Warga antre menerima bantuan sembako di gedung Baznas Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. | Prayogi/Republika

Ekonomi

Ramai-Ramai Bantu LAZ yang Terancam Tutup

LAZ yang mengandalkan donasi melalui tatap muka mengalami kendala penghimpunan.

 

JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bekerja sama dengan Forum Zakat (Foz) dan Baznas untuk memastikan keberlangsungan operasional lembaga-lembaga amil zakat (LAZ) di seluruh Indonesia. Direktur Bidang Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan, dan Keuangan Mikro Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ahmad Juwaini menyampaikan kerja sama terkait dengan tiga hal.

"Kami sudah lakukan pembahasan awal terkait ini yang intinya kami KNEKS, bersama Baznas dan Foz bekerja sama untuk memastikan keberlanjutan operasional LAZ di masa Covid-19," katanya kepada Republika, Selasa (19/5).  

 
Di kondisi saat ini, perlu ada upaya luar biasa untuk menjaga kelangsungan LAZ.
 

Ahmad menyampaikan, pihaknya akan mendorong kerja sama dalam upaya tolong-menolong antar LAZ. Kemudian, peningkatan kapasitas dan kapabilitas LAZ untuk mendapatkan kelompok muzaki yang lebih tinggi. Terakhir, mendorong fatwa atau rekomendasi dari dewan syariah yang membolehkan realokasi dana pos asnaf tertentu ke operasional agar LAZ tidak tutup.

Ahmad menyampaikan, KNEKS, Baznas, Foz dan sejumlah LAZ telah melakukan pertemuan untuk menganalisis dampak Covid-19 kepada LAZ. Pertemuan itu menemukan memang ada LAZ yang mengalami penurunan penerimaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang cukup signifikan.

Menurut analisis, hal itu mayoritas dialami LAZ yang mengandalkan donasi melalui tatap muka, dan melayani kelompok muzaki kelas menengah ke bawah. Sehingga saat kondisi pembatasan sosial dan terjadi penurunan taraf hidup muzaki, tingkat penerimaan ZIS menurun signifikan.

"Ketika muzaki turun kelasnya jadi tidak muzaki lagi, maka LAZ kehilangan sebagian besar penghimpunan," katanya. 

photo
Tuna wisma menarik gerobaknya saat melintas di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (15/4). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap proyeksi pemerintah terhadap angka kemiskinan naik dari 9,15 persen menjadi 9,59 persen pada tahun ini akibat pandemi virus korona atau Covid-19. - (M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO)

Menurut Ahmad, hal ini akhirnya menganggu secara signifikan terhadap operasional LAZ. Jika dibiarkan, dikhawatirkan LAZ tersebut akan berhenti beroperasi. Maka dari itu, muncul skema saling menolong antar-LAZ meski skemanya masih belum dipastikan.

Baznas juga diimbau untuk memberikan bantuan terbatas yang diberikan secara selektif. Untuk menjaga LAZ, KNEKS juga telah mendorong secara regulasi ketentuan syariah. Di kondisi saat ini, perlu ada upaya luar biasa untuk menjaga kelangsungan LAZ.

Ahmad mengatakan, KNEKS mendorong dewan syariah baik skala LAZ maupun pusat melalui DSN MUI. Hal itu agar memperbolehkan realokasi pos dana salah satu asnaf untuk operasional LAZ. Ini bisa dilakukan secara selektif hanya pada LAZ yang terancam tutup.

"Andai memang bisa di masa krisis seperti ini, misalnya gunakan dulu pos dana asnaf fisabilillah," katanya.

Meski begitu, Ahmad menegaskan proses ini juga tetap harus melalui proses penilaian atau audit yang ketat. 

Selain itu, peningkatan kapasitas LAZ bisa dilakukan dengan pelatihan digital marketing. LAZ diarahkan untuk mendapatkan muzaki dengan kelompok lebih tinggi. Sehingga di masa kritis, sumber himpunan dana zakat tidak terganggu.

Baznas saat ini sedang mengkaji skema tolong menolong antar-LAZ di tengah kondisi penurunan penghimpunan ZIS. "Baznas perlu melalukan kajian mendalam agar langkah yang diambil dapat berdampak efektif," kata Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta.

photo
Panitia penerimaan dan penyaluran zakat fitrah menerima pembayaran zakat fitrah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (18/5). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Ia menyampaikan dukungan terhadap upaya Foz dalam inisiatif tolong menolong ini. Baznas kini masih mendalami bagaimana skema ta'awun yang dikembangkan sambil melakukan pemetaan kondisi Baznas di daerah seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 500 lembaga.

Baznas pusat mencoba mengidentifikasi permasalahan baik itu masalah penghimpunan, biaya operasional, sistem manajemen, maupun distribusi. 

Setelah dilakukan pemetaan, Baznas akan melakukan program dukungan agar lembaga bisa tetap beroperasi. Ia memastikan lembaga harus ditopang karena perannya yang krusial dalam menyalurkan bantuan pada masyarakat.

"Peran amil sangat dibutuhkan untuk memberikan bantuan kepada yang lain," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat