Warga Sri Lanka menanti diangkut ke kediaman mereka di Kolombo. | EPA

Kisah Mancanegara

Pengantin Sri Lanka Rayakan Nikah dengan Berbagi Sembako

Mereka merayakan pernikahan dengan membagikan sembako ke warga miskin.

Oleh RIZKY JARAMAYA

Darshana Kumara Wijenarayana dan Pawani Rasanga telah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk merencanakan sebuah resepsi pernikahan yang megah. Namun, impian pasangan asal Sri Lanka itu untuk mewujudkan rencana-rencananya harus pupus karena pandemi virus korona.

"Pada saat itu, kami telah membuat semua rencana. Pakaian pengantin, cincin, dan kue sudah dipesan. Ruang resepsi sudah dipesan, dan kami berencana mengundang 250 tamu," ujar Darshana melalui sambungan telepon dari kediamannya di Malimbada, sebuah kota kecil sekitar 160 kilometer selatan ibu kota Kolombo.

Keluarga serta teman-teman Darshana dan Pawani meminta mereka untuk menunda acara pernikahan mereka yang semestinya berlangsung pada 27 April. Namun, pasangan itu menolak untuk menunda pernikahan mereka. Di tengah krisis pandemi virus korona, Darshana dan Pawani memilih untuk merayakan pernikahan dengan membagikan sembako kepada warga miskin.

Darshana adalah pemilik toko ritel kecil dan Pawani merupakan seorang asisten lab di sekolah yang dikelola pemerintah. Keduanya memutuskan untuk berbagi kebahagiaan pada hari pernikahan mereka dengan warga sekitar yang paling membutuhkan bantuan.

Pasangan ini mengikrarkan ikatan pernikahan dengan acara yang sangat sederhana, yakni hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat. Setelah mengucap janji pernikahan dan memotong kue pernikahan, Darshana dan Pawani mengantarkan paket-paket sembako ke warga miskin di sekitar tempat tinggal mereka. 

Ketika mengantarkan sembako tersebut, Darshana masih mengenakan setelan jas biru tua dengan dasi berwarna putih gading. Sementara, istrinya, Pawani, mengenakan pakaian sari renda berwarna putih lengkap dengan hiasan di kepala dan roncean bunga di sanggulnya. 

Darshana dan Pawani tak lupa mengenakan masker saat mengantarkan paket sembako tersebut. Pasangan ini rela menelusuri jalan-jalan yang berlumpur untuk mengantar sembako bagi warga yang sangat membutuhkan. Mereka juga mengetuk satu per satu pintu rumah warga yang masih terbuat dari papan kayu.

photo
Sejumlah Muslim di Sri Lanka melakukan buka puasa di amsjid yang kosong sehubungan merebaknya Covid-19. - (EPA/CHAMILA KARUNARATHNE)

Warga sekitar terkejut dengan kedatangan Darshana dan Pawani, yang datang dengan pakaian pengantin lengkap. Para warga sangat senang menerima paket sembako tersebut dan memanjatkan doa bagi pasangan yang baru menikah itu. 

Tak hanya paket sembako, Darshana dan Pawani juga memberikan mainan mobil-mobilan kepada anak-anak. Bahkan, mereka juga membawa beberapa potong kue pernikahan mereka untuk dibagikan. 

Sejak saat itu, Darshana dan Pawani menerima banyak panggilan telepon dan tamu yang berdatangan ke rumah maupun toko mereka. Para tamu itu memuji tindakan Darshana dan istrinya karena telah menunjukkan kemurahan hati mereka untuk berbagi kepada sesama masyarakat yang terkena dampak pandemi virus korona.

“Dengan melakukan ini, kami mendapat kepuasan besar. Ketika Anda melihat kebahagiaan di wajah orang-orang ini, terutama anak-anak, saya tidak punya kata-kata lagi untuk menjelaskan kebahagiaan itu," ujar Darshana. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat