Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. | Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Ekonomi

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga

Rapat dewan gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 4,5 persen.

 

JAKARTA -- Rapat dewan gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 4,5 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan itu mempertimbangkan kebijakan eksternal di tengah situasi pandemi Covid-19 yang telah berdampak terhadap perekonomian. 

“(Suku bunga ditahan) meskipun Bank Indonesia ada ruang penurunan suku bunga karena melihat rendahnya inflasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya dalam telekonferensi, Selasa (14/4).

Menurut dia, berbagai langkah kebijakan BI ditempuh dalam koordinasi yang sangat erat dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memitigasi dampak virus korona baru. Dengan demikian, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga serta momentum pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan. 

BI menyebut, pandemi Covid-19 yang meluas ke seluruh dunia telah berdampak pada meningkatnya risiko resesi perekonomian global pada tahun ini. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan serta terganggunya proses produksi seperti pembatasan mobilitas manusia.

Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara di kawasan Eropa akan mengalami kontraksi pada tahun ini. 

“Risiko resesi ekonomi dunia akan terjadi pada kuartal II dan kuartal III 2020, sesuai dengan pola pandemi Covid-19. Namun, pada kuartal IV 2020 diperkirakan kondisi ekonomi dunia akan kembali membaik,” ujarnya.

Menurut dia, pemulihan kondisi ekonomi dunia pada kuartal IV 2020 tecermin dari berkurangnya kepanikan pasar keuangan dunia pada April 2020. Perry menekankan, berkurangnya kepanikan didukung oleh sentimen positif atas berbagai respons kebijakan yang ditempuh banyak negara. 

"Risiko pasar keuangan dunia berkurang seperti tecermin dalam penurunan volatility index (VIX) dari 85,4 pada 18 Maret 2020 menjadi 41,2 pada 14 April 2020," katanya.

BI juga memprediksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) lebih rendah 1,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 2,84 persen atau kuartal sama tahun lalu sebesar 2,6 persen dari PDB.

Perry mengatakan, rendahnya defisit transaksi berjalan seimbang dengan laju ekspor yang menurun akibat pandemi virus korona. Menurut Perry, penurunan impor diperkirakan lebih dalam akibat menurunnya permintaan domestik dan berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor. "Meskipun ekspor akan menurun sejalan dengan penurunan permintaan dan harga komoditas dunia, neraca perdagangan diperkirakan membaik dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih tinggi,” katanya.

Tak hanya itu, lanjut Perry, defisit neraca jasa juga diperkirakan lebih rendah. Hal ini didorong oleh penurunan devisa untuk biaya transportasi impor serta penurunan devisa pariwisata. Kemudian, defisit neraca pendapatan primer diprediksi menurun sejalan dengan berkurangnya penurunan kepemilikan asing pada instrumen keuangan domestik. 

Sementara itu, aliran modal asing diprediksi akan kembali masuk ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan meredanya kepanikan pasar keuangan global dan membaiknya ekonomi domestik. 

"Secara keseluruhan, prospek neraca pembayaran Indonesia pada 2020 yang tetap baik dapat memperkuat ketahanan sektor eksternal Indonesia," ujarnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan Selasa (14/4). Indeks saham menguat 1,79 persen dan tembus ke posisi 4.706,49. 

Penguatan IHSG sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang menguat di atas satu persen. Pelaku pasar dinilai merespons positif hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI). 

"Investor sepertinya terlihat cukup optimistis setelah BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4,5 persen," kata Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (14/4). 

Di sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi data defisit transaksi berjalan pada kuartal I/2020 yang diprediksi akan mengalami penurunan hingga 1,5 persen terhadap PDB. Selain itu, BI meyakini aliran modal asing akan berangsur masuk ke Indonesia seiring meredamnya kepanikan global. Menurut Nico, proyeksi perbaikan ekonomi dari BI bisa menjadi katalis positif bagi pasar saham dalam negeri.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat