Seorang penumpang Diamond Princess yang belum boleh turun karena tertular Cobid-19 melambai dari atas kapal di Pelabuhan Yokohama, Rabu (19/2). | Jae C. Hong/AP Photo

Kabar Utama

Pasien Baru Tertular di Jepang

Seorang lagi WNI tertular Covid-19 di Singapura.

 

JAKARTA -- Pemerintah mengumumkan bertambahnya dua kasus positif penyakit virus korona baru (Covid-19) di Indonesia. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona Achmad Yurianto menyebutkan, satu kasus tersebut merupakan hasil perkembangan dari kasus klaster Jakarta dan lainnya tertular di kapal Diamond Princess.

"Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kita menemukan kasus positif," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Ahad (8/3). Kedua pasien adalah laki-laki berusia 55 tahun yang disebut kasus 05 dan laki-laki 36 tahun yang disebut kasus 06. 

Kasus 05 merupakan rangkaian dari penularan yang dipicu WN Jepang di klub dansa di Jakarta. Sejauh ini, sudah lima pasien positif Covid-19 dari klaster tersebut.

Sedangkan, kasus 06 merupakan dampak dari penularan di kapal pesiar Diamond Princess. "Kemudian yang kedua, confirm Covid-19 yang kita sebut sebagai kasus 06, laki-laki 36 tahun, ini adalah imported case yang didapatkan dari Jepang, pada saat bekerja di kapal Diamond Princess," ungkap Yurianto.

Sebanyak 78 WNI menjadi awak kapal Diamond Princess saat bahtera itu dikarantina sehubungan dengan penularan Covid-19 di Yokohama, Jepang. Sekitar 700 penumpang tertular selama kapal itu dikarantina sejak 4 Februari lalu.

Pada 1 Maret lalu, sebanyak 69 WNI awak Diamond Princess dievakuasi, sedangkan sisanya dirawat di Jepang karena positif Covid-19. Yurianto pada akhir pekan lalu menyampaikan, satu dari 69 WNI yang dievakuasi merupakan suspect virus korona. Ia kemudian dipisahkan dari WNI ABK lainnya yang berada di Pulau Sebaru dan diisolasi di RS Persahabatan. 

Dalam jumpa pers kemarin, ia menyatakan, pasien 06 yang positif Covid-19 memang dirawat di RS Persahabatan, sedangkan pasien 05 dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Artinya, pasien tersebut belum sempat membaur dengan masyarakat ketika dievakuasi. "Kasus 05 dan 06, kondisi keduanya stabil, tidak membutuhkan oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek. Jadi, kondisinya dalam keadaan baik," ucap Yurianto. 

Adapun dua orang positif Covid-19 itu sebelumnya termasuk dalam daftar 23 orang diduga terjangkit. Dengan demikian, jumlah suspect Covid-19 berkurang menjadi 21 orang, sedangkan kasus positif Covid-19 menjadi 6 orang.

Yurianto menyampaikan, empat pasien yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 dalam kondisi baik. Bahkan, kasus 01 dan kasus 02 sudah tidak mengalami demam dan gejala apa pun. 

 
Jika dalam pemeriksaan dua kali berturut-turut menunjukkan hasil yang negatif, kedua pasien tersebut dapat dipulangkan. Kendati demikian, ia menegaskan, tak ada jaminan pasien yang telah sembuh tak akan tertular lagi oleh virus korona ini. 
   

Pasien di Mancanegara

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyebutkan, saat ini sudah ada 12 WNI di luar negeri yang dinyatakan positif Covid-19. Retno menjelaskan, 12 WNI itu terdiri atas sembilan orang di Jepang, enam di antaranya telah sembuh; dua orang di Singapura, satu telah sembuh dan satu baru dinyatakan terjangkit Covid-19; serta satu orang lagi di Taiwan dalam kondisi stabil. 

"Berarti, angka atau potensi untuk kesembuhan itu cukup tinggi kalau memang kita cepat-cepat menanganinya dengan baik," ujar ujar Retno setelah meninjau rumah sakit lapangan milik Artha Graha Peduli (AGP) di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Ahad (8/3).

Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura Ratna Lestari Harjana mengatakan, pada Sabtu (7/3), Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus positif Covid-19 ke-133 di Singapura. Pasien dalam kasus itu adalah WNI berusia 62 tahun. WNI berjenis kelamin perempuan itu mengunjungi Singapura dengan menggunakan social visit pass alias izin kunjungan jangka panjang terkait hubungan keluarga dengan WN Singapura.

WNI tersebut tidak memiliki riwayat mengunjungi negara atau kawasan terdampak Covid-19 selain Singapura. Saat ini, WNI tersebut dirawat di National University Hospital (NUH).

WNI tersebut melaporkan timbulnya gejala Covid-19 pada 29 Februari, kemudian memeriksakan diri ke klinik dokter umum pada 1 Maret dan ke Pioneer Polyclinic pada 4 Maret dan 6 Maret. Selanjutnya, WNI tersebut dirujuk ke NUH pada 6 Maret dan dinyatakan positif Covid-19 pada hari yang sama.

Sebelum dirawat di rumah sakit, yang bersangkutan menghabiskan waktu di kediamannnya di Jurong West Street 61. Kasus WNI tersebut terhubung dengan sebuah kegiatan makan malam yang diadakan di SAFRA Jurong, Singapura, pada 15 Februari 2020. Sejauh ini, sudah 21 kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi terhubung dengan klaster SAFRA Jurong tersebut.

"KBRI akan terus melakukan pemantauan secara dekat dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan WNI tersebut," kata Ratna. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat