Petugas dari Dinas Kesehatan Tangsel melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengendara dan penumpang mobil yang memasuki wilayah Tangerang Selatan di posko Chek Point Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (18/4/2020). Tangerang Raya yang terdiri dari Kota T | ANTARA FOTO

Bodetabek

Warga tak Kunjung Terima Bansos

 

TANGSEL -- Janji Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel), Banten, yang menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi Covid-19, masih belum dapat direalisasikan. Mulanya, bansos akan disalurkan ke warga bersamaan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 18 April-1 Mei 2020.

Kemudian, pemkot menjadwalkan penyaluran bansos pada Selasa (21/4), tapi jadwalnya digeser menjadi Senin (4/5). Ketua RW 06 Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Abdul Azis, mengaku, selalu menjadi sasaran pertanyaan warga dan ketua RT di lingkungannya tentang jadwal penyaluran bansos yang tak kunjung menemukan titik jelas.

Dia menjelaskan, masyarakat RW 06 Serua Indah sangat berharap mendapatkan bansos di tengah situasi ekonomi yang meburuk. Azis mengaku, sangat memahami kondisi warganya yang resah menanti bantuan yang dijanjikan pemerintah itu. "Kita ini malahan jadi diudak-udak terus sama warga dan RT, ditanya kapan bantuan turun?" katanya saat dikonfirmasi, Jumat (1/5).

Azis mengatakan, pendataan terhadap warga yang terdampak Covid-19, sudah dilakukan secara teliti. Pun dengan data itu sudah diserahkan ke petugas Kelurahan Serua Indah. Namun, sampai saatnya ini belum adanya tanda-tanda bantuan akan segera turun.

Azis mendapat informasi ada sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) di Serua Indah yang terdiri 10 RW, yang tercantum sebagai penerima bansos. Hanya saja, ia tidak bisa menjawab ketika ada warga yang sudah didata menggugat kepastian jadwal penyaluran bansos. "Dan sampai saatnya ini warga juga mempertanyakan," kata Aziz.

 
Kita ini malahan jadi diudak-udak terus sama warga dan RT, ditanya kapan bantuan turun?
ABDUL AZIZ, Ketua RW 06 Kelurahan Serua Indah Ciputat
 

Sebelumnya, Lurah Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kamaludin; dan Lurah Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Win Fadlianta, juga mengaku, di wilayahnya masing-masing belum ada penyaluran bansos kepada mereka yang berhak. Baik Kamaludin maupun Win tidak berani memastikan kapan pencairan bantuan dari Pemkot Tangsel turun.

Dikonfirmasi masalah tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan, jajarannya kesulitan mendata para penerima bansos. Alasannya, petugas banyak menemukan data ganda dan (KTP) yang tidak sesuai. Alhasil, program penyaluran bansos teradang masalah penyisiran data penerima. "Kemudian, ada NIK tidak valid dengan nama," ujarnya.

 
Bapaknya diusulkan, emaknya diusulkan, anaknya juga diusulkan.
WAHYUNOTO LUKMAN, Kepala Dinsos Kota Tangsel
 

Wahyu pun mencontohkan, ada satu keluarga diusulkan lebih dari satu orang sebagai penerima bansos. Padahal, kata dia, dalam satu KK di dalamnya termasuk suami, istri, dan anak. Pihaknya menekankan, satu KK hanya boleh mendapatkan satu jenis bansos, yaitu dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Banten, atau Pemkot Tangsel. "Ini enggak, usulan di kelurahan itu bapaknya diusulkan, emaknya diusulkan, anaknya juga diusulkan," katanya.

Wahyu mengungkapkan, per April 2020, pemkot sudah mengumpulkan sekitar 70 ribuan KK penerima bansos. Pihaknya pun sudah membagi jenis penerima, yaitu 60 ribuan KK disampaikan ke Kemensos, sedangkan 10 ribuan KK disampaikan ke pemprov, serta sisanya menjadi tanggung jawab pemkot.

photo
Pekerja menata tempat tidur lipat yang akan digunakan di Rumah Lawan Covid-19 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (9/4/2020). Rumah Lawan Covid-19 yang dibangun oleh Pemkot Tangerang Selatan yang terdiri dari 120 kamar itu nantinya akan digunakan untuk mengkarantina atau mengisolasi warga Tangsel yang termasuk dalam kategori ODP dan PDP tanpa gejala selama empat hari - (ANTARA FOTO)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat