Seorang laki-laki dirawat di Rumah Sakit di Paktia, Afghaista, akibat terluka akibat gempa berkekuatan 5,9 magnitudo | EPA-EFE/STRINGER

Internasional

Gempa Kuat Guncang Afghanistan

Sekurangnya 1.000 orang meninggal dan angka ini diperkirakan terus bertambah.

 

KABUL -- Gempa paling mematikan sejak 2002 mengguncang pegunungan di Afghanistan timur, Rabu (22/6) dini hari. Saat berita ini ditulis, sekurangnya seribu orang dilaporkan meninggal dan 1.500 orang lainnya cedera.

"Jumlah korban meninggal diperkirakan akan bertambah karena sejumlah desa berada di lokasi terpencil pegunungan, dan perlu waktu untuk mengumpulkan perincian," kata petinggi Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Salahuddin Ayubi, dikutip kantor berita Afghanistan, Bakhtar News Agency, Rabu.

Foto-foto media setempat menunjukkan rumah-rumah tinggal yang menjadi reruntuhan, sedangkan tubuh-tubuh berbalut selimut tergeletak di tanah. Kerusakan parah terjadi, apalagi jika rumah dan bangunan dibangun seadanya serta kerap terkena longsor.

Rekaman dan foto dari Paktika menunjukkan sejumlah pria tampak membawa orang-orang yang cedera sambil menanti helikopter bantuan. Sebagian korban lain tampak dirawat di tempat.

Seorang warga tampak mendapatkan infus sambil duduk di kursi plastik di luar rumahnya yang telah menjadi puing. Sementara itu, sejumlah orang lain tampak sedang mencari barang yang tersisa di antara reruntuhan rumah mereka yang terbuat dari tanah liat kering.

Helikopter Pemerintah Afghanistan dikerahkan untuk mencari korban cedera dan mengirimkan pasokan obat-obatan serta pangan. Operasi penyelamatan akan menjadi ujian berat bagi pemerintahan baru Afghanistan yang kini ada di tangan Taliban sejak Agustus 2021. Apalagi, kini negeri itu terputus dari sebagian besar bantuan internasional karena sanksi.

photo
Pasukan Taliban mengamankan helikopter yang sedang mengevakuasi korban gempa, di Distrik Gayan, Provinsi Paktika, Afghanistan, Rabu (22/6/2022). Gempa kuat mengguncang Afghanista, Rabu. - (Bakhtar State News Agency via AP)

Gempa diperkirakan berkekuatan 6,1 skala Richter pada kedalaman 10 kilometer. Menurut US Geological Survey (USGS), pusat gempa terjadi sekitar 44 kilometer dari Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan. Guncangan terasa hingga ke Pakistan dan India. Namun, belum ada berita mengenai kerusakan di dua negara tetangga itu.

Menurut ahli seismologi USGS, Robert Sanders, guncangan gempa seperti itu mungkin tidak akan menyebabkan kerusakan dan korban sedemikian besar seperti di Afghanistan. Namun, angka kematian akibat gempa kerap dipengaruhi oleh letak geografis, kualitas bangunan, dan kepadatan populasi.

photo
Seorang anak terluka di kepala akibat guncangan gempa berkekuatan 5,9 magnitudo, Rabu (22/6/2022). - (EPA-EFE/STRINGER)

"Di kawasan pegunungan akan ada longsoran batu dan tanah yang baru kita ketahui belakangan setelah dilaporkan. Bangunan-bangunan tua cenderung runtuh dan hancur," kata Sanders.

"Mengingat padatnya populasi di kawasan tersebut, kita sudah menyaksikan dampak dari gempa serupa pada masa lalu menyebabkan kerusakan signifikan," katanya.

 

photo
Peta yang menggambarkan wilayah terdampak gempa yang dirasakan warga sekitar 46 km barat laut Khost, Provinsi Paktika, Afghanistan, Rabu (22/6/2022).. - (EPA-EFE/USGS HANDOUT )

Sedang di perjalanan

Di Kabul, Perdana Menteri Afghanistan Mohammad Hassan Akhund menggelar rapat darurat di istana kepresidenan. Wakil Juru Bicara Pemerintahan Taliban Bilal Karimi mencicit di Twitter, rapat itu mengoordinasikan bantuan darurat untuk menangani dampak gempa.

Sementara itu, koordinator bantuan PBB Ramiz Alakbarov mencicit, "Tanggapan sedang dalam perjalanan."

Menurut Direktur Jenderal Bakhtar, Abdul Wahid Rayan, Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan mengirimkan sekitar 4.000 selimut, 800 tenda, dan 800 alat masak ke lokasi terdampak gempa.

Kelompok bantuan kemanusiaan Italia yang masih ada di Afghanistan, Emergency, mengirimkan tujuh ambulans dan staf ke lokasi yang terdekat dengan lokasi gempa. "Yang kami khawatirkan adalah jumlah korban bertambah banyak, apalagi banyak orang yang mungkin terperangkap di bawah bangunan yang runtuh," kata Direktur Emergency untuk Afghanistan Stefano Sozza.

Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif mengatakan, negaranya juga akan memberikan bantuan. Sementara itu, di Vatikan, Paus Fransiskus menyampaikan doa untuk warga yang meninggal dan cedera serta "populasi Afghanistan yang menderita".

 

Gempa Dahsyat Afghanistan

Berikut adalah gempa yang mengguncang Afghanistan dalam tiga dekade terakhir, dengan jumlah korban lebih dari 100 orang. Jumlah korban diperparah oleh lokasi yang terpencil. Sedangkan, perang selama beberapa dekade membuat pembangunan infrastruktur tertinggal.

1991:

Sekurangnya 848 meninggal dalam gempa di kawasan Hindu Kush yang mengguncang Afghanistan, Pakistan, dan Uni Soviet.

1997

Gempa di Qayen yang terletak di perbatasan Afghanistan dan Iran menewaskan lebih dari 1.500 orang di kedua negara. Lebih dari 10 ribu rumah juga hancur.

1998:

Ada dua kali gempa terjadi di wilayah Takhar pada tahun yang sama, yaitu Februari dan Mei. Gempa pada Februari menewaskan antara 2.300 hingga 4.000 orang. Sedangkan, gempa pada Mei menewaskan sekitar 4.700 orang.

2002:

Gempa kembar di kawasan Hindu Kush menewaskan sekitar 1.100 orang.

2015: Gempa yang kembali terjadi di Hindu Kush ini menewaskan 399 orang di Afghanistan, Pakistan, dan India.

Sumber: National Centers for Environmental Information/reuters

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat