Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti mengembalikan kok ke arah ganda putri Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dalam babak 32 besar Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022). | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

Olahraga

10 Wakil Indonesia Melaju ke 16 Besar

Sebanyak tujuh wakil dari Indonesia memastikan lolos dari hari kedua Indonesia Open.

JAKARTA — Sebanyak 10 wakil Indonesia tampil ke babak kedua atau 16 besar Indonesia Open 2022. Sebagai tuan rumah, Indonesia mengirim wakil terbanyak, yakni 20 wakil.

Setelah hari pertama yang berlangsung pada Selasa (14/6) Indonesia hanya meloloskan tiga wakil, pada Rabu (15/6) sebanyak tujuh wakil Indonesia menyusul lolos. Tiga wakil dari hari pertama yang lolos itu adalah Anthony Sinisuka Ginting, Leo Rolly Carnando/Daniel Martin, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Lalu, tujuh wakil yang lolos dari hari kedua adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Jonatan Christie dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

Wakil terakhir yang lolos adalah Bagas/Fikri. Juara All England 2022 itu lolos ke 16 besar setelah mengalahkan pasangan Skotlandia Alexander Dunn/Adam Hill dengan skor identik 21-16 dan 21-16.

Sementara itu, wakil Indonesia yang gagal pada hari kedua di antaranya berasal dari nomor tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria takluk dari wakil Thailand, Chaiwan Phittayaporn, lewat pertarungan rubber game, 21-17, 10-21, dan 21-12.

Kekalahan lainnya juga dialami oleh ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Unggulan ketiga dari Indonesia ini kalah dari pasangan asal Cina, Ou Xuan Yi/Liu Yu Chen, dalam dua gim langsung, 21-17 dan 22-24.

Selepas tampil, Fajar Alfian merasa sangat senang bisa menyingkirkan salah satu unggulan dari turnamen ini. "Syukur alhamdulillah, melalui gim dengan lancar dan bisa menang. Gim satu, lawan main luar biasa, tidak gampang mati. Mereka lebih siap di depan net, kami ketinggalan terus. Gim dua, kami antisipasi permainan depannya, jadi bisa lebih enak," ujar Rian kepada media seusai pertandingan.

Fajar menambahkan, untuk laga berikutnya, hal yang terpenting adalah menjaga kondisi. "Kalau lawan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (Bakri—Red), sudah tahu pola mainnya. Siapa yang siap di lapangan maka dia yang akan menang. Kami pekan lalu bermain hingga final. Fisik memang tidak //fresh// seperti di Indonesia Masters, yang penting jaga kondisi," ungkapnya.

Kegembiraan serupa juga disampaikan oleh Apriyani. Ia merasa sangat bersyukur karena tidak cedera dan masih dalam kondisi baik. "Hasil ini positif, makin percaya diri, terapkan pola permainan terbentuk dengan baik. Performa lebih konsisten, tidak puas sampai di sini, banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki," ujarnya.

Fadia, yang menjadi tandem Apriyani, turut menambahkan, kemenangan ini telah menambah kepercayaan dirinya. "Meski lawan kami di level atas dan juara dunia sekalipun, jika di lapangan kondisi 0-0. Kami harus siap capek di lapangan karena lawan tak mudah mati," ujarnya.

Sebagai finalis Indonesia Masters 2022, Apriyani/Fadia memiliki waktu pemulihan yang lebih sedikit. Apriyani mengaku telah melakukan pemulihan dengan pijat, berendam air es, memakan asupan makanan yang bagus, vitamin, dan tidur yang cukup.

"Kami harus atur waktu kapan istirahat, kapan tidak. Tanggung jawab di luar lapangan harus kami lakukan," kata Apriyani.

Sementara itu, Gregoria mengaku kurang percaya diri dalam menerapkan pola mainnya saat menghadapi wakil Thailand, Chaiwan Phittayaporn. Gregoria harus kehilangan gim pertama meski sebetulnya dia unggul cukup jauh sebelum memasuki masa interval. Sementara itu, pada gim ketiga, pebulu tangkis peringkat ke-30 itu tak bisa berkutik karena selalu tertinggal sejak awal gim.

"Di gim pertama saya unggul jauh, saya seharusnya lebih bisa percaya diri untuk menerapkan pola saya, tapi saya malah menjadi terbawa pola lawan, padahal di Indonesia Masters saya bisa lebih konsisten menerapkan pola itu di gim satu dan dua," ungkap Gregoria kepada wartawan setelah pertandingan.

Gregoria juga mengaku kesulitan mengatur emosi, bahkan merasa panik, terutama ketika dalam kondisi tertinggal jauh dari lawan.

“Saya ingin menganggap turnamen seperti latihan. Saya ingin lebih meminimalisir panik dan tegang seperti tadi karena gim awal sudah unggul, tapi saat hampir terkejar itu saya langsung panik," ucapnya.

Ia sangat kecewa dengan hasil yang didapatkan hari ini karena dia menargetkan melangkah lebih jauh dalam turnamen level Super 1000 ini. "Kecewa sekali karena saya selain ingin melangkah lebih jauh, saya juga ingin memperbaiki posisi ranking saya," ujarnya.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ganda Putra Tetap Andalan

Ada delapan pasangan tuan rumah yang tampil di Indonesia Terbuka sehingga pertemuan mereka sejak babak awal tidak bisa dihindari.

SELENGKAPNYA

Mendag Kaget Harga Bahan Pokok Naik

Zulkifli mengkaji kemungkinan pengemasan minyak goreng curah dengan kemasan sederhana.

SELENGKAPNYA

Masjid Nabawi dan Visi Saudi 2030

Semoga kita semua bisa menjaga Madinah, kota tempat berpulangnya iman.

SELENGKAPNYA