Peta menunjukkan sebaran penularan Covid di Eropa. | EPA

Inovasi

Perangi Korona Melalui Teknologi

Salah satu langkah yang ditempuh adalah meningkatkan dukungan perawatan kesehatan.

 

Sejak penyebaran virus korona mulai bergulir pada pengujung 2019, berbagai upaya untuk menekan penyebarannya yang agresif terus dilakukan. Para raksasa teknologi Cina kini tengah mempercepat upaya mereka di bidang teknologi layanan kesehatan menggunakan komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI) untuk memerangi virus korona baru Covid-19.

Sementara, perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), dari mulai Apple hingga Microsoft pun secara terbuka telah menyatakan dukungan untuk bersama-sama mengatasi wabah yang telah menyebar di lebih dari 90 negara ini.

Salah satu langkah yang telah ditempuh para perusahaan teknologi adalah meningkatkan dukungan ke perawatan kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan fokus pada penyediaan alat untuk membantu industri medis.

Alibaba yang menjalankan beberapa platform perdagangan elektronik (e-commerce) terbesar di Cina memanfaatkan bisnis komputasi awan (cloud computing) dan jaringan logistik yang dimilikinya.

 
Sementara, Alipay melalui anak perusahaannya, AntFinancial, memperkenalkan beberapa fitur perawatan kesehatan. Pada Januari lalu Alibaba meluncurkan layanan klinik daring pada aplikasi Alipay dan Taobao untuk pengguna di Provinsi Hubei.
   

Layanan itu memungkinkan orang melakukan konsultasi daring dengan dokter, kemudian diperluas juga untuk membantu para penduduk di Beijing. Pada Februari lalu Alibaba juga meluncurkan layanan pengiriman obat untuk orang-orang yang memerlukan obat-obatan penyakit kronis.

Layanan pengiriman obat ini muncul ketika rumah sakit terbebani dengan kasus Covid-19 yang memerlukan perawatan segera. Kelompok riset Alibaba juga mengembangkan algoritma kecerdasan buatan baru untuk menganalisis pemindaian tomografi terkomputerasisasi (CT).

Alibaba meyakini, kecerdasan buatan yang dimilikinya dapat mengidentifikasi perbedaan gambar antara pneumonia yang diduga terinfeksi virus korona dengan pneumonia yang tidak terinfeksi virus dalam 20 detik. Seperti yang dilansir dari CNBC, tingkat akurasi algoritma ini mencapai 96 persen.

Algoritma ini pun telah digunakan di 26 rumah sakit 16 provinsi dan kota. Teknologi ini akan tersedia dalam beberapa pekan mendatang untuk lebih dari 100 rumah sakit di Cina yang ditunjuk untuk merawat pasien terjangkit korona.

Unit cloud Alibaba ini kemudian digratiskan ke lembaga penelitian global untuk membantu mereka mempercepat upaya pengenalan gen yang terkait virus korona. Hal ini diharapkan akan dapat membantu para ilmuwan membuat vaksin lebih cepat.

Tak hanya Alibaba, Baidu yang merupakan mesin pencari terbesar di Cina juga telah mengembangkan kemampuan kecerdasan buatan. Saat ini, mereka menjalankan platform konsultasi dokter daring dan perusahaan menggratiskan setiap pertanyaan medis daring.

Platform dari Baidu ini telah menangani lebih dari 15 juta pertanyaan dari pengguna dan menampung lebih dari 100 ribu dokter untuk menjawab pertanyaan. Baidu pun memberikan algoritma yang disebut LinerFold secara gratis ke lembaga pengujian gen, pusat pengawasan epidemi, dan lembaga penelitian global.

Algoritma ini dapat membantu para ilmuwan memahami susunan genetik dari virus korona dan membantu upaya mengembangkan vaksin. Manajer umum unit bisnis perawatan kesehatan Baidu, Yang Minglu, menjelaskan, situasi khusus epidemi telah menciptakan permintaan besar akan layanan dan informasi medis daring. ?Masyarakat telah menggunakan internet untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan terkini dari layanan perawatan kesehatan profesional dan epidemi,? ujarnya.

