Sejumlah alat berat memindahkan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/5/2022). TPA seluas 11,2 hektare tersebut telah menampung 2,5 juta meter kubik sampah yang seharusnya hanya dapat menampung 1,3 juta m | Republika/Putra M. Akbar

CSR

Bersama Peduli Sampah

Kita perlu bergerak bersama-sama untuk menyelesaikan masalah sampah, sesederhana dengan mulai memilah.

Sampah masih menjadi momok  bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sampah yang tidak dikelola dengan baik merugikan terutama dari segi kesehatan dan lingkungan. Karena itu, perlu kepedulian bersama untuk mengatasi persoalan sampah tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh sejumlah perusahaan swasta maupun BUMN. Contohnya Indodax dan PLN.

Perusahaan crypto exchange Indodax menjalin kerja sama corporate social responsibility (CSR) dengan Jangjo, perusahaan start-up manajemen sampah modern. Hal itu bertujuan untuk menciptakan budaya ramah lingkungan.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Indodax berupaya untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG), khususnya bidang lingkungan. “Isu mengenai ESG sedang santer terdengar belakangan ini. Maka, CSR Indodax kali ini berfokus pada isu lingkungan dengan agendanya yaitu pengangkutan sampah pilah dari kantor Indodax untuk kemudian dapat dibawa oleh pihak Jangjo dapat proses daur ulang,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, CEO dan salah satu pendiri Jangjo, Joe Hansen, menambahkan kerja sama ini dibangun karena latar belakang yang kuat mengenai isu sampah nasional. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton, sebesar 17 persen di antaranya (11,6 juta ton) merupakan jenis sampah plastik.

“Pengelolaan yang belum optimal dan sampah yang tidak terpilah, membuat sampah semakin menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Di Jabodetabek, saya melihat TPA Bantargebang akan melebihi kapasitas tampung dalam waktu dekat,” ucapnya.

“Kita perlu bergerak bersama-sama untuk menyelesaikan masalah ini, sesederhana dengan mulai memilah. Pemilahan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah yang dikirim ke TPA, untuk menggenjot sampah yang didaur ulang,” ucapnya.

 

PLN bangun bak sampah

PLN Peduli membangun bank sampah untuk mengurangi sampah plastik di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). "PLN memberikan bantuan dalam bentuk pembangunan bank sampah bekerja sama dengan komunitas pencinta lingkungan BMR Forum Hijau," kata Manajer PLN UP3 Kotamobagu Muh Naufal, di Manado, Ahad (12/6).

Dia mengatakan, hal itu merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan, PLN Kotamobagu menyalurkan bantuan berupa pembangunan bank sampah sebagai sarana masyarakat dalam mengolah sampah plastik. Dia menjelaskan, sampah plastik sudah menjadi momok tersendiri dalam pencemaran lingkungan di mana-mana. Hal itu pun sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik.

Ini pun yang mendasari PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UIW Suluttenggo) melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotamobagu dalam fokus pemberian bantuan dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bagi masyarakat. Naufal mengatakan, pemberian bantuan dilakukan langsung di lokasi pembangunan Bank Sampah Pelita Hijau di Kota Kotamobagu.

Dia menjelaskan keberadaan bank sampah merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan lingkungan yang bersih dan sehat, terlebih untuk daerah yang ada di Bolaang Mongondow Raya. "Bank sampah juga mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan limbah sampah, khususnya ketika manfaat ekonominya langsung dapat dirasakan oleh masyarakat," ujar Naufal.

Pemda dorong partisipasi warga

Sementara itu, sejumlah pemerintah daerah (pemda) juga mengajak warga untuk bersama-sama menanggulangi sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, Sumatra Utara, menggencarkan pelatihan budi daya maggot dan pendirian bank sampah guna mengurangi sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun di Medan Marelan.

"Kita bertugas mengurangi sampah sampai ke TPA. Beberapa upaya kita lakukan, antara lain menggelar pelatihan budi daya maggot  dan pendirian bank-bank sampah," ujar Kepala DLH Kota Medan, Zulfansyah. Pelatihan ini, lanjut dia, bertujuan untuk mendorong warga agar terampil memanfaatkan sampah organik bernilai ekonomis sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi pelakunya.

Ia menerangkan, maggot atau belatung akan bertahan hidup dengan mengonsumsi sampah organik yang memiliki kemampuan mengurai sampah sangat cepat, seperti sisa buah dan sayuran.

"Satu kilogram maggot bisa menghabiskan dua setengah kilogram sampah organik. Ini signifikan mengurangi sampah organik ke TPA. Seandainya gerakan masif ini di seluruh Medan, maka sampah organik bisa berkurang banyak," kata dia.

Pemkot Sukabumi memasang rambu larangan membuang sampah ke sungai, larangan berenang di area berbahaya, dan hati-hati daerah rawan longsor di Sungai Cipelang, Kecamatan Lembursitu.

“Gerakan ini berisi kegiatan pembersihan sungai dan penanaman pohon bersama dengan forum pengurangan resiko bencana. Di mana dalam forum ini ada sekitar 67 lembaga dan komunitas di Sukabumi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)  Kota Sukabumi, Imran Whardani kepada wartawan, Ahad (12/6).

Imran menuturkan, dengan pemasangan rambu di sepanjang aliran sungai ini diharapkan dapat menyadarkan warga. Khususnya jangan membuang sampah ke sungai karena akan menjadikan aliran sungai terhambat dan menyebabkan banjir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengajak warga DKI Jakarta untuk ikut mendukung kegiatan Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) dari 20 hingga 25 Juni 2022. Menurut dia, gerakan ini menjadi rangkaian menyambut Jakarta Hajatan ke-495 nanti.

“Kegiatan ini akan melibatkan seluruh masyarakat untuk berperan aktif melakukan pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal selama sepekan dan kolosal di seluruh DKI,” kata Anies dalam keterangan di Jakarta, Kamis (9/6).

 

Dalam penjelasannya, Anies mengatakan, gerakan ini akan mengaktifkan fungsi bidang pengelolaan sampah di setiap Rukun Warga (RW). Tujuannya agar terwujud bentuk pengurangan sampah dari sumber dengan melibatkan 2.743 RW yang ada di seluruh Jakarta.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tawa Mega di Sarinah

Mega mengucap syukur melihat relief Sarinah telah dipugar kembali oleh Kementerian BUMN.

SELENGKAPNYA

'Investasi Telkomsel ke GoTo tak Langgar Kode Etik'

Tak ada catatan kerugian dari nilai investasi Telkomsel di GoTo jika mengacu pada harga saham.

SELENGKAPNYA