`Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) mengamati masterplan pembangunan proyek Bakauheni Harbour City (BHC) di kawasan Menara Siger, Lampung, Sabtu (16/10/2021). Bakauheni Harbour City (BHC) diharapkan akan menjadi tumpuan pariwisata lokal di Provinsi L | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Ekonomi

ASDP: Proyek Bakauheni Harbour City Sesuai Target

Pembangunan konstruksi Masjid BSI di Bakauheni Harbour City sudah mencapai 30 persen.

JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan saat ini proses pembangunan Bakauheni Harbour City sesuai target. Pemerintah Provinsi Lampung mendukung dan terus memacu keberlanjutan proyek pembangunan Bakauheni Harbour City yang digadang-gadang akan menjadi tumpuan pariwisata lokal di Provinsi Lampung. 

"Proyek Bakauheni Harbour City masih berjalan sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia, Ferry Shelvy Arifin, dalam pernyataan tertulisnya, Senin (20/6). 

Shelvy menjelaskan, semua target pekerjaan proyek Bakauheni Harbour City masih sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Ia menilai pembangunan Bakauheni Harbour City nantinya akan menjadi harapan banyak pihak untuk mewujudkan destinasi pariwisata andalan masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. 

Shelvy mengatakan, saat ini pembangunan konstruksi Masjid BSI di Bakauheni Harbour City sudah mencapai 30 persen. Selanjutnya, pembangunan themepark Krakatau Park juga sedang dalam tahap konstruksi dan ditargetkan rampung pada April 2023.

ASDP bersama dengan Bank Syariah Indonesia, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN akan mendukung proyek Bakauheni Harbour City melalui pembangunan Masjid Raya, Creative Hub, dan UMKM Center. Selain itu, juga revitalisasi Taman Budaya Siger dengan nilai investasi awal sebesar Rp 45 miliar. 

Selain itu, juga terkait proyek renovasi Menara Siger Tahap 1, UMKM Area, dan Housing Development Entrepeneur Center. Untuk proyek tersebut, ditargetkan selesai pada September 2022.

Pada prinsipnya, Shelvy menambahkan, Pemerintah Provinsi Lampung mendukung penuh pelaksanaan pembangunan Bakauheni Harbour City sebagai ikon baru bagi Provinsi Lampung. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga menyoroti tentang penyediaan infrastruktur dasar, seperti air bersih, listrik, pengelolaa air limbah, dan pembangunan infrastruktur akses jalan menuju lokasi Bakauheni Harbour City.

Arinal berharap agar percepatan pembangunan kawasan Bakauheni Harbour City dapat terus dilakukan. Arinal meminta semua pihak terkait agar kompak dan saling mengisi sehingga seluruh tahapan pembangunan terlaksana dengan baik. "Saya minta agar pembangunan Bakauheni Harbour City ini terus dikawal dan dijaga sesuai timeline, supaya bisa selesai sesuai target," kata Arinal. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT ASDP Indonesia Ferry (asdp191)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga mengatakan, pascapandemi Covid-19, pemerintah terus menjaga pertumbuhan ekonomi negeri. Hal tersebut dilakukan dengan tetap memastikan keberlanjutan investasi proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air, termasuk sektor pariwisata. 

Erick melihat proyek Bakauheni Harbour City menjadi pariwisata yang luar biasa. Apalagi, kata Erick, dengan tersambungnya Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), mobilitas masyarakat akan terus meningkat.

Erick menyatakan, proyek Bakauheni Harbour City memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan dan dapat menjadi pariwisata lokal andalan di Lampung. Menurut Erick, pemerintah telah berkomitmen untuk menggelontorkan dana lebih dari Rp 500 miliar untuk pembangunan pariwisata Lampung, termasuk dengan pembangunan infrastruktur dasar jalan dan air bersih.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Presiden: Segera Kendalikan Harga Bahan Pokok

Mendag menargetkan dapat menyelesaikan persoalan minyak goreng dalam waktu satu bulan.

SELENGKAPNYA

Ibadah Haji Bagi yang Mampu

Pengetatan kriteria istithaah harus dijalankan sebaik-baiknya.

SELENGKAPNYA

WHO Tegaskan Pandemi Belum Usai 

Negara anggota G-20 telah merintis adanya dana perantara keuangan atau financial intermediary fund (FIF) untuk mengantisipasi pandemi pada masa mendatang.

SELENGKAPNYA