Pramugari mengunakan masker saat tiba di bandara Taoyuan, Taiwan 22 February 2020. | EPA-EFE/DAVID CHANG

Kabar Utama

Menhub Kaji Penutupan Rute Empat Negara

 

 

JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memperluas pembatasan penerbangan dari dan ke beberapa negara. Pembatasan tersebut untuk mencegah meluasnya penyebaran virus korona jenis baru (Covid-19) di Tanah Air.  

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada empat negara yang sedang dipertimbangkan, yakni Korea Selatan (Korsel), Jepang, Italia, dan Iran. "Tapi ini masih kemungkinan," kata Budi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (3/3). 

Budi mengatakan, rencana pembatasan tersebut masih harus didiskusikan lebih lanjut dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sebab, ada banyak indikator yang harus dikaji sebelum memutuskan menutup penerbangan. 

Saat ini, Indonesia baru menyetop penerbangan untuk rute dari dan menuju Cina yang diberlakukan sejak 5 Februari 2020. Ini lantaran Cina merupakan sumber wabah virus Covid-19. Secara hubungan ekonomi, Cina, Jepang, dan Korsel adalah mitra-mitra dagang terbesar dan penting untuk Indonesia. Selain itu, ketiganya juga masuk daftar investor penting di dalam negeri.

Korsel, Jepang, Italia, dan Iran berpotensi masuk daftar merah karena negara-negara tersebut memiliki angka kasus korona yang tinggi. Korsel menduduki peringkat nomor dua setelah Cina dalam hal kasus orang yang terpapar. Pemerintah Korsel mencatat, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 telah mencapai 4.212 orang. Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat virus tersebut menjadi 22 jiwa, dari sebelumnya 20 orang per Senin (2/3).

Italia menyusul dengan laporan kasusnya sebanyak 1.701 dan 41 kematian akibat virus korona. Korban meninggal terbanyak di luar Cina, berada di Timur Tengah, yakni di Iran yang mencapai 54 orang. 

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (3/3), virus korona telah menyebar ke 73 negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 90.893 kasus. Sedangkan, jumlah korban jiwa akibat korona mencapai 3.111 orang. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dikonfirmasi awak media menegaskan belum ada keputusan untuk memperluas kebijakan pembatasan penerbangan maupun turis asing, selain dari Cina. "Belum, belum," kata Jokowi singkat di Istana Merdeka,  Selasa (3/3).

Diskon tiket

Budi Karya Sumadi menegaskan, diskon tiket pesawat dan insentif untuk biro perjalanan tetap diberikan, meski sudah ada kepastian bahwa virus korona sudah masuk ke Indonesia. Budi menyampaikan, guyuran insentif untuk sektor pariwisata tetap dijalankan dan akan dievaluasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Tinggal tanggalnya kapan mau dilaksanakan. Sudah pasti, gak perlu dievaluasi. Nanti setelah tiga bulan baru dievaluasi," kata Budi. 

Insentif berupa diskon tiket pesawat untuk memulihkan kembali sektor pariwisata yang terdampak virus korona telah diputuskan pemerintah pada pekan lalu. Diskon ini akan diberikan mulai 1 Maret 2020. Diskon tiket pesawat diberikan hingga separuh harga alias 50 persen dari harga tiket.

Potongan harga tersebut akan diberikan untuk 25 persen kursi per pesawat yang terbang ke 10 destinasi pilihan selama tiga bulan sejak 1 Maret sampai 31 Mei 2020. Diskon diberikan untuk penerbangan ke 10 destinasi wisata pilihan, yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit-Danau Toba, Tanjung Pandang, dan Tanjung Pinang.

Setidaknya, akan ada 430 ribu tiket yang akan didiskon selama tiga bulan ke depan. Total pemerintah menggelontorkan sekitar Rp 500 miliar untuk diskon 30 persen kepada semua penerbangan ke 10 destinasi wisata. Kemudian 20 persen diskon diberikan dari kontribusi Pertamina, Angkasa Pura I dan II, serta AirNav.

Terkait upaya pencegahan, Budi menegaskan, pengawasan di bandara maupun pelabuhan internasional telah dilakukan secara optimal sesuai prosedur yang ditetapkan Kementerian Kesehatan melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Di bandara misalnya, Kemenhub telah membentuk Komite FAL (Fasilitasi) Nasional yang diketuai para Kepala Kantor Otoritas Bandara, khususnya bandara internasional guna meningkatkan koordinasi pemangku kepentingan penerbangan untuk memastikan seluruh pihak penerbangan telah menjalankan pengawasan sesuai prosedur yang ditetapkan. 

Namun, pengawasan kesehatan di bandara ini sempat dikeluhkan sejumlah warganet dalam beberapa hari terakhir. Mereka membandingkan pengawasan yang cenderung longgar di Bandara Soekarno-Hatta dibandingkan di Changi, Singapura. Warganet merasa mereka tidak dipantau suhu tubuhnya dan hanya disuruh mengisi dokumen deklarasi kesehatan dengan jawaban tidak pada pertanyaan mengenai pernah sakit demam atau tidak.

Berdasarkan koordinasi dengan KKP Kemenkes di bandara, beberapa prosedur yang harus dijalani oleh pemangku kepentingan penerbangan, antara lain membantu menyediakan media sosialisasi kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa transportasi udara, terkait dengan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran virus korona di bandara.

Kemudian, memastikan dilakukannya seluruh prosedur pencegahan penyebaran virus korona, antara lain dengan melengkapi kartu General Declaration (Gendec), melaporkan penumpang yang dicurigai terpapar korona, memberikan kartu kewaspadaan sebelum kedatangan dengan memastikan penumpang melakukan pelaporan kepada petugas kesehatan di bandara, serta memberikan pengumuman di dalam pesawat.

Kemudian, operator bandara bersama KKP menyiapkan kamera pemindai suhu tubuh dan menyiapkan ruang isolasi bagi penumpang yang terindikasi terpapar virus. Kemudian meminta seluruh petugas di bandara untuk menggunakan alat pelindung dini, seperti masker dan sarung tangan, untuk melindungi diri dari risiko tinggi kontak dengan penderita.

KKP di berbagai daerah meningkatkan upaya pencegahan virus korona. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Provinsi Bali, menyatakan memperketat pemantauan, pengawasan, dan pemeriksaan kesehatan penumpang yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

Kepala KKP Kelas I Denpasar Lucky M Tjahjono mengtakan, seluruh penumpang sebelum memasuki area terminal diwajibkan mengisi kartu kewaspadaan kesehatan dan melakukan pemindaian suhu tubuh. 

"Jika saat pemindaian ada penumpang yang suhu tubuhnya melebihi rata-rata normal, akan langsung diperiksa ulang oleh petugas menggunakan termometer tembak infra merah," katanya di Denpasar, Selasa (3/3). Menurut Lucky, hal tersebut sudah menjadi prosedur operasional standar WHO. 

Ia menjelaskan, saat ini fasilitas alat pemindai suhu tubuh yang ada di Bandara Ngurah Rai jumlahnya masih cukup untuk melakukan pengawasan penumpang dan ditambah dengan personel yang bertugas setiap harinya. "Belum ada permohonan penambahan, masih cukup. Tapi pengawasan terhadap penumpang semakin kami intensifkan sekarang," katanya.

Pihaknya bekerja sama dengan Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali yang juga telah memiliki ruang pemeriksaan lanjutan di kawasan terminal internasional bandara. Ruangan itu igunakan apabila ada penumpang  suhu tubuhnya di atas rata-rata normal. Di ruangan tersebut, KKP telah menyiapkan satu kapsul transporter atau kapsul evakuasi yang disiagakan untuk mengevakuasi penumpang ke rumah sakit rujukan serta sejumlah fasilitas lain untuk menunjang penanganan terhadap penumpang. n 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat