Sejumlah tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww. | ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

Kabar Utama

Jateng Lacak Korban Meninggal

Almarhum diketahui sempat mengunjungi sejumlah tempat di Surakarta.

 

SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengonfirmasi kasus kematian pertama pasien positif terjangkit Covid-19 di RSUD dr Moewardi Surakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah bersama Dinkes Kota Surakarta langsung melacak siapa saja pihak-pihak yeng pernah berhubungan ataupun kontak langsung dengan pasien yang bersangkutan.

Hal ini dilakukan guna memastikan agar orang-orang yeng pernah berhubungan atau kontak langsung dengan pasien tersebut bisa diperiksa kesehatannya, sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi di Jawa Tengah ataupun di daerah lain.

Ganjar Pranowo menyampaikan, pasien yang dirawat di RSUD dr Moewardi yang meninggal dunia memang positif terinfeksi Covid-19 dan jenazahnya juga sudah dikebumikan di Magetan, Jawa Timur. Yang bersangkutan memang berasal dari Magetan, tapi aktivitasnya berjualan di Surakarta.

Terkait hal ini, menurut Ganjar, Dinkes Provinsi Jawa Tengah bersama Dinkes Kota Surakarta juga sudah melacak dan menelusuri riwayat aktivitas yang bersangkutan, sejak Kamis (12/3) malam. Penelusuran ini dilakukan di beberapa titik yang pernah didatangi. Selain itu, dengan siapa saja pasien yang meninggal ini sebelumnya pernah berinteraksi sosial dengan banyak orang.

?Karena aktivitasnya di toko, ada beberapa (empat toko) di Surakarta yang sekarang masih kita minta untuk ditutup guna diisolasi, paling tidak satu hari, untuk dilakukan pengecekan-pengecekan oleh Dinkes, termasuk juga pemeriksaan kepada orang- orang yang sebelumnya pernah beraktivitas,? ujarnya, dalam konferensi pers di Semarang, Jumat (13/3).

Melalui pelacakan ini, menurut Gubernur Ganjar, diharapkan nanti juga bisa melacak riwayat pasien meninggal dunia berikutnya. Karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kerja sama dengan masyarakat agar masyarakat bisa membantu pemerintah.

?Siapa tahu, pasien positif Covid-19 yang telah meninggal dunia ini pernah berinteraksi, pernah berkomunikasi dengan orang lain dan di mana saja. Laporkan saja dengan baik, kepada puskesmas, rumah sakit, agar kita bisa melakukan pengecekan,? katanya.

Dinkes membutuhkan informasi soal siapa saja yang pernah berhubungan dengan orang di sekitarnya untuk didata. Ada informasi kontak langsung antara pasien yang meninggal dunia tersebut dan beberapa orang, tapi belum bisa dipastikan jumlahnya. Yang jelas urut-urutannya dari keluarganya dulu.

Setelah itu, di tokonya, kemudian tenaga kesehatan. Bahkan, tenaga kesehatan yang menangani sementara juga telah diliburkan supaya tenang dan bisa diperiksa terlebih dahulu kondisi kesehatannya.

Demikian halnya, dokter yang pernah memeriksa juga mendapatkan perlakuan yang sama. "Kemarin juga ada informasi ke masjid, maka sekaligus kami juga mengimbau 'mungkin-- karpet- karpet di masjid tersebut tidak usah dipakai dulu. Pakai lantai saja sementara, tapi harus dipel bersih dengan disinfektan'," katanya.

Gubernur juga menjelaskan, berdasarkan penelusuran pasien positif Covid-19 di RSUD dr Moewardi ini, sebelumnya ada cerita perjalanan pasien yang meninggal dunia ?bersama teman- temannya?mengikuti sebuah seminar di Bogor. Maka itu, Pemprov Jawa Tengah juga berkoordinasi dengan Dinkes Bogor agar melakukan pengecekan kesehatan kepada teman-teman yang ada di Bogor.

Pun demikian, Dinkes Provinsi Jawa Tengah juga terus berkomunikasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur, ataupun Dinkes di Kabupaten Magetan. Warga yang meninggal ini berasal dari Magetan dan dimakamkan di Magetan. "Jadi dengan Magetan kita juga komunikasi, dengan Dinkes Jawa Timur juga untuk menyampaikan itu," kata Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Wibowo. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat