Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog bersama tiga orang pekerja pabrik saat peresmian pabrik Asia Pacific Rayon (APR) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (21/2/2020). | Anggoro/Antara

Kabar Utama

Presiden akan Buka Kongres Umat Islam

Banyak tokoh nasional dari kalangan ormas, pejabat hingga akademisi hadir di KUII.

 

 

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 di Bangka Belitung pada 26-29 Februari 2020. Kongres itu rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Sementara itu, Wapres KH Ma'ruf Amin yang ikut menghadiri pembukaan akan menutup kongres tersebut.

"Kemarin disepakati bahwa Kongres akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia. Sedangkan, Wapres KH Ma'ruf Amin akan menghadiri pembukaan, sekaligus menutup Kongres," kata Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan dalam jumpa pers di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Jumat (21/2).

Amirsyah melanjutkan, sebanyak 800 orang dari dalam negeri akan menghadiri KUII ke-7. Selain Dewan Pimpinan Pusat MUI dan Dewan Pertimbangan MUI, akan hadir juga perwakilan dari perguruan tinggi negeri dan swasta, Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia, pondok pesantren, dan lembaga filantropi.

"Semua peserta jadi satu-kesatuan untuk menyukseskan kongres. Pemerintah Provinsi Bangka Belitung pun telah siap menerima seluruh tamu dari dalam dan luar negeri," tuturnya.

Kongres lima tahunan ini juga akan dihadiri banyak tokoh nasional dari kalangan ormas Islam, pejabat, praktisi hingga akademisi.

"Kita menghadirkan ekonom dan juga praktisi ekonomi. Ada Pak Jusuf Kalla, Chairul Tanjung yang sudah terkonfirmasi kehadirannya. Kemudian, Pak Aburizal Bakrie yang merupakan tokoh politik dan pengusaha sukses, dan Sandiaga Uno," tutur Anggota Panitia Pengarah KUII ke-7, Nadjamuddin Ramly.

Selain itu, Nadjamuddin mengatakan, dalam satu sesi nanti juga akan hadir dua tokoh ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj.

Pimpinan dari lima organisasi Islam yang lain juga akan datang. Lima organisasi Islam itu adalah al-Washliyah, Math'laul Anwar, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Persatuan Islam (Persis), dan al-Irsyad al-Islamiyah.

Adapun pejabat yang akan menghadiri KUII ke-7, yaitu Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Ketua DPR Puan Maharani.

"Dan juga akan hadir Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Din Syamsuddin," katanya.

Nadjamuddin menambahkan, utusan dari negara Amerika Serikat (AS) juga diundang untuk menghadiri pembukaan kongres ini. Meski demikian, kongres tetap berjalan secara terbuka dan tidak ada materi yang ditutup-tutupi.

Ia menerangkan, berdasarkan keputusan rapat pimpinan harian MUI pekan lalu, seluruh perwakilan negara sahabat diundang pada pembukaan KUII ke-7, termasuk AS. Selain AS, negara yang diundang adalah negara-negara ASEAN dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI).

Ia menjelaskan, perwakilan dari AS tidak diperbolehkan untuk mengikuti sesi pembahasan materi atau bahkan menjadi pengamat pada sesi materi.

"Karena, kalau AS kita izinkan maka negara-negara lain, hampir 200 perwakilan negara di Jakarta ini, juga akan minta menjadi observer. Kalau begitu, ini menjadi kongres umat Islam internasional," kata dia.

Nadjamuddin juga mengatakan, agenda KUII ke-7 akan berjalan secara terbuka melalui siaran langsung TV MUI. Isi acara dan materi-materinya, kata dia, pun akan dipublikasikan.

"Silakan (bagi perwakilan negara asing) kalau mau tinggal di hotel itu sampai selesai kongres, monggo. Amati dari situ dan tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.

Kongres ini akan membahas berbagai topik. Pada topik ideologi, kongres menghadirkan Yusril Ihza Mahendra dan Yudi Latief. Sedangkan, pada bidang hukum, pakar yang dihadirkan adalah Jimly Asshiddiqie dan Hamdan Zoelva. Keduanya adalah mantan ketua Mahkamah Konstitusi. Sementara itu, untuk topik politik, tokoh yang dihadirkan adalah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

Untuk pembahasan Islam wasathiyah, tokoh yang dihadirkan berasal dari kalangan akademisi, yakni Azyumardi Azra dan Komarudin Hidayat. Keduanya adalah mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat