Penampakan Stasiun Hankyu di Wuhan, Cina, selepas merebaknya Covid-19. | FEATURECHINA

Opini

Menuju Era Kematian Kota

Oleh Joko Tri Haryanto, Peneliti PKPPIM, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu.

 Joko Tri Haryanto, Peneliti PKPPIM, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu.

Setelah merebaknya virus corona yang kemudian dikenal dengan sebutan Covid-19, Kota Wuhan di Provinsi Hubei mengalami penutupan (lockdown) total.

Meski sangat memberatkan, status ini perlu dilakukan demi mencegah terjadinya penyebaran masif yang justru akan mempersulit penanganan kemudian hari.

Hingga akhir Januari 2019, akhirnya secara resmi semua pintu masuk akses ke Kota Wuhan, baik dari bandara, pelabuhan, maupun jalan tol ditutup hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Tak ayal dalam hitungan hari, kota ini mendadak menjadi kota mati tak bertuan.

Penduduk lokal yang terjebak di dalam pun tidak dapat beraktivitas bebas karena terus diawasi dan hanya tinggal di rumah masing-masing. Hal senada sedianya juga akan ditempuh oleh Pemerintah Italia.

Pascapenutupan beberapa sarana publik di lokasi yang paling terdampak, otoritas pemerintahan tertinggi mempertimbangkan untuk melakukan penutupan Italia secara total dan menyeluruh.

Keputusan ini diambil mengingat jumlah korban terdeteksi positif terus meningkat secara tajam dan sudah mencapai hampir 10 ribu orang. Angka ini menjadi yang terbesar kedua di dunia bersama dengan Iran.

Beberapa event pertandingan utama termasuk Liga Italia pun sudah mengalami penundaan atau minimal tetap dilangsungkan tanpa penonton.

Pemerintah juga pasrah ketika pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mengalami kontraksi signifikan di kuartal pertama 2020, meski masih sedikit menyiratkan optimisme dengan syarat langkah kebijakan yang akan diambil tepat dan menjawab kebutuhan.

Nekropolitan

Terkait kematian sebuah kota, penulis teringat kondisi yang sama, tetapi berbeda peristiwa sebab pernah terjadi beberapa tahun lalu ketika sebuah kota dinyatakan bangkrut dan pailit.

Kebangkrutan yang menimpa Kota Detroit di Amerika Serikat (AS) sempat menyita atensi besar publik, meskipun hal tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi di AS.

Berdasarkan data Forbes, beberapa kota besar di AS terlebih dahulu menyatakan kebangkrutan, di antaranya Jefferson County di Alabama yang mengajukan kepailitan pada November 2011 akibat masalah dalam pengelolaan pembuangan limbah kota.

Selain itu, Orange County di Kalifornia yang mengajukan status kepailitan bulan Desember 1994, Stockton di Kalifornia yang mengajukan status kepailitan pada Juni 2012, serta San Bernardino County di Kalifornia yang menyatakan kepailitan Agustus 2012 akibat defisit anggaran yang membengkak disertai tingginya angka pengangguran.

 
Dalam teori ilmu perkotaan, proses kematian sebuah kota ini dikenal dengan idiom nekropolitan sebagai tahap akhir perkembangan kota pascastatus metropolitan.
   

Nekropolitan didefinisikan sebagai penahapan pertumbuhan kota menjelang arah kematian yang ditandai dengan runtuhnya peradaban masyarakat dan kota. Dalam tahapan ini, kota secara perlahan akan mulai ditinggalkan. Sehingga struktur sosial masyarakat menjadi kacau balau. Sistem ekonomi mandek, sistem politik hancur, sistem hukum tidak dapat berjalan dan semua interaksi serta mobilitas penduduk mati. Nilai dan norma hanya akan menjadi sampah belaka dan semuanya hanya tinggal kenangan.

Proses yang sama juga terjadi di Kota Detroit menjelang proses menyatakan kepailitan. Dikenal sebagai salah satu kota industri di AS, akibat salah urus, secara perlahan tingkat pelayanan masyarakat di kota tersebut mulai berkurang.

Menurunnya pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan, serta beberapa layanan publik lainnya menyebabkan meroketnya tingkat kriminalitas dan problem sosial lainnya. Akibatnya, masyarakat menjadi tidak aman serta mendorong terjadinya migrasi besar-besaran.

Tahapan menarik akan dilihat, apakah lockdown betul-betul membawa Wuhan dan beberapa kota di Italia lebih cepat menuju proses kematian atau justru menjadi turning point atau titik balik bagi kota tersebut mencapai era kegemilangan baru.

Proses menuju nekropolitan akibat penyebaran wabah penyakit itu sendiri sudah menjadi pelajaran yang sangat menarik untuk dicermati banyak pihak.

Peristiwa ini juga akan menguatkan teori pertumbuhan kota sekaligus menciptakan pengembangan teori baru, bagaimana kota ke depannya menghadapi tekanan yang diciptakan faktor-faktor yang berasal dari wabah penyakit menular.

Teori ini diyakini akan berkembang seiring dengan perkembangan berbagai riset terkait dengan obat penyembuhan virus, menjadi jalan kemanusiaan, dan sumbangan terbesar terhadap penyempurnaan ilmu pengetahuan. Semoga. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat