Polisi Israel mengenakan seragam antihuruhara melintas di wilayah Kota Tua Yerusalem, Senin (11/5). | EPA/ATEF SAFADI

Internasional

Palestina Hadapi Fase Sulit

Netanyahu dan Gantz telah sepakat membawa masalah rencana pencaplokan Tepi Barat ke parlemen Israel.

 

 

RAMALLAH -- Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan negaranya akan memasuki fase yang sangat sulit jika Israel mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Dia menyebut respons untuk menghadapi langkah itu hendak dibahas dalam sebuah pertemuan pada Sabtu (17/5).   

"Kami melangkah ke fase yang sangat sulit dan (kepemimpinan) Palestina akan mengadakan pertemuan penting pada Sabtu mendatang untuk menghadapi keputusan Israel untuk mencaplok serta memaksakan kedaulatannya atas bagian-bagian Tepi Barat," kata Shtayyeh pada Rabu (13/5) malam waktu setempat, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA

Menurut dia, Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengirim surat ke Kuartet Timur Tengah yang terdiri dari PBB, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Rusia. Abbas mendesak mereka mengadakan konferensi internasional berdasarkan hukum internasional serta resolusi PBB.   

Palestina telah mencoba untuk mencari dukungan negara-negara Eropa untuk menentang aneksasi Israel. Prancis telah mendorong Uni Eropa untuk mempertimbangkan langkah-langkah hukuman ekonomi jika Israel menyatakan kedaulatan di Tepi Barat. Negara-negara Arab telah memperingatkan terhadap aneksasi Israel, termasuk Yordania dan Mesir yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Rabu, menyatakan kerumitan aneksasi yang direncanakan Israel untuk wilayah pendudukan Tepi Barat. Dia mengatakan setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa langkah itu harus dilakukan sesuai dengan rencana yang disusun AS.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Hayom, Pompeo mengatakan, pencaplokan Tepi Barat adalah keputusan Israel yang diputuskan Netanyahu dan Gantz. Namun, dia mencatat masalah itu rumit dan membutuhkan koordinasi dengan Washington.

photo
Warga Palestina berkumpul menanti penjatahan sup untuk berbuka puasa di Kota Gaza, akhir bulan lalu. - (EPA/MOHAMMED SABER)

AS telah membentuk tim bersama dengan Israel untuk memetakan garis wilayah baru di Tepi Barat sesuai dengan rencana Presiden Donald Trump. Pompeo mengatakan, dia dan para pemimpin Israel juga berbicara tentang banyak masalah lainnya yang berkaitan.

"Bagaimana menangani semua pihak yang terlibat, dan bagaimana memastikan langkah itu dilakukan dengan benar di bawah rencana Trump," ujar Pompeo.

Selama kunjungan satu hari ke Israel, Pompeo mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu dan mitra koalisinya Benny Gantz, sehari sebelum peresmian pemerintahan baru mereka. 

Saat ini Israel membentuk pemerintahan koalisi, yakni antara pemimpin Likud Party Benjamin Netanyahu dan pemimpin Blue and White Party Benny Gantz. Keduanya akan menjabat sebagai perdana menteri secara bergiliran. 

Netanyahu dan Gantz telah sepakat membawa masalah rencana pencaplokan Tepi Barat ke parlemen Israel (Knesset). Pemungutan suara dijadwalkan dilakukan di Knesset pada 1 Juli mendatang. Rencana pencaplokan diyakini memperoleh banyak dukungan.

Dalam rencananya, pemerintahan Israel yang baru akan memperluas pemukiman Israel dan Lembah Jordan di Tepi Barat. Rencana tersebut menempatkan Palestina di bawah kendali keamanan Israel, terdiri dari bentangan tanah di Tepi Barat, serta Jalur Gaza di pantai Mediterania, dan dua bentangan wilayah di gurun selatan Israel, Negev.

Sementara itu Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, pasukan Israel membunuh seorang remaja Palestina dalam serangan di dekat Kota Hebron pada Rabu. Militer Israel mengatakan, bahwa orang-orang Palestina telah melempar batu dan bom api ke arah para prajurit dan melukai beberapa orang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat