Oni Sahroni | Daan Yahya | Republika

Cahaya Ramadhan

Fikih Milenial: Olahraga dalam Keterbatasan

Kondisi saat ini tidak mengurangi semangat dan kebiasaan berolahraga.

Diasuh oleh Ustaz Dr ONI SAHRONI MA

Menjaga fisik agar tetap fit menjadi kewajiban agar bisa menunaikan aktivitas dan kewajibannya. Sebaliknya, membiarkan fisik menjadi tidak sehat sehingga tidak bisa menunaikan tugas dan kewajiban tersebut itu bertentangan dengan tuntunan tersebut. Seperti tugas sebagai ayah, ibu, anak, karyawan, dan manajemen.

Jika menjaga fisik tetap sehat dan fit menjadi tuntunan maka melakukan pola hidup sehat, termasuk berolahraga agar fisik sehat, itu juga menjadi tuntunan. Kesimpulan tersebut didasarkan pada, pertama, syariat Islam ini sesuai fitrah. Oleh karena itu, seluruh kebutuhan manusia itu harus dipenuhi, termasuk fisik dan kesehatannya.

Kedua, sesuatu yang membuat fisik itu sehat maka diharuskan atau dianjurkan dean yang merusak fisik maka dilarang atau bersifat makruh. Keduanya sesuai dengan tingkat bahaya dan kepentingannya sebagaimana kaidah Sad Dzariah dan Fath Dzariah, sebagaimana kesimpulan para ahli maqashid yang menempatkan melakukan pola hidup sehat sebagai aktivitas dan hajat primer (dharuriyat) setiap individu.

Sebab, menjaga fisik agar tetap sehat (di level primernya) itu menjadi kewajiban yang harus ditunaikan; setara dengan ibadah-ibadah yang lain seperti memenuhi kebutuhan iman (hifdzu din), memenuhi kebutuhan nasab (hifdzu nasab), dan memenuhi kebutuhan finansial (hifdzul mal). Jika menjadi pribadi dengan fisik yang kuat dan sehat menjadi tuntunan maka melakukan aktivitas seperti pola hidup sehat dan berolahraga menjadi tuntunan pula. Dan menjadi semakin kuat, saat menjadi lifestyle (lil wasa'il hukmu al-maqashid).

 
Menjaga fisik agar tetap sehat itu menjadi kewajiban yang harus ditunaikan.
 
 

Ketiga, jika itu menjadi tuntunan saat kondisi normal maka menjadi tuntunan saat pandemi Covid-19 dan Ramadhan. Kondisi Covid-19 seperti ini dengan seluruh efeknya, seperti physical distancing, juga puasa pada bulan Ramadhan itu tidak mengurangi semangat dan kebiasaan berolahraga sesuai dengan kondisinya. Terlebih, Covid ini bisa menjangkit kepada mereka yang tidak menjaga pola hidup sehat.

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW: "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah." (HR Muslim). Hadis Rasulullah SAW: "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara. ... Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu ...." (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Hadis: Salman berkata kepada Abu Darda, "(Wahai Abu Darda) sesungguhnya Rabb-mu mempunyai hak atas dirimu, badanmu mempunyai hak atas dirimu, dan keluargamu (istrimu) juga mempunyai hak atas dirimu. Maka tunaikanlah setiap hak-haknya." (Selanjutnya) Abu Darda mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan kejadian tersebut kepadanya. Nabi SAW menjawab, "Salman benar." (HR Bukhari).

Selanjutnya, tuntunan medis dan kesehatan terkait bagaimana perilaku dan budaya hidup bersih dan sehat dalam keseharian merupakan tuntunan teknis yang harus dilakukan. Wallahu a'lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.