Menurutnya, di masa depan, perawatan kesehatan Baidu akan terus fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi. Termasuk, menghadirkan sistem perawatan kesehatan cerdas, membangun platform layanan manajemen kesehatan satu atap, dan secara aktif berpartisipasi dalam pengembangan kesehatan masyarakat Cina.

photo
ep - (Costfoto)

Manfaatkan chatbot

Tencent yang dikenal sebagai perusahaan gim dan platform perpesanan Wechat juga telah meluncurkan layanan konsultasi kesehatan daring gratis melalui lima platform layanan kesehatan daring berbasis chatbot melalui Wechat.

Layanan pesan otomatis ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan dan mendapatkan diagnosis dasar. CNN melaporkan, Tencent juga telah membuka fasilitas komputer supernya untuk membantu para peneliti menemukan obat untuk virus yang satu ini.

Huawei yang selama ini dikenal dengan peralatan jaringan telekomunikasi dan ponsel pintarnya juga memiliki bisnis cloud yang kecil, tapi terus berkembang. Unit cloud-nya, bersama dengan perusahaan bernama Grandomics Biosciences, saat ini tengah mengembangkan alat untuk memahami susunan genetik dari virus korona.

Teknologi Huawei ini juga sedang digunakan oleh para peneliti untuk menyaring obat-obatan dan menemukan satu yang mungkin cocok untuk pengobatan korona. Platform komputasi awan perusahaan ini juga digunakan untuk analisis CT scan yang dapat membantu mengidentifikasi pasien dengan virus korona.

Platform komputasi awan perusahaan pun juga digunakan untuk analisis CT scan yang dapat membantu mengidentifikasi pasien dengan virus korona. ?Teknologi kesehatan makin penting bagi industri medis dan kesehatan untuk bergerak maju, Huawei berdedikasi membantu industri mempercepat penelitian dan aplikasi kecerdasan buatan dengan teknologi dan solusi inovatif kami,? kata juru bicara Huawei.

Terakhir, Didi yang merupakan layanan transportasi berbasis digital terbesar di Cina juga berkontribusi dengan bisnis komputasi awan yang dimilikinya. Perusahaan ini membuka fasilitas cloud-nya secara gratis untuk penelitian dan proyek bantuan yang berkaitan dengan virus korona.

Didi mengatakan, beberapa organisasi analisis data medis pun kini telah menerapkan dan mulai menggunakan layanan ini. Menurut Didi dalam pernyataan resminya, di situasi wabah yang tengah berkembang pesat ini, organisasi medis, termasuk organisasi penelitian, membutuhkan sumber daya komputasi untuk analisis data. Termasuk, simulasi intervensi dan logistik, baik nasional atau regional. n

 

Siapkan Infrastruktur Telekomunikasi

Kasus penyebaran virus korona Covid-19 terus bertambah. Guna memperlancar layanan komunikasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Telkomsel berupaya memperkuat jaringannya yang tersedia di sana.

Pulau Sebaru Kecil digunakan untuk mengobservasi 188 warga negara Indonesia (WNI) terkait pencegahan penyebaran virus korona dengan masa observasi selama 14 hari.

Executive Vice President Area West Agus Setia Budi menjelaskan, terkait observasi WNI di Pulau Sebaru Kecil, Telkomsel hadir untuk memastikan komunikasi lancar. "Di sini, kami memasang satu base transceiver station (BTS) combat temporary 4G LTE 1.800 dengan bandwidth 17.7 MHz dan 3G tiga carrier yang dapat melayani seluruh pulau," ungkapnya.

Penyediaan jaringan Telkomsel di Pulau Sebaru Kecil yang sebelumnya hanya mendapatkan sinyal dari BTS terdekat berjarak kurang lebih sembilan kilometer tersebut juga didukung oleh Telkom Group yang mampu menyediakan transpor radio berkapasitas hingga 150 Mbps.

Selain itu, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kepada petugas serta WNI yang akan menjalani proses observasi, Telkomsel juga memberikan kartu perdana gratis sebagai alat komunikasi selama berada di sana. Dengan layanan komunikasi Telkomsel yang lancar, para WNI akan tetap dapat berkomunikasi memberi kabar kepada sanak keluarga melaluivideo call, telpon, SMS, ataupun layanan media sosial dan data lainnya. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat