WASHINGTON -- Mantan wakil presiden AS Joe Biden mendapatkan momentum dengan memenangkan sekurangnya sembilan dari 14 negara bagian besar di Super Tuesday, Selasa (3/3). Namun, kemenangan Bernie Sanders di negara bagian terbesar, yakni California menetapkan kompetisi mewakili Partai Demokrat dalam pemilihan presiden (pilpres) menjadi pertarungan satu lawan satu. 

Pemilih Partai Demokrat di 14 negara bagian memberikan suara mereka. Biden berhasil menang di South, Midwest, dan New England. Saat berita ini ditulis, penghitungan suara masih berlanjut.

"Mereka menyebutnya Super Tuesday bukan tanpa maksud," kata mantan wakil presiden Biden, Rabu (4/2).

Biden sempat mengalami momen buruk setelah kalah di tiga primary awal. Namun, ia membuat terobosan dengan memenangkan South Carolina. Sementara itu, Sanders yang menjadi kandidat unggulan berharap dapat lompatan besar.

Primary di 14 negara bagian ini akan menentukan lebih dari satu pertiga delegasi yang memiliki hak pilih dalam konvensi pada Juli mendatang. Konvensi tersebut yang akan menentukan siapa yang maju menghadapi Presiden Donald Trump dalam pilpres pada November.

"Orang-orang berbicara tentang revolusi. Kita sudah memulai dengan tindakan," kata Biden di Los Angeles, menyindir salah satu slogan Sanders yang terkenal.  

Tanpa menyebutkan nama, Sanders menyerang Biden secara langsung dalam kampanyenya di Vermont. "Kita tidak bisa mengalahkan Trump dengan politik lama yang itu-itu juga," kata Sanders. "Itu akan menjadi saling bertolak belakang." 

Sanders menyinggung perbedaan kebijakannya dengan Biden di bidang kesejahteraan sosial, perdagangan, dan militer. Ia mengkritik keputusan Biden pada 2002 yang memilih untuk memberikan otoritas kepada Pemerintah AS saat itu berperang di Irak dan mendukung kesepakatan dagang global yang Sanders lawan.

 "Kita akan memenangkan pencalonan Partai Demokrat dan akan mengalahkan presiden paling berbahaya sepanjang sejarah negeri ini," kata Sanders.

Di Super Tuesday ini Biden menunjukkan ia mendapat dukungan dari berbagai kelompok pemilih, baik perempuan maupun laki-laki, kulit putih maupun kulit hitam, dan berpendidikan tinggi maupun tidak. Ia juga memperlihatkan didukung baik yang liberal maupun moderat.

Exit poll yang dilakukan lembaga survei Edison Research menunjukkan Biden memenangkan sebagian besar suara pemilih Afrika-Amerika di negara bagian selatan. Antara lain di Alabama sebesar 72 persen, Virginia 71 persen, North Carolina 63 persen, dan Tennessee 62 persen. Di Virginia, Biden memenangkan suara perempuan berpendidikan tinggi.

Empat dari 10 orang dari kelompok pemilih itu mengatakan mendukung Biden. Sementara hanya dua dari 10 perempuan berpendidikan tinggi yang menyatakan memilih Sanders dan Warren.

Biden yang memenangkan Primary South Carolina mendapat gelombang dukungan dari mantan kandidat calon presiden Partai Demokrat yang sudah mundur. Biden berhasil mengakhiri Super Tuesday dengan mengalahkan Michael Bloomberg dan mendapat dukungan kuat dari sayap moderat Partai Demokrat.

Hasil jajak pendapat menunjukkan Bloomberg yang menghabiskan setengah miliar dolar AS selama kampanye tidak memiliki kesempatan. Ia hanya menang di American Samoa.

Salah satu tim kampanye Bloomberg mengatakan pada Rabu ini miliuner itu akan melakukan penilaian apakah ia akan tetap bertahan dalam kompetisi atau tidak. Namun, tidak berarti ia akan mundur. 

Hasil Super Tuesday mengecewakan Senator Elizabeth Warren. Di sebagian besar negara bagian, laju Warren berada jauh di belakang Sanders dan Biden.

Mantan profesor hukum itu mengikuti kedua pesaingnya di konstituennya, yakni di negara bagian Massachusetts. Edison Research meramalkan tingkat partisipasi pemilih di Virginia mencapai 1,3 juta orang. Ini lebih banyak dibandingkan 2008 yang sebesar 986.203 jiwa dan pada 2016 sebanyak 785.041. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat