesia Pusaka dan lagu Selamat Hari Lebaran. Selain itu, sejumlah artis dan tokoh yang memiliki keterikatan dengan WNI di Inggris juga menyapa warga, di antaranya Maya Estianti, Wiliam Wongso, Iis Dahlia dan Dira Sugandhi.

Kepada WNI di Inggris, Maya Estianti mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri 2020 dan mohon maaf lahir dan batin. Maya berpesan agar masyarakat Indonesia di Inggris dan Irlandia tidak lupa untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan pada masa pandemi COVID-19. "Stay safe, stay healthy. Jangan lupa pakai masker, jaga jarak, cuci tangan selama 20 detik, membawa hand sanitizer kemana-mana dan tidur yang cukup," ujar Maya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat