Pengendara mendorong kendaraannya saat melewati ruas jalan yang tergenang banjir di kawasan Renon, Denpasar, Bali, Sabtu (7/3/2020). | Fikri Yusuf/Antara

Nasional

Banjir Melanda Sejumlah Daerah

 

JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, mengakibatkan sedikitnya dua jiwa meninggal dunia. Selain itu, ribuan kepala keluarga (KK) terdampak bencana tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menjelaskan, banjir dan tanah longsor terjadi pada Rabu (4/3) pukul 01.00 WITA. Ia menyebutkan lokasi bencana, yaitu Kecamatan Sangkub, Kecamatan Bintauna, Kecamatan Bolangitang Barat, dan Kecamatan Bolangitang Timur.

"Bencana mengakibatkan satu orang terbawa arus dengan status meninggal di Kecamatan Sangkub dan satu orang terbawa arus di Kecamatan Bintauna," ujarnya saat dihubungi //Republika//, Ahad (8/3). Selain itu, ia menyebutkan, korban yang terdampak banjir dan tanah longsor mencapai ribuan orang. Perinciannya di 16 Desa terdampak di Kecamatan Sangkub, tercatat ada 1.857 KK (7.428 Jiwa).

Agus menambahkan, di Kecamatan Bintauna ada 11 desa terdampak, 1.721 KK atau 6.884 jiwa. Selanjutnya, BNPB juga mencatat kerusakan terjadi di 15 desa di Kecamatan Bolangitang Timur. Sebanyak 2.351 KK (9.404 jiwa) terdampak. Terakhir 13 desa terdampak di Kecamatan Bolangitang Barat. Di wilayah ini, sebanyak 949 KK atau 3.796 jiwa terdampak.

Saat ini, masyarakat memerlukan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, makanan siap saji, selimut, alas tidur, pakaian bayi, pakaian anak-anak, pakaian dewasa, perlengkapan dapur, dan makanan balita. 

"Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara telah melakukan evakuasi bagi masyarakat terdampak dan membuat tenda pengungsian serta Pos Komando Terpadu di beberapa titik di lokasi kejadian bencana," tutur Agus.

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara juga telah melakukan pembukaan akses jalan yang tertutup material longsoran dengan menurunkan alat berat di lokasi longsor agar secepatnya bisa dilalui. Selain itu, sebagian masyarakat sudah mulai membenahi tempat tinggal mereka, tapi ada juga yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian akibat rumah mereka hanyut terbawa arus sungai.

Tak hanya itu, pada wilayah tetangga, banjir juga merendam Desa Dunggala, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Jumat (6/3) lalu. Namun, kondisi genangan telah surut meskipun masih setinggi 20-30 cm. Warga terdampak berjumlah 39 KK (170 jiwa) dan hanya 1 KK (5 jiwa) yang mengungsi. Saat banjir genangan air mencapai 1,2 meter. BPBD Kabupaten Gorontalo dibantu TNI dan Polir membantu warga untuk membersihkan lumpur di rumah warga yang terdampak.

Terpisah, hujan yang terus mengguyur Indonesia bagian tengah dan timur menyebabkan banjir di Desa Luhu Dusun Mangge-Mangge, Kecamatan Huamal, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. 

“Pada pukul 18.00 WIT, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten SBB sudah turun ke lokasi dan sedang melakukan kaji cepat," ujar Nasir selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten SBB, Sabtu (7/3).

Banjir juga melanda kawasan depan Bandara Rargwamar Dono Kabupaten Kepulauan Aru. Banjir menggenangi puluhan rumah warga di depan bandara disebabkan meluapnya air di kawasan itu akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kepulauan Aru pada Sabtu dini hari. Di Kalimantan Tengah, banjir melanda sejumlah kawasan di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah akibat meluapnya Sungai Barito. Kawasan yang terendam banjir di Muara Teweh di antaranya Jalan Merak, Jalah Imam Bonjol, Jalan Dahlia, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Mangkusari, Jalan Perwira, dan Jalan Panglima Batur. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat