Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020). | ANTARA FOTO

Kabar Utama

Korban Meninggal Bertambah

Seorang pasien disebut kabur dari rumah sakit.

JAKARTA -- Pemerintah mengumumkan lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia. Di antara pasien-pasien terbaru yang diumumkan, tiga di antaranya meninggal dunia, menggenapi jumlah korban meninggal positif Covid-19 menjadi empat orang.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Korona Achmad Yurianto, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah hingga 35 orang sejak pengumuman pada Kamis (12/3). Dengan demikian, pada Jumat (13/3), total kasus mencapai 69 orang.

Lonjakan penularan itu merupakan yang paling tinggi sejak pemerintah mengumumkan dua pasien positif perdana pada 2 Maret lalu. "Hasil tracing (penelusuran) yang kita laksanakan dua hari lalu. Sekarang kita umumkan 34 pasien. Kita lakukan tracing terus-menerus," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3).

Di antara pasien-pasien yang diumumkan kemarin, tiga di antaranya meninggal. Pasien nomor 35 merupakan perempuan berusia 57 tahun. Ia disebut masuk ke sumah sakit, Jakarta Utara, sudah dalam keadaan menggunakan ventilator. Yang bersangkutan kemudian mengalami penurunan kondisi kesehatan dan hari itu juga meninggal. Setelah meninggal itu, baru hasil spesimen menunjukkan bahwa yang bersangkutan tertular Covid-19.

Selain itu, ada kasus nomor 36, seorang perempuan berusia 37 tahun. Seperti pasien pertama, ia juga masuk sudah mengenakan ventilator, kemudian mengalami perburukan cepat dan akhirnya meninggal. Menurut Yurianto, kedua pasien tersebut dirawat di RSPI Sulianto Saroso.

Sebelumnya, Direktur Utama RSPI Sulianti Suroso, Muhammad Syahril, menuturkan, ada pasien berusia 37 tahun yang dirujuk ke RSPI pada Rabu (11/3) malam kemudian meninggal Kamis pagi. Dari data yang diterima, si pasien tak memiliki penyakit bawaan. Ia disebut meninggal karena peneumonia berat, salah satu ciri kematian terkait Covid-19.

?Awalnya rawat jalan di RS itu, kemudian keluar, tapi tak ada perubahan yang baik. Lalu, masuk ke sini (RSPI) dan kondisinya tetap tidak baik, bahkan memakai ventilator saat datang,? tuturnya.

Dalam keterangannya kemarin, Muhammad Syahril mengiyakan, pasien tersebut memang yang diumumkan Yurianto. Namun, ia menyangkal ada pasien lain yang meninggal di RSPI seperti yang disebutkan Yurianto.

Pasien lain yang meninggal adalah pasien 50, seorang pria berusia 59 tahun. Ia meninggal seperti dua kasus kematian di atas, tetapi tak disebutkan lokasi rumah sakit dirawatnya. Sebelumnya, pemerintah mengumumkan korban meninggal perdana pada Selasa (11/3) di Bali. Ia merupakan perempuan berusia 53 tahun, warga Inggris, dan tertular di luar negeri.

Dari kasus-kasus terbaru kemarin, dua di antaranya juga diketahui merupakan balita. Menurut Yurianto, kedua balita tersebut merupakan kasus yang ditemukan dari pelacakan kasus sebelumnya. Keduanya diketahui tertular dari kedua orang tuanya. Selain yang diumumkan meninggal, kebanyakan pasien lainnya mengalami sakit ringan dan sedang.

"Data yang saya berikan adalah hasil tracing yang dilaksanakan dua hari lalu setelah kita merilis 34 yang dilaporkan dari daerah sampai tadi siang. Ini menggambarkan bahwa kita harus melaksanakan tracing," ujar Yurianto.

Dalam pengumuman kemarin, pemerintah kembali tak melansir detail penularan, asal pasien, ataupun lokasi mereka dirawat. "Sebetulnya inginnya kita sampaikan. Tetapi, kita berhitung mengenai kepanikan dan keresahan di masyarakat dan efek nantinya terhadap pasien apabila sembuh," kata Presiden Jokowi terkait hal itu, kemarin.

Jokowi mengatakan, setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait transparansi data sebaran pasien positif korona ini. "Tapi, setiap ada klaster baru, tim reaksi cepat akan langsung mengabari," ujar dia.

Sementara itu, pihak RSPI Sulianti Saroso Jakarta menyebutkan pasien 01 dan 03 positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Mereka langsung dipulangkan kemarin sore. Sebelumnya, RS Persahabatan, Jakarta Timur, memulangkan tiga pasien yang sempat positif terinfeksi Covid-19. Artinya, sejauh ini telah ada lima pasien yang sembuh.

Kendati demikian, RS Persahabatan juga sempat menyebutkan satu pasiennya melarikan diri dari ruang operasi. Juru Bicara RSUP Persahabatan Erlina Burhan dalam konferensi pers yang digelar Jumat (13/3) menyebut, pasien itu keluar tanpa izin dari ruang isolasi dan telah ditunggu keluarganya di luar rumah sakit.

Pasien itu disebut berjenis kelamin wanita dan melarikan diri dari pengawasan petugas. Direktur RSUP Persahabatan Rita Rogayah menyatakan, yang bersangkutan sudah berada di RS Persahabatan pada sore harinya.

Juru Bicara Penanganan Virus Korona Achmad Yurianto membantah bahwa pasien tersebut kabur. "Dia itu pulang dulu karena hasilnya (penujian spesimen) belum ada dan sekarang hasilnya udah ada," ujar Yurianto.

Setelah diketahui hasil laboratorium menyatakan positif Covid-19, pihak dinas kesehatan langsung menjemput yang bersangkutan. "Dia sekarang sudah ada di RS Persahabatan. Ya, pasti di-tracing lah, baliknya dijemput sama dinas kesehatan," kata dia. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat