Santri pondok pesantren Baitul Mustofa mengaji dengan penerangan lampu minyak. (ilustrasi | ANTARA FOTO

Kabar Utama

Bersiap Ramadhan di Rumah

Masjid Istiqlal selama bulan Ramadhan akan mengantar makanan berbuka bagi masyarakat.

 

JAKARTA – Kurang dari dua pekan lagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia akan memasuki Bulan Ramadhan. Di tengah masa-masa mewabahnya Covid-19, imbauan tata cara beribadah yang agak berbeda pada bulan puasa nanti disiapkan.

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengimbau kepada umat Islam di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan ibadah di rumahnya masing-masing pada bulan Ramadhan 1441 Hijriah mendatang. 

Karena, pada Ramadhan kali ini, diperkirakan masyarakat Indonesia belum diperbolehkan untuk berkumpul secara massal untuk menghindari penularan Covid-19.

Salah satu yang harus dipersiapkan, menurut dia, setiap anggota keluarga harus ada yang bisa menjadi imam shalat Tarawih di rumah masing-masing. “Kami berharap kita semua memakasimalkan hubungan dalam keluarga. Kita ambil hikmahnya bahwa masing-masing keluarga harus ada yang siap jadi imam, imam shalat berjamaah, imam shalat tarawih, karena kita tidak bisa berkerumun di masjid secara ramai-ramai,” ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika, Jumat (10/4).

photo
Warga melaksanakan salat ashar berjamaah dengan memberlakukan jarak sosial (social distancing), di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/4/2020). - (ANTARA FOTO)

Menurut dia, Komisi Dakwah MUI saat ini sedang menyusun panduan untuk umat Islam dalam pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan. Dia berharap, panduan tersebut nantinya bisa bermanfaat bagi umat Islam untuk memaksimalkan ibadahnya di tengah situasi Covid-19.   

“Saat sekarang Komisi Dakwah MUI sedang mempersiapkan Panduan Dakwah Ramadhan atau ibadah Ramadhan di saat mewabahnya Covid-19. Insya Allah kita segera selesaikan di minggu yang akan datang,” ucapnya.

Selain itu, Kiai Cholil juga mengimbau kepada umat Islam untuk tetap menggelar pengajian di bulan Ramadhan. Namun, menurut dia, pengajian tersebut harus dilakukan secara online alias daring untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.

“Kita tetap melaksanakan pengajian karena sarana online sudah bisa dimaksamalkan oleh kita, sehingga masing-masing kelompok atau masjid yang ada pengajian harus tetap melaksanakan pengajian, tetapi dengan cara online,” kata Kiai Cholil.

Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini menambahkan, untuk menyambut Ramadhan tahun ini, berbagai lembaga amil zakat yang ada di Indonesia juga harus memaksimalkan program-programnya untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. “Infaq, zakat, sedekah, kita juga bisa melakukan ini dengan cara mentransfer dan petugas  amil akat dan infaq bisa mengantarkan kepada orang yang membutuhkan,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Prof Kamaruddin Amin mengimbau umat Islam tidak melaksanakan kegiatan Nuzulul Quran pada bulan Ramadhan 1441 H mendatang. 

Kamaruddin mengatakan, sebelumnya Kemenag juga telah mengeluarkan pedoman bagi umat Islam untuk beribadah di bulan Ramadhan tahun ini. Menurut dia, umat Islam diimbau untuk melaksanakan ibadah di rumahnya masing-masing dan meniadakan sejumlah kegiatan ang melibatkan banyak orang, seperti buka bersama dan Nuzul Qur’an.

“Dalam pelaksanaan ibadah puasa tersebut kita beharap buka puasa bersama ditiadakan dan shalat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing. Kemudian, Nuzulul Quran juga akan ditiadakan. Begitu juga pelaksankaan tadarus di masjid  akan ditiadakan,” ujar Kamaruddin dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (10/4).

Selain itu, dia juga mengimbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap menjaga jarak fisik pada bulan Ramadhan, sehingga bisa meminimalisir penyebaran virus Covid-19 bersama-sama.

“Mudah-mudahan pelaksanaan ibadah kita di rumah masing-masing insya Allah tidak mengurangi kualitas ibadah kita, tidak mengurangi pahala kita karena kita sedang dalam keadaan darurat, dan tentu Allah SWT akan sangat memahami," ucap Kamaruddin.

Dia pun mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melaksanakan semua kebijakan yang telah dtetapkan pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19. Karena, menurut dia, kebijakan pemerintah terhadap rakyat tersebut berientasi pada kemaslahatan bersama.

“Terakhir kami pesan bahwa dalam melaksanakan ibadah dan seluruh aktivitas keseharian kita mari bersama-sama terus mengikuti  protokol kesehatan, mencuci tangan dengan sabun selam 20 detik, menggunakan masker ketika berada di tempat umum, menjaga jara minimal satu hingga dua meter. dan kita berada di rumah,” kata Kamaruddin. “Dan juga kali ini kita harus melaksanakan ibadah di rumah saja dan tidak mudik pada saat nanti menjelang Idul Fitri,” imbuhnya.

Antar takjil

Sedangkan pengurus Masjid Istiqlal selama bulan Ramadhan 1441 H akan mengantar makanan berbuka bagi masyarakat-masyarakat yang membutuhkan. Hal ini disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, saat bertemu dengan Menteri Agama, Fachrul Razi, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (9/4). 

“Pengurus Masjid Istiqlal akan menyiapkan titik penyebarannya. Dengan harapan semua bisa merasakan. Tentunya secara bergantian titik penyebarannya," ujar Mantan Wakil Menteri Agama ini dalam keterangan yang didapat Republika. Salah satu usulan lokasi yang sudah masuk adalah Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang.

photo
Seorang jamaah melakukan shalat di Masjid Istiqlal yang sepi sejak merebaknya Covid-19, akhir Maret lalu. - (AP)

Selama ini, selain shalat tarawih, buka puasa bersama menjadi acara yang paling ditunggu jemaah Masjid Istiqlal. Sedikitnya, tiga ribu jamaah hadir setiap harinya untuk buka puasa. Bahkan, di akhir pekan bisa mencapai tujuh ribu jamaah.

Namun dengan kondisi pandemic Covid-19 ini, sesuai edaran pemerintah, maka acara buka puasa bersama tidak bisa dilaksanakan. Seperti juga dengan buka puasa, sesuai keputusan untuk beribadah di rumah, Masjid Istiqlal meniadakan shalat Tarawih berjemaah. Namun, tetap akan melaksanakan tausiyah sebelum Tarawih.

Wakil Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Bahrul Hayat menyampaikan, pihaknya saat ini tengah merancang tausiyah daring untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Kami sedang siapkan Tausiah Virtual atau online. Sementara masih disiapkan lembaga penyiaran yang mau bekerja sama untuk tausiah online ini. Dan seperti biasa di awal Ramadhan tausiah pertama disampaikan Menteri Agama," ujar Bahrul Hayat.

Menanggapi rencana yang disampaikan, Menag Fachrul Razi menyampaikan dukungannya dan berjanji akan membantu agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar. "Kebiasaan seperti menyediakan makanan berbuka ini harus tetap dijalankan. Bagaimana caranya, itu harus dipikirkan matang,” ucap Menag.

Kegiatan yang dilakukan Masjid Istiqlal selama ini menunjukkan masih banyak yang membutuhkan untuk buka puasa. Hanya saja, Menag menyebut dengan kondisi sekarang ini harus diubah polanya, agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat