Sejumlah menteri membicarakan pembangunan pariwisata Indonesia. | ANTARA FOTO

Kabar Utama

Tren Wisata Diprediksi Berubah Pascapandemi Korona

Pemerintah optimistis sektor pariwisata akan bangkit

JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir 200 negara, termasuk Indonesia dinilai akan membawa perubahan tren pariwisata dunia. Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, pihaknya saat ini tengah mengkaji dan mempersiapkan perubahan tren baru berwisata usai pandemi. 

“Kami akan menyiapkan destinasi sesuai dengan kondisi new normal. Destinasi itu disiapkan dengan mengedepankan prinsip sustainable tourism, termasuk di dalamnya soal kesehatan dan keamanan,” kata Giri, akhir pekan lalu.

Pemerintah membagi tiga tahapan dalam penanganan Covid-19, yakni masa tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi. Pemerintah juga telah merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus selama masa tanggap darurat Covid-19.

“Realokasi akan diarahkan untuk berbagai macam program yang sifatnya pendukung masa tanggap darurat untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di forum ini juga kami meminta untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi situasi saat ini," katanya.

Founder dan Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya mengatakan, sektor pariwisata adalah sektor paling terdampak pandemi dan memiliki imbas kepada sektor lain.

"Sekarang semua sadar ketika pariwisata setop, ekonomi juga setop. Semua baru sadar pariwisata adalah tulang punggung ekonomi. Covid-19 ini menarik karena pariwisata tak akan pernah sama lagi,” kata Hermawan.

Hermawan mengatakan, Bali merupakan contoh yang baik dalam menerapkan pariwisata berbasis budaya dan alam. Karenanya, ia memprediksi, setelah Covid-19 akan semakin banyak wisatawan yang menuntut pariwisata, tidak hanya dari segi harga, tetapi juga keberlangsungan lingkungan di destinasi tujuan.

"Sekarang bicara preparing atau mempersiapkan ketika wisatawan kembali setelah Covid-19. Bali jadi contoh dan punya ketahanan. Nusa Tenggara Barat juga sekarang sedang bersiap karena melihat potensi di masa depan. Seperti yang sudah saya katakan, daerah-daerah tersebut sadar bahwa pariwisata adalah penggerak ekonomi," kata Hermawan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, perdagangan, transportasi, dan pariwisata akan menjadi sektor yang terlebih dahulu mengalami pemulihan apabila pandemi virus korona baru sudah tertangani dengan baik. Menurutnya, tiga sektor ini paling terkait dengan kebijakan pembatasan mobilisasi manusia yang sekarang dilakukan untuk menekan penyebaran virus.

Sri menuturkan, jika pandemi Covid-19 telah berhasil diatasi, aktivitas masyarakat akan kembali normal. Artinya, mobilisasi masyarakat akan meningkat setelah melakukan aktivitas dari rumah atau work from home (WFH).

 
Kalau sudah tidak lagi WFH, sektor transportasi akan recover.
SRI MULYANI INDRAWATI, Menteri Keuangan
 

Selain itu, tingkat konsumsi masyarakat pun berpotensi mulai tumbuh. Mereka yang selama ini menahan diri untuk tidak membeli makanan dari luar rumah, kini mulai melakukannya lagi. Sri mengatakan, situasi ini berpotensi menggeliatkan kembali jasa-jasa perdagangan mulai dari berskala kecil, seperti warung hingga supermarket.

Pariwisata juga akan menjadi sektor yang pulih paling cepat nantinya. Masyarakat kelas menengah atas yang selama ini tertahan di rumah akan langsung berwisata ketika situasi pandemi sudah dinyatakan aman. 

 

Bangun Labuan Bajo

photo
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020). - (Kornelis Kaha/Antara)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana Rp1,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulladalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Barat pada Ahad, mengatakan pembangunan infrastruktur untuk KSPN Labuan Bajo meliputi bidang sumber daya air, pembangunan Bidang Jalan, jembatan, bidang Pemukiman dan bidang perumahan.

"Pembangunan infrastruktur untuk KSPN Labuan Bajo pada 2020 sangat besar. Pembangunan tersebut meliputi bidang Jalan, jembatan, air, permukiman dan bidang perumahan. Kami sudah meninjau beberapa lokasi yang segera dibangun infrastrukturnya," kata Gusti Dulla.

 

photo
Nelayan melintas saat matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10). - (Indriarto Eko Suwarso/Antara)

Menurut mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Ende itu pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air dialokasikan dana sebesar Rp67,7 miliar diperuntukkan bagi pembangunan sarana-prasarana pengaman Pantai Loh buaya Pulau Rinca.

Selain itu, pembangunan bidang jalan dan jembatan, peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu dan pembangunan jalan akses Pelabuhan mendapat alokasi dana Rp420,1 miliar. Infrastruktur ini dibutuhkan untuk memudahkan wisatawan mengakses berbagai tempat wisata yang ada di sana.

Sementara itu untuk bidang permukiman mendapat alokasi dana yang cukup besar yaitu Rp646,3 miliar, untuk penataan kawasan pantai Marina-Bukit Pramuka dan penataan kawasan Puncak Waringin.Gusti menambahkan Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp174,5 miliar pada 2020 untuk pembangunan 315 unit rumah baru swadaya pariwisata bagi masyarakat di kabupaten ujung barat pulau Flores itu.

 

Kerja sama

photo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandono - (ANTARA FOTO)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengajak menteri-menteri pariwisata negara anggota G20 untuk terus bekerja sama dan menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global (new normal) akibat pandemi Covid-19 di sektor pariwisata.

Saat berbicara dalam forum virtual bertajuk "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting" yang dipimpin oleh Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi Ahmed Al-Khatib selaku Ketua Forum G20 Tahun 2020, Jumat malam, Wishnutama mengatakan sektor pariwisata saat ini menghadapi tantangan berat imbas dari Covid-19.

Di Indonesia lebih dari 2.000 hotel tutup, hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata terhenti dan berimbas pada para pekerja di dalamnya. Pihaknya telah dan akan terus memastikan berbagai stimulus yang dibutuhkan pekerja maupun industri pariwisata bisa terpenuhi selama masa tanggap darurat maupun pemulihan Covid-19. “Bahwa tindakan cepat dan tepat harus diambil selama periode ini,” kata Wishnutama.

Salah satunya melalui dukungan penyediaan sarana hotel dan transportasi bagi tenaga kesehatan, sebagai bentuk dukungan terhadap bisnis hotel dan transportasi agar tetap mempekerjakan pegawainya. Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah di bawah kebijakan stimulus ekonomi bernilai lebih dari 24 miliar dolar AS untuk membantu komunitas bertahan dari pandemi ini.

Situasi saat ini mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah guna mencegah penyebaran virus korona. Namun harus diakui meskipun secara fisik masyarakat tertahan di rumah, pandemi ini telah menghubungkan masyarakat secara digital dengan lebih intensif dari sebelumnya.

Menparekraf yakin fenomena ini akan terus berkembang menjadi new normal yang berdampak positif bagi sektor kepariwisataan.Untuk itu ia mendorong seluruh negara terus bekerja sama dalam menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global akibat pandemi Covid-19 di sektor kepariwisataan.

"Indonesia yakin jika seluruh negara G20 bekerja keras saling bahu-membahu dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, sektor kepariwisataan akan kembali membuktikan kemampuannya yang resilient menghadapi berbagai tekanan bencana serta masalah," kata Wishnutama.

Dunia harus dapat menetapkan norma-norma baru dalam menanggapi pandemi ini. Harus memperkuat kolaborasi untuk merumuskan dan mereformasi standar internasional, sehingga berbagai pihak dapat bekerja sama dan saling membantu di semua sektor yang terkena dampak, terutama sektor pariwisata yang paling terpukul. “Ayo bersama-sama kita berkreasi dan berkolaborasi menangani Korona," kata Wishnutama.

Forum G20 beranggotakan 20 negara perekonomian terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Khusus dalam the Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting kali ini beberapa negara tamu seperti Spanyol, Singapura, Swiss, dan Yordania, serta Pimpinan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), the United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan the World Travel & Tourism Council (WTTC) turut diundang untuk menyampaikan informasi serta langkah-langkah yang telah dilakukan masing-masing dalam menghadapi pandemi COVID-19 di bidang kepariwisataan.

Pertemuan ini bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama dalam melindungi bisnis pariwisata, lapangan pekerjaan, dan mendukung wisatawan melalui tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya."Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk mendorong dunia dalam mitigasi dan pemulihan situasi. Baik selama pandemi dan pascapandemi. Indonesia siap untuk membantu, dalam merumuskan kebijakan global dan menerapkan norma dan standar baru," kata Wishnutama.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat