Umat Islam menunaikan pembayaran zakat fitrah di Masjid At-Taqwa Polda Bali, Denpasar, Bali, Ahad (17/5). | FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO

Ekonomi

Ideas: Penghimpunan ZIS Turun 50 Persen

Gejala resesi ekonomi berdampak terhadap penurunan donatur.

 

JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah menurunkan penghimpunan donasi di lembaga amil zakat (LAZ) hingga mencapai 50 persen. Hal itu merupakan hasil survei Institute For Demographic and Poverty Studies (Ideas) yang dilakukan secara daring untuk mengetahui dampak pandemi terhadap pengumpulan donasi di lembaga sosial.

Survei tersebut dilakukan secara daring terhadap 100 orang. Sebanyak 49 persen responden merupakan pegiat sosial yang bekerja di lembaga amil zakat, 15,3 persen bekerja di lembaga yayasan sosial, dan 35,7 persen bekerja pada bisnis sosial atau social enterprise.

 
Harus menguatkan kepercayaan donor bahwa lembaga mereka bisa tetap bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan tanpa mengurangi efektivitas layanan program kepada masyarakat.
 

Peneliti IDEAS Ahsin Aligori menyampaikan, hasil survei menemukan fakta pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya penghimpunan lembaga secara drastis pada kisaran 20 hingga 50 persen. Padahal, biasanya momentum Ramadhan justru menjadi puncak penghimpunan dana zakat.

"Namun, pada tahun ini terjadi sebaliknya," kata Ahsin melalui keterangan pers yang diterima Republika, akhir pekan lalu.

Ahsin menilai, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah penghimpunan lembaga sosial. Pertama, terjadinya gejala resesi ekonomi sehingga berdampak terhadap penurunan donatur. Fenomena ini bahkan diprediksi akan terjadi sepanjang pandemi.

Beberapa lembaga menyatakan, jumlah donasi rata-rata donatur menurun 20 persen. Sebelumnya, rata-rata donatur berdonasi sekitar Rp 100 ribu dan pada saat ini sekitar Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu. Profil donatur di masing-masing lembaga sebanyak 70 persen didominasi oleh donatur kelas menengah sebagai pekerja, karyawan perusahaan, dan pebisnis.

photo
Petugas menunggu warga yang akan menyalurkan zakat fitrah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Sabtu (16/5). - (Republika/Putra M. Akbar)

Rata-rata pertumbuhan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dari 2002 hingga 2019 sebesar 36,2 persen dengan tingkat pertumbuhan Indeks Produksi Industri (IPI) rata-rata empat persen per tahun. Jika saat Covid-19 nilai IPI mengalami penurunan 0,8 persen, berdasarkan hasil simulasi, diprediksi bahwa hal ini akan berdampak pada penurunan penghimpunan ZIS sebesar 43 persen.

Kedua, ujar Ahsin, terdapat pengurangan donatur karena terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Sekitar 32 persen donatur tercatat benar-benar tidak bisa berdonasi dan 60 persen donatur lebih memilih berdonasi di sekitar lingkungan mereka sendiri.

Ketiga, menurunnya transaksi donasi secara langsung atau lewat tatap muka karena pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan physical distancing. Kemudian, walaupun seluruh program kampanye Covid-19 beralih ke daring, tetapi dirasakan masih ada batasan kekurangan.

"Bagi lembaga yang memiliki kanal sosial media dan daring yang kurang exposure maka kurang mendapatkan tanggapan dari publik secara daring," katanya.

Selain itu, menurut Ahsin, menurunnya donasi khusus program Covid-19 karena semakin banyak lembaga filantropi, organisasi masyarakat, dan media yang bermunculan membuka kanal donasi yang sama untuk Covid-19. 

IDEAS merekomendasikan beberapa strategi yang bisa diambil oleh lembaga sosial agar mampu bertahan di tengah pandemi, antara lain, kolaborasi program dengan berbagai pihak lain. “Ini sangat penting untuk membagi risiko yang akan dihadapi, terutama dengan pemerintah atau lembaga-lembaga filantropi lain yang bisa saling mendukung dalam pendanaan program Covid-19.”

photo
Petugas menunggu warga yang akan menyalurkan zakat fitrah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Sabtu (16/5). - (Republika/Putra M. Akbar)

Selain itu, lembaga filantropi dapat memperkuat strategi keuangan lembaga selama krisis dengan membuat skala prioritas, terutama dalam anggaran operasional lembaga. Strategi berikutnya adalah meningkatkan kanal pembayaran donasi secara digital sejalan dengan meningkatkan branding lembaga.

"Harus menguatkan kepercayaan donor bahwa lembaga mereka bisa tetap bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan tanpa mengurangi efektifvitas layanan program kepada masyarakat," katanya.

Meski terjadi penurunan penghimpunan donasi, pertumbuhan pembayaran zakat secara digital dilaporkan meningkat.

Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata mengatakan, terjadi pertumbuhan yang cukup siginifikan dalam penyaluran zakat digital yang menggunakan platform Gopay. Berdasarkan catatannya, kenaikan zakat terjadi pada Maret hingga April 2020 sebanyak dua kali lipat jika dibandingan dengan periode Januari hingga Februari 2020.

Budi optimistis, upaya mendigitalisasi pembayaran zakat di masa depan akan semakin bertumbuh asal dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan berbagai elemen. Hal itu, kata dia, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Gopay dengan menggandeng sejumlah LAZ profesional yang telah lebih dulu eksis.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat