Ekonomi
Pelni Rencanakan Pengajuan PMN
Kontribusi BUMN terhadap negara jauh lebih besar daripada PMN yang diberikan kepada BUMN.
JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni berencana mengajukan penyertaan modal negara (PMN). Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan peremajaan kapal untuk operasional Pelni.
“Ada kemungkinan memang pengajuan PMN karena peremajaan kapal terutama penumpang,” kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro, Ahad (10/7).
Yahya menyebutkan, saat ini, masih terus dikaji mengenai kebutuhan kapal tersebut. Dia menuturkan, kajian dilakukan bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
“Kebutuhannya ada kemungkinan empat sampai enam kapal, tapi ini sedang dikaji dengan tim ITS. Kami bekerja sama dengan ITS untuk mengkaji kapal kita,” kata Yahya.
Meskipun membutuhkan peremajaan kapal, Yahya memastikan, kondisi kapal yang harus diganti tersebut bukan berarti tidak layak digunakan. Dia mengatakan, kapal-kapal Pelni rutin setiap tahunnya melakukan docking sehingga tetap aman digunkan. “Ini memang perlu dari sisi teknologi perlu peremajaan. Cuma ini perlu PMN karena ini harganya memang cukup besar dan mahal,” kata Yahya.
Meskipun begitu, Yayha mengatakan, saat ini belum diketahui berapa modal yang dibutuhkan dalam peremajaan kapal. Ia menegaskan, kebutuhan dana yang dibutuhkan baru bisa ditentukan setelah kajian dengan ITS Surabaya selesai dilakukan.
“Karena masih dalam bentuk kajian, jadi saya belum bisa beri tahu nilainya. Kalau nilainya kan berarti sudah pasti angka dan kajian. Kalau sudah ada kajiannya, bisa kita sampaikan,” kata Yahya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelni Tri Andayani juga sudah mengungkapkan rencana pengajuan PMN tersebut kepada Komisi V DPR RI. Anda, sapaan akrab Tri Andayani, mengatakan, Pelni membuthkan dukungan angkutan untuk operasional kapal perintis.
Anda menyebutkan, saat ini, Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang. Ia mengatakan, delapan kapal dari total tersebut sudah berumur dia atas usia ekonomis kapal.
Untuk itu, Anda menegaskan, Pelni perlu melakukan peremajaan kapal. “Kami sedang ingin mengusulkan PMN terkait delapan kapal yang usianya sudah di atas 30 tahun,” kata Anda.
Meskipun membutuhkan peremajaan kapal, Anda mengatakan, setiap tahunnya kapal melakukan docking secara rutin sehingga menambah umur kapal. Meskipun begitu, Anda menuturkan, peremajaan untuk kapal berusia tua tetap perlu dilakukan.
Anda menambahkan, Pelni juga melakukan modifikasi operasional kapal. “Untuk kapal existing sekarang mulai menjajaki modifikasi kapal 2 in 1 atau 3 in 1 jadi muat kontainer. Jadi, sekarang sedang kajian dengan ITS Surabaya,” kata Anda.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong peningkatan kontribusi BUMN terhadap negara. Erick menilai, kesehatan keuangan dan transformasi bisnis yang tepat akan memperkuat kinerja BUMN yang pada akhirnya berujung pada peningkatan kontribusi terhadap negara.
"Dalam tiga tahun terakhir, alhamdulillah, kalau dilihat dari data-datanya, kontribusi yang sudah diberikan BUMN kepada negara kurang lebih Rp 1.200 triliun yang terdiri atas pajak, dividen, dan bagi hasil," kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Bangga sama KemenBUMN
Alhamdulillah, Audit BPK terhadap KBUMN kembali memperoleh hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pencapaian ini bukan akhir. Kami terus mendorong akuntabilitas dan transparansi untuk mewujudkan good corporate governance. pic.twitter.com/9fVJkAwizx — Erick Thohir (erickthohir) July 7, 2022
Erick menyampaikan, kontribusi BUMN terhadap negara dalam sepuluh tahun terakhir mencapai Rp 4.013 triliun yang berasal dari Rp 2.118 triliun pajak, Rp 1.466 triliun dalam bentuk PNBP, dan Rp Rp 429 triliun dividen.
Erick mengatakan, kontribusi BUMN terhadap negara jauh lebih besar daripada PMN yang diberikan kepada BUMN. Erick menyebutkan, jumlah PMN selama periode 2012 hingga 2022 tercatat sebesar Rp 269 triliun atau hanya sebesar enam persen dari total kontribusi BUMN yang berupa dividen, pajak, dan PNBP. Menurut Erick, kontribusi BUMN terhadap negara secara konsisten meningkat sekitar Rp 50 triliun setiap tahun.
Erick juga menargetkan setoran dividen BUMN kepada negara terus meningkat dari Rp 39,7 triliun pada 2022 menjadi Rp 43,3 triliun pada 2023 dan lebih dari Rp 50 triliun pada 2024. Erick ingin kontribusi dividen dapat sebanding dengan PMN yang diterima BUMN.
"Jadi antara PMN dan dividen itu bisa berimbang 0-0 atau 50:50 dari totalnya. Kami akan memastikan PMN ini membawa hasil yang baik, tidak sekadar menyandarkan keuangan BUMN kepada negara," kata Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Karantina Haji di Pulau Onrust
Pulau ini merupakan saksi sejarah pelaksanaan ibadah haji awal abad ke-20, tepatnya pada 1911.
SELENGKAPNYAAncaman Krisis Makin Nyata
Beberapa negara mengalami krisis parah sehingga tak mampu membayar utangnya.
SELENGKAPNYAMenjadi Keluarga Ahli Zikir
Orang tua dapat mengajak anggota keluarga untuk menghadiri majelis-majelis ilmu dan zikir.
SELENGKAPNYA