Junas Miradiarsyah (kiri). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Olahraga

Pebasket Masa Depan Asah Kemampuan di LIMA

LIMA menjadi salah satu saluran pemasok pemain untuk klub-klub IBL dan juga timnas Indonesia.

 

JAKARTA -- Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball 2022 sudah memasuki babak delapan besar. Ajang yang diikuti 23 kampus di Pulau Jawa yang digelar sejak 2 Oktober lalu ini menjadi salah satu sarana untuk peningkatan kualitas pebasket masa depan Indonesia.

Kompetisi bergengsi tingkat kampus yang berlangsung di GOR Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, ini mengeluarkan aturan terbaru. Kampus diperbolehkan menggunakan maksimal dua pemain yang terdaftar di kompetisi IBL. Dengan begitu, pemain lainnya bisa merasakan bagaimana berhadapan dengan pemain IBL di lapangan basket. Umumnya, pebasket kampus yang terdaftar di IBL rata-rata juga belum menembus tim inti klub.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Liga Mahasiswa (@ligamahasiswaofficial)

Direktur Utama LIMA Junas Miradiarsyah ketika berbincang dengan Republika, Kamis (13/10), menyatakan, ajang ini jadi sarana peningkatan kualitas pemain muda. "Kami bolehkan kampus diperkuat maksimal dua pemain IBL. Ini agar LIMA Basketball jadi sarana peningkatan kualitas pemain masa depan Indonesia,” kata Junas.

Beberapa kampus yang menggunakan pemain IBL, antara lain, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga diperkuat Maikel Andreas C Baliba (klub Satya Wacana). Institute Perbanas memainkan Argus Sanyudy (Satria Muda) dan Esha Ezra Lapian (Pelita Jaya), serta Universitas Pelita Harapan yang menurunkan Kelvin Sanjaya (Satria Muda).

Pemain IBL yang belum mendapat waktu bermain di klubnya memanfaatkan kompetisi LIMA Basketball ini untuk menunjukkan kemampuannya. Ini penting untuk menambah menit bermain bagi para pemain muda Indonesia. Kompetisi ini juga menjadi sarana untuk melakukan pemantauan bagi calon pemain IBL ke depan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Argus Sanyudy (@argushuangg)

"Dari LIMA bisa melihat langsung di pertandingan karena dari sana ada juga data-data dari statistik pemain potensial. Apalagi, saat ini sudah lebih banyak kampus yang ambil bagian di LIMA, yakni 23, meningkat dari sebelumnya 13,” ujar Junas menambahkan.

Pria yang juga menjabat sebagai direktur IBL ini menambahkan, LIMA menjadi salah satu saluran pemasok pemain untuk klub-klub IBL dan juga timnas Indonesia. Ia tak memungkiri ada banyak sauran lain untuk mencari pemain potensial. Ada kejuaraan antarklub kelompok umur, kejuaraan antar-SMA, dan banyak lagi. 

Namun, LIMA merupakan salah satu opsi terbaik untuk melihat bakat-bakat basket baru. “Untuk pemain profesional, bisa dari mana saja datangnya, mana yang lebih siap yang akan terpilih main di lBL," kata dia.

 
 
Untuk pemain profesional, bisa dari mana saja datangnya, mana yang lebih siap yang akan terpilih main di lBL.
 
 

Kebutuhan akan pemain muda semakin besar seiring bertambahnya jumlah klub yang ikut ambil bagian di IBL. Musim lalu ada 15 tim IBL yang ambil bagian. Jika terus bertambah, ke depannya kebutuhan akan pemain muda semakin banyak.

Sementara itu, dari babak delapan besar LIMA Basketball 2022 yang berlangsung Kamis (12/10) di GOR Rawamangun, pada laga pertama tim basket putri UNIKA Atma Jaya mengalahkan STIE Indonesia dengan skor 62-35.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat