Nasabah saat melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/3). | Putra M. Akbar/Republika

Ekonomi

Mandiri: Transaksi Kartu Kredit Naik

Transaksi digital nasabah tembus Rp 1.303 triliun.

 

JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan transaksi kartu kredit sebesar 10 persen pada tahun ini. Tercatat hingga akhir 2019, jumlah pemegang kartu kredit emiten berkode saham BMRI itu mencapai 2 juta nasabah dengan nilai transaksi sebesar Rp 43 triliun.

 

Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, perseroan berupaya meningkatkan transaksi kartu kredit pada tahun ini. “Pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan, kami yakin dapat memperkuat dan meningkatkan pangsa pasar, kami juga bekerja sama dengan Traveloka,” katanya di Jakarta, Kamis (26/3).

 

SVP Credit Card Group Bank Mandiri Lila Noya menambahkan, adanya pemberlakuan work from home (WFH) volume transaksi kartu kredit menunjukkan penurunan. “Tapi, Januari dan Februari volume transaksi masih positif maka secara total pertumbuhan sejak Januari hingga Maret 2020 masih positif, walaupun relatif kecil,” ujarnya.

 

Kendati demikian, Lila tidak menyebutkan angka persis penurunan. Dia hanya menyebut penurunan kurang dari 50 persen.

“Tidak sebesar itu (50 persen) karena transaksi untuk kebutuhan sehari-hari seperti transaksi di //supermarket, minimarket// masih tumbuh. Mudah-mudahan single digit,” ucapnya.

 

Bedasarkan data Bank Indonesia (BI), volume dan nominal transaksi kartu kredit mengalami peningkatan pada Februari secara //year on year// (yoy). Tercatat volume transaksi kartu kredit sebesar 27,37 juta transaksi dan nominalnya sebesar Rp 25,86 miliar.

 

Angka tersebut meningkat dari Februari 2019 yang secara volume sebanyak 26,44 juta transaksi dan nominalnya Rp 25,81 juta.

Bank Mandiri mencatat transaksi digital nasabah korporasi melalui layanan Mandiri Cash Management (MCM) hingga Februari 2020 mencapai Rp 1.303 triliun atau naik 16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu karena merebaknya wabah Covid-19.

"MCM semakin diminati para pelaku usaha, terlihat dari jumlah pengguna yang terus bertambah hingga mencapai 450 ribu perusahaan," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan.

Menurut dia, MCM membantu nasabah perusahaan karena dapat diakses dari mana pun dan kapan pun serta ditunjang fitur-fitur yang memudahkan korporasi mengelola dan memantau aktivitas keuangan saat wabah Covid-19 merebak.

Adapun tata kelola korporasi yang bisa dipantau dalam jaringan (daring) tersebut, di antaranya dana masuk, dana keluar, dan likuiditas rekening kelolaan yang bisa diketahui saat itu juga atau real time.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19, individu dituntut tetap produktif dalam bekerja dari rumah seperti saat ini, terutama dalam operasional dan pengelolaan keuangan, MCM akan sangat membantu nasabah perusahaan,” ujar Rully.

Rully menambahkan, saat ini MCM telah memiliki fitur-fitur andal, seperti layanan transfer domestik dan internasional, pembayaran tagihan, pengawasan aktivitas transaksi, serta otorisasi berjenjang yang dilengkapi dengan teknologi keamanan terkini.

Rully berharap layanan itu dapat meningkatkan nilai tambah melalui efisiensi serta efektivitas aktivitas pengelolaan keuangan nasabah korporasi sehingga meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan bisnis.

MCM merupakan salah satu solusi perbankan transaksional unggulan Bank Mandiri yang telah mendapatkan pengakuan secara global selama tiga tahun berturut-turut sebagai the Best Cash Management Bank. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat