Pemain sepak bola Inggris Harry Kane menepuk tangan setelah pertandingan UEFA melawan Jerman di Munich, 07 Juni 2022. | EPA-EFE/Friedemann Vogel

Olahraga

Malam Kelam the Three Lions Inggris

Inggris membutuhkan kemenangan untuk bisa memulihkan mental mereka

Mimpi buruk. Mungkin itu ungkapan tepat untuk pelatih tim nasional Inggris, Gareth Southgate. Inggris membutuhkan kemenangan untuk bisa memulihkan mental mereka, setelah awal yang tidak meyakinkan di ajang UEFA Nations League kali ini.

Inggris baru mengoleksi dua poin dari tiga pertandingan pertama dan hanya mencetak satu gol. Namun, bukannya kemenangan yang didapat oleh Harry Kane cs, Inggris malah mengalami malam yang kelam di Molineux Stadium.

The Three Lions dibantai 4-0 oleh Hungaria. Ini jadi kekalahan terbesar dalam hampir enam tahun kiprah Southgate di Inggris. Bukan hanya bagi Southgate, kekalahan ini juga menjadi yang terburuk di kandang sendiri sejak 1928.

Suporter Inggris bahkan sudah mulai meninggalkan stadion ketika Roland Sallai mencetak gol keduanya untuk membawa Hungaria unggul 2-0. Suara-suara ejekan mulai terdengar sepanjang pertandingan, dan saat itulah segalanya mulai berantakan untuk Southgate dan timnya. Zsolt Nagy kemudian mencetak gol ketiga yang membuat makin banyak pendukung pergi meninggalkan stadion.

Insiden berikutnya makin mengenaskan bagi finalis Euro 2020 tersebut. John Stones diganjar kartu merah dua menit setelah Nagy mencetak gol. Inggris makin hancur ketika pemain pengganti, Adam Nagy memberikan umpan kepada Gazdag untuk menutup pertandingan dengan skor 4-0.

Tidak banyak yang dilakukan pemain Inggris dari awal hingga akhir. Southgate mengganti formasi 4-3-3 di babak pertama, menjadi 3-5-2 di babak kedua. Tapi tetap saja semifinalis Piala Dunia 2018 itu menemui jalan buntu, tidak ada inspirasi dan tempo berjalan lamban.

Satu-satunya peluang terbaik Inggris untuk mencetak gol adalah ketikan Kane menyundul bola pada menit 77. Namun bola masih membentur mistar gawang. Dengan kekalahan ini, Inggris terancam terdegradasi dari Grup A3 dengan berada di peringkat keempat. Menariknya, Hungaria justru memuncaki klasemen, unggul dari Jerman dan Italia. Inggris hanya mengumpulkan dua poin dari empat pertandingan.

Southgate menyatakan timnya memulai pertandingan dengan baik. Namun gol pertama sedikit menghilangkan kepercayaan diri timnya. Menurutnya, Inggris memiliki peluang di awal babak kedua, tetapi gol kedua saat jeda menghancurkan mental timnya.

''Setelah gol pertama, kecemasan sedikit mereda dan kami tidak bisa pulih dari itu,'' ungkap Southgate, dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu (15/6).

Striker Inggris, Harry Kane, sangat kecewa dengan hasil ini. Ia mengatakan timnya menciptakan banyak peluang di babak pertama. Sementara babak kedua Kane mengakui Inggris tampil buruk.

‘'Ini adalah malam untuk dilupakan. Tetapi kami harus menerimanya dan bergerak maju, kami harus mempersiapkan diri untuk Piala Dunia yang besar dan akan belajar banyak darinya,'' ujar Kane.

Bagi Hungaria, kemenangan ini menambah catatan positif mereka di UEFA Nations League. Skuad asuhan Marco Rossi itu hanya dua kali kalah dalam 13 pertandingan UEFA Nations League terakhir mereka, dengan tujuh kali menang dan empat kali imbang.

Gelandang Hungaria Daniel Gazdag, mengatakan kalau tiga poin dari Molineux ini sangat penting bagi timnya. ''Kekuatan terbesar kami adalah kami bermain sebagai sebuah tim. Kami adalah tim yang sangat kuat. Ini grup yang sulit, tapi kami telah melakukannya dengan sangat baik untuk masuk ke posisi ini. Kami berharap bisa terus berlanjut,'' kata Gazdag.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tugas Berat Dua Menteri

Persoalan minyak goreng dan lahan di IKN menjadi titipan Presiden untuk diselesaikan menteri baru.

SELENGKAPNYA

Shin Bertekad Ukir Sejarah di Piala Asia 

Keberhasilan Asnawi dan kawan-kawan telah membayar penantian selama 15 tahun sejak Indonesia terakhir.

SELENGKAPNYA

WHO Siap Kaji Status Cacar Monyet

Vaksin untuk cacar biasa diperkirakan efektif 85 persen terhadap cacar monyet.

SELENGKAPNYA