Pekerja menata beras untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di gudang Perum Bulog Subdivisi Regional (Divre) Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (30/10/2019). | SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Kadin Desak Stabilisasi Harga Pangan

Impor terlambat karena masalah logistik di Cina.

 

JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah segera melakukan stabilisasi harga pangan. Kadin menyarankan, pemerintah memperbaiki koordinasi dan birokrasi administrasi terkait izin impor pangan yang dibutuhkan di dalam negeri. Kadin Indonesia menilai, koordinasi antarkementerian lambat dan mempersulit stabilisasi harga pangan yang butuh tambahan impor.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, pihaknya menyoroti birokrasi tiga kementerian, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. "Mohon maaf, ini koordinasi belum baik dan optimal sehingga izin-izin impor agak terlambat. Akhirnya, eksekusinya lambat," kata Rosan dalam konferensi pers di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3).

Rosan menegaskan, masalah keterlambatan impor pangan selalu terulang. Seharusnya, pemerintah bisa memahami periodisasi impor pangan agar tidak menganggu keseimbangan pasar dalam negeri. Bahan pangan, kata dia, sangat sensitif terhadap berbagai isu. Oleh sebab itu, perlu keseriusan dan kehati-hatian dari pemerintah dalam hal administrasi maupun perizinan.

"Impor harus disesuaikan waktunya. Saat panen, jangan impor karena harga bisa anjlok, petani rugi. Tapi, ketika barang tidak ada, impor tidak datang-datang, ya jelas mahal harganya," kata dia.

Rosan mencontohkan, komoditas yang kerap bermasalah, seperti bawang putih hingga saat ini masih dihargai di atas harga normal. Pemerintah, kata dia, sudah mengetahui detail kebutuhan bawang putih sekitar 500 ribu ton per tahun. Dengan data tren yang sudah dimiliki, seharusnya menjadi acuan pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat pada waktunya.

Gejolak harga yang terjadi sebelumnya perlu menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk memperbaiki koordinasi dan menyederhanakan perizinan. "Kalau administrasi baik, koordinasi baik, mestinya ini semua tidak jadi masalah," ujarnya.

PD Pasar Jaya meminta pemerintah untuk meminimalisasi kesalahan dalam administrasi perizinan impor pangan yang dibutuhkan saat ini. Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudi mengatakan, harga komoditas pangan pokok sangat sensitif terlebih menjelang Ramadhan.

"Harga pangan harusnya stabil, tapi ada beberapa kategori yang kita minta tolong ke pemerintah jangan ada error," kata Arif.

Arif mengatakan, meskipun terdapat gejolak harga di beberapa komoditas seperti bawang putih dan gula pasir, secara umum pasokan yang tersedia di Pasar Induk Kramat Jati masih mencukupi. Oleh karena itu, pemerintah, baik di pusat maupun daerah harus bergerak cepat dan memastikan kondisi aman.

Di sisi lain, edukasi terhadap masyarakat harus terus dilakukan untuk tidak melakukan panic buying. "Stok pangan kita yang ada di pasar induk insya Allah stabil walaupun kita dalam kondisi ada krisis korona," tuturnya. n

Pemerintah mengaku, akan terus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga masih optimistis inflasi bisa terjaga sesuai target pemerintah sebesar 3,1 persen.

"Inflasi belum (ada perubahan). Kita berupaya tidak ada lonjakan harga yang signifikan," ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (12/3).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan, pasokan bahan pangan menjelang puasa dan Lebaran terpantau mencukupi. Kenaikan harga terhadap beberapa komoditas, menurut Agus, disebabkan tersendatnya distribusi, terutama untuk produk impor. "Jadi, nanti memang harga-harga yang naik kita antisipasi dengan melakukan operasi pasar, khususnya gula dan bawang putih. Mungkin pekan depan sudah ada beberapa hal yang stoknya tetap ada, yang tentu diadakan operasi pasar," jelas Agus.

Beberapa komoditas yang diimpor dari Cina, diakui Agus sempat mengalami perlambatan distribusi. Hal ini sebagai akibat dari penyebaran Covid-19 yang memukul perekonomian Cina. Agus memastikan, impor bawang putih dari Cina tidak akan dialihkan. "Dari Cina hanya perlambatan. Memang semuanya ini, gula juga akibat perlambatan logistik," katanya. n ed: ahmad fikri noor

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat