Wartawan mengecek hasil pengujian sampel darah saat rapid test COVID-19 di Ponpes Al Muayyad, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020). Rapid test tersebut diikuti puluhan wartawan yang bertugas di wilayah eks Karisidenan Surakarta, guna mence | Maulana Surya/ANTARA FOTO

Kabar Utama

995 Ribu Alat Rapid Test Sudah Dibagikan

Pemerintah juga telah mendistribusikan 436 ribu reagen PCR ke berbagai provinsi.

 

 

JAKARTA -- Pemerintah telah mendistribusikan 995 ribu alat rapid test hingga Ahad (26/4). Langkah ini sejalan dengan target pemerintah memperluas pemeriksaan cepat secara masif demi memperoleh pemetaan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Kendati begitu, rapid test atau tes cepat tidak dijadikan sebagai penegakan diagnosis Covid-19 oleh dokter.

Alat rapid test digunakan untuk pemeriksaan awal dengan cara mendeteksi antibodi IgM dan IgG, yang diproduksi tubuh saat melawan virus. Antibodi ini akan dibentuk tubuh bila ada paparan virus. Namun, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu. Jadi, rapid test pun hanya digunakan sebagai pemeriksaan awal.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, Presiden Jokowi sudah memerintahkan Gugus Tugas untuk memperluas pelaksanaan tes cepat. Tak hanya itu, Presiden juga meminta uji spesimen dari pasien terduga Covid-19 dilakukan lebih banyak lagi. Kendati tes cepat tidak memberikan data akurat, tetapi mampu memberikan gambaran perluasan infeksi.

"Arahan (presiden), pengujian sampel dilakukan lebih masif, disertai pelacakan kasus positif berdasarkan kajian kontak dekat, isolasi ketat bagi kasus-kasus positif," tutur Yurianto, Ahad (26/4). Selain alat tes cepat, pemerintah telah mendistribusikan sedikitnya 436 ribu reagen real time PCR ke berbagai provinsi di Tanah Air. Tes PCR sendiri merupakan pemeriksaan laboratorium yang digunakan tenaga medis untuk menegakkan diagnosis atas ada-tidaknya infeksi virus korona.

Yurianto menyebutkan, sampat saat ini terdapat 46 laboratorium di seluruh Indonesia yang memiliki kemampuan menjalankan tes PCR. Per Ahad (26/4), sedikitnya sudah ada 72 ribu spesimen diperiksa, diambil dari 56.974 pasien terduga dan positif Covid-19. Dari seluruh pemeriksaan, terdapat penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 275 orang dalam 24 jam terakhir.

photo
Petugas kesehatan melaksanakan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Pasar Kranggot, Cilegon, Banten, Kamis (23/4/2020). Pemeriksaan dilakukan terhadap para pedagang dan pengunjung pasar sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 dari orang-orang yang berpotensi terpapar saat beraktivitas di ruang publik - (ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO)

Rasio kematian turun

Hingga Ahad, total pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 8.882 orang. Selain itu, terdapat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 65 orang sejak Sabtu (25/4) sampai Ahad (26/4). Artinya, total pasien sembuh dari Covid-19 sudah mencapai 1.107 orang. Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh berdasarkan aspek klinis, yakni dua kali berturut-turut pemeriksaan real time dengan hasil negatif.

Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 23 orang dalam satu hari terakhir. Hingga hari ini, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 743 orang. Rasio angka kematian terhadap jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebesar 8,36 persen. "Kondisi ini menunjukkan masih terjadi penularan di tengah masyarakat kita. Mari kita berperan aktif untuk memutus rantai penularan dengan terus menaati imbauan pemerintah," ujar Yurianto.

Di Provinsi Lampung, anggota tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, ada penambahan alat rapid test sebanyak 6.480 buah. Alat rapid test tersebut digunakan untuk memperketat pengawasan di titik-titik pintu masuk di wilayah Provinsi Lampung. Pintu masuk perbatasan provinsi menjadi titik sentral pengawasan pendatang yang masuk ke Lampung, untuk mencegah merebaknya virus korona di daerah ini.

photo
Petugas kesehatan mengambil sampel darah penumpang bus saat Rapid Test Covid-19 di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (23/4). Seluruh penumpang beserta awak bus yang turun di terminal Leuwipanjang khususnya yang berasal dari zona merah Covid-19 wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan dan Rapid Test Covid-19 guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

"Alat tes cepat Covid-19, akan digunakan untuk mendeteksi pendatang di berbagai titik, termasuk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, yang menjadi pintu masuk dari Pulau Jawa, serta pintu masuk dari Sumatra Selatan yakni wilayah Waykanan, Krui, dan Mesuji," kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad yang juga Kabid Humas Polda Lampung, Ahad (26/4).

Terpisah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau masih menunggu pengiriman pesanan reagen dari produsen. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, pihaknya sudah memesan 20 ribu reagen untuk dipergunakan tim di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam. Tjetjep mengatakan, reagen yang digunakan sekarang berasal dari Kemenkes. Kiriman rutin dari Kemenkes itu hanya sekitar 200 reagen.

“Kami butuhkan lebih dari itu. Kalau bisa seluruh swab yang dikirim ke BTKLPP itu dapat dites dengan menggunakan PCR. Pasien dan tim medis butuh jawaban secepatnya,” katanya. Tjetjep mengatakan, harga 20 ribu reagen itu saja Rp 6 miliar. 

 

Beberapa Wilayah Distribusi Rapid Test

DKI Jakarta: 221.100

Jawa Barat: 87.450

Jawa Tengah: 55.400

Jawa Timur 54.100

Yogyakarta: 38.500

Papua: 16.700

Sulawesi Selatan: 28.300

Sumatra Utara: 22.200

Sumber: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat