Hikmah | Republika

Hikmah

Lima Perkara yang Harus Diseriusi

Oleh MUHAMMAD MUSLIH AZIZ

Oleh MUHAMMAD MUSLIH AZIZ

Tempat-tempat aktivitas ber-ma'isyah (usaha) boleh saja ditutup. Bahkan, hingga ke ranah akhirat, masjid dan mushala pun turut diminta untuk tidak menyelenggarakan syiarnya, artinya berkurang jatah insentif Ramadhan bagi para asatidz yang biasa sibuk dengan jadwal dakwah oralnya.

Namun, adalah hal yang pasti, langit rezeki-Nya masih membentangi dengan mahaluas, tak bertepi dan takkan surut! Rezeki Allah pasti akan turun kepada siapa yang sudah ditulis di Buku Induk-Nya (Lauhil Mahfuzh). Tidak akan tertukar dan akan datang tepat pada waktunya.

Percayalah, Ramadhan akan tetap menaburkan keberkahannya. Ada lima perkara yang harus kita seriusi untuk menjadikan Ramadhan yang tidak horor karena wabah; namun justru menaburkan berkah, melimpahi sesiapa yang menghidupkannya.

Mahaguru dari Syekh al-Imam Hatim al-Asham RA, yaitu as-Syekh al-Imam Syaqiq al-Balkhi, pernah berujar, "Beribadahlah  kepada Allah sebanyak apa yang kamu butuhkan. Ambillah dunia sebatas usiamu menjejak di dunia. Berbuat dosalah kamu sejauh kamu mampu menanggung siksa-Nya, himpunlah bekalmu di dunia sebanyak kelak yang muncul di alam kubur, dan berbuatlah demi surga senilai kedudukan surgamu yang diminta.”

Tersebab wabah ini, banyak hal akhirnya kita merasa terbekap oleh kebutuhan. Butuh untuk tetap fit, sehat dan prima fisik dan batin kita, butuh untuk tetap bisa berbuka dan sahur, butuh untuk bisa nikmat Tarawih dan tadarus yang terlestari. Maka kata kuncinya beribadahlah sebanyak kita punya kebutuhan tersebut. Yang wajib, kita tunaikan; yang sunah, dihidupkan.

Berikutnya adalah sadar diri bahwa di sini, di dunia ini, kita tidak lama. Maka, ambil dari dunia kita sekadarnya saja. Jangan habiskan waktu hanya untuk dunia. Kita akan abadi nanti di sana, di jannah-Nya.

Jika kita ingin kelak ending hidup akhirat serbanikmat dalam pesona surga tak berbatas, maka selalu yang terbaiklah yang kita lakukan. Ibadah, baik Tarawih, tadarus, dan qiyamu Ramadhan lainnya harus full power dalam bingkai ikhlas, sabar, dan istiqamah. Lapar, lelah, kantuk, tak bersemangat harus bisa kita taklukan. Zakat, infaq, sedekah, memberi makan, menyantuni yatim, menolong yang membutuhkan harus pada batas maksimal dengan menjauhi ria, sum’ah (ingin didengar), ujub (berbangga diri), dan takabur. 

Jika lima perkara ini kita seriusi dalam amalnya, insya Allah, persoalan rezeki di bulan Ramadhan dan bulan-bulan setelahnya akan selalu dimudahkan oleh Allah. Amin. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat