Tentara Korea Selatan menyemprotkan desinfektan di sebuah kompleks apartemen yang berada di bawah isolasi kohort setelah infeksi massal penyakit covid-19. | Kim Kyung-Hoon/Reuters

Kabar Utama

RI Diserbu Kasus Impor Covid-19

Pemerintah juga menambah RS rujukan yang menangani Covid-19, yaitu yang awalnya 100 bertambah menjadi 132 RS.


JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan lonjakan 13 kasus positif virus korona per hari ini, Senin (9/3).  Sebagian besar dari kasus baru yang dilaporkan merupakan penularan yang terjadi di luar negeri alias kasus impor. Para pasien baru ini melaporkan diri secara mandiri ke rumah sakit.

"Berdasarkan hasil laboratorium siang tadi lanjutan dari pemeriksaan dari beberapa hari lalu menggunakan polymerase chain reaction (PCR) dan dikonfirmasi menggunakan genome sequencing, maka hari ini ada kasus positif," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta.

Yurianto mendetailkan ke-13 pasien positif korona tersebut. Pertama, kasus 07 merupakan seorang perempuan berusia 59 tahun. Saat ini, kondisinya diidentifikasi tengah sakit ringan hingga sedang, tetapi masih stabil.

Kasus 07 ini diketahui terpapar virus korona dari luar negeri. Sebab, ia baru saja kembali dari luar negeri sebelum kemudian menunjukkan gejala virus korona. "Dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR empat hari lalu, lalu genome sequencing hasilnya hari ini positif sebagai kasus 07," kata dia menjelaskan.

Kedua, kasus 08 yang merupakan seorang laki-laki berusia 56 tahun yang merupakan suami dari pasien 07. Ia tertular dari pasien 07 ini. Namun, ia harus dirawat menggunakan bantuan peralatan, seperti infus dan selang oksigen, karena sebelumnya juga memiliki riwayat sakit diabetes dan tengah sakit diare. Kondisi pasien 08 ini pun masuk dalam kategori sakit sedang mengarah ke berat.

Ketiga, kasus 09. Ia merupakan seorang perempuan berusia 55 tahun dengan kondisi sakit ringan ke sedang dan tanpa ada riwayat penyakit sebelumnya. Menurut Yurianto, pasien ini juga tertular dari luar negeri. "Pasien ini juga imported case. Bukan bagian dari klaster manapun. Datang dari luar negeri," ujar dia menambahkan.

Keempat, pasien nomor 10 yang merupakan warga negara asing (WNA). Diketahui ia berjenis kelamin laki-laki dengan usia 29 tahun. Saat ini, ia dalam kondisi sakit ringan ke sedang. Pasien kasus 10 ini merupakan hasil pelacakan dari kasus 01.

Kelima, kasus nomor 11 yang juga merupakan warga negara asing (WNA) dengan jenis kelamin perempuan dan usia 54 tahun. Kondisi kesehatannya juga masuk kategori ringan ke sedang. Pasien ini pun merupakan bagian dari pelacakan kontak kasus 01.

photo
Profil pasien covid-19 RI - (Republika)



Keenam, kasus nomor 12 merupakan seorang laki-laki berusia 31 tahun. Kondisi kesehatannya saat ini masuk kategori sakit ringan hingga sedang. Seperti kasus 10 dan kasus 11, ia juga merupakan bagian dari pelacakan kontak kasus 01.

Ketujuh, pasien dengan nomor 13. Pasien ini berjenis kelamin perempuan dan diketahui melakukan kontak dengan pasien nomor 3 yang sebelumnya juga melakukan kontak dengan pasien 01. Kedelapan, pasien nomor 14 yang merupakan seorang laki-laki berusia 50 tahun. Ia terjangkit virus korona ini dari luar negeri. Saat ini, kondisi kesehatannya masuk kategori sakit ringan ke sedang.

Kesembilan, kasus dengan nomor 15. Seorang perempuan dengan usia 43 tahun. Ia juga diketahui tertular virus ini dari luar negeri. Kesepuluh, pasien dengan nomor 16 berjenis kelamin perempuan dengan usia 17 tahun. Kasus 16 ini berasal dari kontak dekat dengan kasus nomor 15. Kesebelas, pasien 17 yang merupakan seorang laki-laki berusia 56 tahun. Ia juga terinfeksi virus ini dari luar negeri. 

Kedua belas, pasien nomor 18. Laki-laki dengan usia 55 tahun dan terinfeksi dari luar negeri. Ketiga belas, pasien nomor 19. Seorang laki-laki dengan usia 40 tahun. Kasus ini juga berasal dari luar negeri. "Sehingga, hari ini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19, penjumlahan dari pasien no 01-06," kata Yurianto.

Yurianto menyebut, warga negara asing yang terinfeksi kasus ini berasal dari tiga negara. Namun, ia enggan menyebutkan lebih lanjut negara mana yang dimaksud. Ia menegaskan, pemerintah akan terus melacak dan menelusuri setiap kasus positif korona di Indonesia. Seluruh pasien tersebut saat ini tengah diisolasi, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta.

“Barusan kami mendapatkan pengarahan dari Presiden bahwa masyarakat diminta untuk tenang karena kecenderungan penyakit ini secara klinis tidak seperti yang kita bayangkan di Wuhan,” kata Yurianto merujuk kota di Provinsi Hubei di Cina lokasi penularan pertama Covid-19. Hingga saat ini, sekitar 80 ribu orang tertular di Hubei dengan korban jiwa mencapai 2.500 orang.


Mutasi
Dari pasien-pasian yang dinyatakan positif kemarin, menurut Yurianto, seluruhnya melaporkan secara mandiri. Ia juga menyatakan, sebagian besar tak menunjukkan gejala demam tinggi ataupun batuk berat. “Tampak sebagian pasien sakit ringan-sedang. Tidak ada yang berat. Namun, ada satu-dua yang menggunakan peralatan diinfus oksigen karena ada penyakit (bawaan),” kata dia.

 
Barusan kami mendapatkan pengarahan dari Presiden bahwa masyarakat diminta untuk tenang karena kecenderungan penyakit ini secara klinis tidak seperti yang kita bayangkan di Wuhan.
 
 



Hal ini sedikit berbeda dengan laporan dari Wuhan terkait pasien-pasien perdana wabah ini yang menunjukkan gejala batuk parah dan demam tinggi. Sejumlah peneliti di Peking University’s School of Life Sciences dan Institute Pasteur of Shanghai menyatakan virus korona dari Wuhan memang menunjukkan tanda sudah bermutasi menjadi dua jenis.

Jenis pertama, disebut “Tipe S" adalah versi awal yang lebih ringan gejala dan penularannya. Sedangkan, “Tipe S” diperkirakan akan lebih agresif dan cepat penularannya dan lebih mematikan. Mutasi terbaru itu disebut berpotensi meningkatkan penularan di luar Cina.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga merevisi sejumlah kesimpulan awal soal Covid-19. Masa inkubasi, misalnya, diperpanjang dari 14 hari menjadi 28 hari. Selain itu, WHO menegaskan, penularan juga bisa terjadi dari inang yang belum menunjukkan gejala-gejala penularan, seperti demam, batuk-batuk, atau sesak napas.

Selain penularan di Tanah Air, Yurianto juga mengungkapkan satu lagi WNI dinyatakan positif Covid-19 di Australia. "Untuk WNI di Australia yang dinyatakan positif Covid-19 sudah kami komunikasikan kemarin dengan KBRI di sana dan mereka menyampaikan bahwa memang agak panjang riwayat perjalanannya," ujar Yurianto.

Dengan tambahan pasien di Australia itu, WNI yang positif Covid-19 di luar negeri mencapai 13 orang dengan tujuh di antaranya sembuh. Mereka tersebar di Jepang, Singapura, Taiwan, dan Australia. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sejauh ini masih meninjau untuk membentuk satuan tugas (satgas) yang khusus menangani Covid-19.

"Kami lihat apakah ada urgensinya. Karena, sebetulnya pemerintah telah memiliki payung hukumnya saat menangani korona, yaitu peraturan presiden nomor 4 tahun 2019. Di situ memang tidak secara eksplisit menyebut tentang Covid-19, tetapi bencana dengan keadaan tertentu," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta, Senin (9/3).

Pemerintah juga menambah RS rujukan yang menangani Covid-19, yaitu yang awalnya 100 bertambah menjadi 132 RS. Selain itu, RS TNI dan RS swasta juga sudah menawarkan diri menjadi rujukan atau setidaknya menjadi RS penerimaan pertama dan stabilisasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat